35. BERTEMU CALON MERTUA

14 2 0
                                    

Keesokan harinya...

Ketika siang di barak Mia dan Mike sedang melatih junior nya yaitu Steven dan Harry.

"Oke siang ini kita akan berlatih cara menembak dengan memakai senjata spinner ini." ucap Mia sambil menunjukkan spiner nya.

"Tak ada senjata lain saja, ndan?" tanya Harry kepada Mia.

"Eh Harry! push up kau," titah Mia dengan sedikit tegas.

"Siap! salah ndan," Harry pun menuruti ucapan Mia dan ia pun push up.

Steven pun menertawakan Harry yang sedang di hukum.

"Eh kau, jangan tertawa," tunjuk Mia kepada Steven.

"Siap! Salah ndan," Steven pun menunduk.

"Siap! saya sudah push up ndan," ucap Harry sambil berdiri dari push up nya.

Mike pun mengambil dua senjata spinner, lalu menaruh senjata nya di meja depan Steven dan Harry.

Mia yang sedang duduk di belakang Mike pun berdiri dan menghampiri Mereka.

"Jadi ini senjata akan di pakai saat keadaan darurat, seperti di medan perang dan di medan pertempuran atau perdamaian, tak sembarang orang yang bisa memakai senjata ini! hanya orang tertentu saja," ucap Mia panjang lebar.

"Contoh, saya, Mike dan rekan-rekan lain nya." lanjut Mia.

"Izin bertanya ndan," Harry pun bersuara.

"Silahkan,"

"Apakah kami bisa seperti kalian?" tanya Harry.

"Kalian bisa saja seperti kami, semua orang juga bisa. Tapi kalian harus membutuh kan latihan keras," jawab Mia.

"Yasudah, kita mulai saja ya," ucap Mia.

"siappp"

Steven dan Harry pun mengambil senjata nya dan mencoba senjata itu.

Saat mereka akan menembak, mereka pun isi peluru ke senjata spinner itu, lalu mereka mencoba untuk menembak ke arah depan.

"Ndan, izin bertanya ini bagaimana cara tembak nya kok keras?" tanya Steven tidak mengerti cara menggunakan nya.

"Iya ndan, keras tak bisa di tembak ini." timpal Harry.

Mike pun menghampiri Harry dan Mia menghampiri Steven.

"Eh ini sudah kau isi peluru?" tanya Mia kepada Steven.

"Siap sudah ndan, cuma ini tak bisa menembak."

"Mana sini," Steven pun memberikan nya kepada Mia.

Mia pun mengecek senjata nya, Mia pun melihat karna tombol merah nya belum di nyalakan.

Mia pun membuang nafas kasar,"bodoh kau, ini belum di tekan."

Steven pun melihat ke arah tombol merah tersebut yang di tunjuk oleh Mia.

"Oh iya ndan, lupa saya tekan." Steven pun terkekeh dengan dengan kebodohannya.

"Yasudah tembak lah," titah Mia.

"Bagaimana cara nya ndan?" tanya Steven.

"Tinggal tembak saja itu,"

"Sudah saya tembak ndan, cuma kata dia, kita temenan saja." Lalu Steven pun menunduk.

"Aduh, sakit ga sih?" tanya Mia.

"Sakit sekali, malahan ndan. Saya melihat dia bersama orang lain,"

*kau sama seperti ku Steven aku juga pernah di posisi mu, aku sudah menembak nya. Tetapi dia bilang 'kita temanan aja ya' sakit nya tuh luar biasa. Eh jadi curhat gini author, maaf-maaf lanjut.

ANAK DAN AYAH TERPISAHKAN { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang