UNIVERSITAS EANSTON
Mobil mewah parkir di salah satu sisi jalan berdekatan kampus, dan pemilik mobil itu adalah Orter Madl yang mengantarkan sang adik ke kampus
"Aku berangkat dulu---" baru mau membuka pintu mobil, lengannya ditarik lalu
Cup!
Orter memberikan kecupan di bibir Wirth"Langsung pulang setelah kelas mu selesai" kata Orter dengan wajah dinginnya
"H-Hai'.. Nii-san"
Wirth pun keluar dari mobil dan langsung berlalu pergi,tidak berniat untuk menoleh ke belakang melihat Orter pergi
Di benaknya hanyalah dia ingin segera pergi menjauh. Ke tempat yang dia bisa merasa aman dan terlepas dari pantauan sang kakak walau hanya sekejap
Wirth diam-diam memperhatikan sekeliling, berharap tidak ada yang melihat tindakan Orter tadi kepadanya
Karena tidak fokus, dia tidak sengaja menabrak seseorang
Buk!
"Ah!" pemuda yang ditabrak hampir terpeleset jatuh tetapi Wirth yang peka langsung refleks menyambut sang pemuda sebelum dia benar-benar jatuh ke tanahPonsel pemuda itu yang terlepas dari pegangan sempat disambut oleh Wirth
Wirth dan pemuda itu saling berpandangan selama beberapa detik , lalu
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Wirth memecahkan kesunyian
Sang pemuda yang sudah kembali ke alam sadarnya langsung merona parah, dengan cepat dia berdiri kembali lalu menunduk meminta maaf
"Ah maaf!! Aku terlalu buru-buru sehingga gk sadar kau berjalan dihadapan ku!"
"It's okay, salah ku juga karena tidak fokus saat berjalan" senyum Wirth lalu memberikan ponsel pemuda itu kembali
"Ini ponselmu"
"Arigato! Mujur kau sempat menyambut ponselku. Aku sangat sangat berterima kasih. Apapun maaf sekali lagi" katanya lagi meminta maaf
Wirth terkekeh kecil melihat gelagat sang pemuda yang kelihatan lucu dimatanya
"Sudah aku katakan tidak apa-apa. Jadi berhenti lah meminta maaf"
"Ah! Maaf karena terus meminta maaf- ah aku melakukannya lagi!"
Wirth akhrinya tertawa, dan sang pemuda kelihatan semakin merona karena malu
"Maaf maaf.. Aku tidak bermaksud mentertawai mu. Tapi kau lucu dan imut"
Mendengarkan perkataan 'imut', pemuda itu bertambah malu
"Oh, maaf karena membuang buang waktu mu, kau lagi buru-buru bukan?" tanya Wirth dan pemuda itu baru menyadarinya
"Kau benar! Aku harus segera masuk ke kelas ku! T-terima kasih lagi sekali karena sudah membantu ku. Aku pamit dulu"
Sang pemuda melambai kecil dengan senyuman, dan Wirth membalasnya
Wirth memerhatikan pemuda itu yang berlari semakin menjauh
"Dia benar-benar lucu.." batin Wirth
.
.
.
.
.
.ANOTHER SIDE
"Aku benar-benar terlambat!! " teriaknya Finn dalam hati
"Semoga saja Dosen Rin belum masuk! Jika tidak aku bakalan dihukum dan mungkin dipermalukan dihadapan mahasiswa mahasiswi lainnya lagi!!!"
"Itu dia pintu kelasnya!!" Finn berlari semakin cepat ke kelas yang harus dia masuk untuk jam kelas pertama. Dan setelah di depan pintu
"Apa aku sempat?!!!!"
