AC-03

7 0 0
                                    

hello readers! happy reading 🌹
jangan lupa ninggalin🌟
⚠️warning! typo bertebaran⚠️

•••
"apa yang terjadi sebenarnya pada diriku?"
•••

Terlihat kelima gadis itu sedang berkumpul di satu titik, sepertinya mereka sedang bersiap siap untuk mengisi perut.

"mil, lo bawa powerbank ga?" tanya tany, dia lupa untuk mengisi baterai ponselnya, alhasil benda pipih itu mati.

"bawa, tapi lo cek dulu tuh pb masi bisa digunain ga?" ucap camill memberikan powerbank pink kepada tany

tany mengambil powerbank itu, kemudian ia mengambil ponselnya dan menautkan kabel cas dari powerbank tersebut.

"aman mil, masi bisa digunain" ucap riang tany memberikan jempol ke arah camill

"udah? langsung kantin aja, laper banget" sela lody ditengah percakapan camil dan tany. Sungguh dirinya sekarang merasa lemas akibat dipagi hari ia harus buang hajatan terlebih dahulu.

•••

sesampainya dikantin mereka melihat sangat ramai siswa-siswi yang sedang dan terlihat tidak ada tempat yang tersisa, terkecuali dipojok sudut tepat dibelakang meja inti rodèric.

"kita mau duduk dimana?" tanya camill

tak lama setelah camil bertanya akan duduk dimana, lagi dan lagi seorang pemuda dari arah meja inti rodèric berteriak memanggil nama acelina.

"CELINAAA DEDEK GEMES ABANG, SINII!!" teriak pemuda itu.

Teriakan itu membuat dirinya dan teman temannya menjadi pusat perhatian, celina dkk melangkah kearah meja itu untuk mengurangi rasa malu.

Rodèric POV :

Ke-tujuh inti rodèric memasuki area kantin, dan benar saja mereka menjadi pusat perhatian para siswa-siswi yang sedang beristirahat.

"pucuk dicinta, ulam pun tiba. AKU PADAMU ATLASS"

"ace gamau senyum gitu? sayang banget wajah tampannya gabisa senyum"

"josh OMG JOSHHH ITU BENERAN JOSH?!!" jerit seorang gadis berpita pink

"lo ngapa dah rin? heboh bener ngeliat si joshep"

"cakep banget jujurr" ucwp gadis itu hanya menampilkan cengengesannya saja.

"THEO KATANYA MAU NGAJAKIN JALAN TAPI KOK SAMPAI SEKARANG GA DIAJAK-AJAK!" teriakan ini pasti salah satu koleksi dari seorang mattheo wren.

"el sama enzo PUNYA GUAA"

"BUSET BUJUNG BAYI, maruk amat lo jadi orang"

"bodo ga peduli"

"ni gua makan siomay doang bakal kenyang ampe besok gara-gara ngeliat mereka pada cakep-cakep"

"etdah, kenyang ketampanan mereka itu mah."

Teriakan itu sudah menjadi kebiasan bagi mereka setiap hari, dan mereka membiarkan saja selagi ga ngerugiin sekitar. kemudian, pemuda-pemuda itu berjalan melangkah ke meja yang dikhususkan untuk mereka.

"matt, yok temenin gua pesen makanan" ucap enzo sembari menarik kerah baju theo dari belakang

"bajingan, lo pikir gua anak kucing lo tarik kaya gini" sentak theo

setelah itu mereka berdua bergegas menuju stand booth makanan.

Sementara menunggu pesanan mereka datang, el melihat sekeliling, tiba tiba penglihatannya terhenti di arah pintu masuk kantin.

"CELINAAA DEDEK GEMES ABANG, SINII!!" teriak el yang melihat celina beserta teman temannya kebingungan mencari meja untuk mereka tempati.

keadaan kantin yang tadinya ramai, mendengar teriakan itu tiba-tiba senyap. Pandangan mereka semua teralih ke gadis yang diteriaki salah satu inti dari Rodèric, tatapan mereka kebingungan 'siapa gadis gadis yang diteriaki oleh michael'.

Kelima gadis melangkah ke arah mereka, el yang melihat kelima gadis itu tiba dimeja mereka pun sontak saja berdiri menyambut mereka, kemudia ia mengambil meja dan kursi kosong yang berada tepat dibelakangnya.

"gabung aja sama kita, ya ga boss?" ujar el kepada ace yang sedari tadi diam memperhatikan kelima gadis itu.

ah ralat, ia hanya acelina saja. Kalian tau acelina memiliki aura yang sangat menonjol diantara mereka berlima, maka dari itu matanya tidak pernah lepas dari celina.

RODÈRIC POV END.

Ace yang ditanya secara tiba-tiba pun terlonjak kaget, dirinya menatap el dengan menaikkan satu alisnya 'apaan?'.

"oke, kalian gabung aja" ucap el sembari tersenyum ke arah lima gadis itu.

Tak lama setelah para gadis itu mendudukkan diri mereka, terlihat enzo dan theo datang membawa makanan pesanan mereka.

"eh ada para gadis-gadis cantik ternyata" ucap theo sembari menaruh pesanan dirinya dan teman temannya di atas meja

setelah itu theo berinisiatif untuk memesankan mereka juga "kalian mau makan apa? biar gua pesenin lagi makanannya"

"eh gausa repot-repot, ni biar aku ama lody aja yang pesen makanannya" ucap celina, dirinya merasa tidak enak kepada theo

baru saja celina dan melody berdiri untuk memesan makanan, tiba-tiba terdengar suara berat menginstruksikan mereka untuk kembali