"Finn! Kau akhirnya muncul!" kedengaran suara Dot memanggil namanya
Dan saat Finn mengangkat wajah, kelihatan keempat temannya sedang duduk di salah satu kerusi yang ada
"Jangan khawatir Finn-kun, hari ini Dosen Rin gk masuk karena anaknya sakit. Jadi kita diminta untuk membuat tugas yang sudah dia siapin" kata Lemon sambil mengangkatnya menjadi ke arah sini selembar kertas
Finn yang mendengarkan itu menghela nafas tersangat lega. Dan setelah menangis bahagia di dalam hati, Finn berjalan mendekati teman-teman nya dan duduk bergabung untuk menyiapkan tugas Dosen Rin bersama
"Tumben kau benar-benar telat sepeti ini, apa semalam kau punya acara keluarga sampai-sampai kau bangun kesiangan?" canda Dot
Finn tertawa, lebih tepatnya tertawa yang dipaksakan
"Aku.. Kelmarin malam sibuk membantu tetangga ku yang baru pindah. Karena tetangga ku terusan mengajak ku bicara, jadi aku berjaga sehingga pukul 2 pagi"
"Seriusan?" tanya Dot dengan wajah kagetnya
"Tetangga macam apa itu sampai-sampai mengajak mu bicara sampai pukul 2 pagi " - Dot
"Pasti tentangganya jenis yang suka ngobrol. Ayo pikir positif aja" tegur Lemon
"Tapi kasian juga karena kau kelihatan lelah dan benar-benar kurang tidur. Mana lagi hari ini kita ada kelas pagi" - Mash
"Aku baik-baik aja" senyum Finn coba meyakinkan. Tapi tidak dapat dinafikan dia benar-benar lelah, mana lagi tadinya dia buru-buru bersiap setelah sadar dia bangun terlambat
"Sebaiknya kau tidur sebentar, lagian Dosen Rin gk bakalan masuk dan kita masih punya 4 jam sebelum masuk ke kelas selanjutnya." kata Lance prihatin
"Lance benar! Kau tidurlah sebentar, kau benar-benar perlu tidur " - Dot
"Kau bisa berbaring di tepi sini, biar gk ada yang menganggu mu" kata Lemon sambil menunjukkan tempat yang dia maksud
"Kami akan menjaga mu, jadi kau tidak akan merasa terganggu" - Mash
"Tapi--"
"Sudah sudah.. Ayo sini berbaring " kata Dot lalu mengangkat tubuh Finn, Finn sudah tentu kaget dengan tindakan Dot
"Dot! A---"
"Kau harus istirahat " kata Dot prihatin. Tidak punya niatan apa-apa
Tanpa Dot ketahui, dia memegang bahagian yang memiliki memar membuatkan Finn refleks meringis kesakitan
"Ouch!"
"M-maaf... Apa aku membuatmu kesakitan, aku cuma mau membaringkan mu"kata Dot merasa bersalah
"T-tidak Dot, bukan salah mu" Finn seketika panik
"Kelmarin malam aku gk sengaja terpeleset saat mengangkat kardus milik tetangga baru ku. Makanya rasa sakit di punggungku masih terasa" - Finn
"Oh my! Apa teruk?!" tanya Lemon khawatir
"Aku baik-baik saja, lagian sudah diobati oleh Rayne-nii" bohong Finn
"Aku akan membaringkan mu pelan-pelan, katakan kepadaku kalau sakit" kata Dot prihatin dan mulai meletakkan tubuh Finn pelan
"Makasih Dot, tapi serius aku baik-baik saja" senyumnya
"Jika kau masih kesakitan bilang saja kepada ku, aku akan bantu obatin lagi punggung mu" - Lemon
"Jika kau perlukan apa-apa, kau juga bilang ke kami semua" kata Lance dan diagguki oleh ketiga teman Finn lainnya
"Hai' hai. Aku mengerti. Apapun makasih kalian semua " senyum Finn
Dia pun menutup mata, rasa ngantuk semakin mengusai dirinya dan pada akhirnya Finn terlelap
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (INCEST)⚠️
FanfictionObsesi merupakan gejala dimana seseorang mempunyai rasa suka secara berlebihan terhadap sesuatu mau itu orang atau benda Dimana selalunya obsesi ini bakalan merugikan diri sendiri atau orang lain Finn dan Wirth, anak laki-laki biasa yang menjadi obj...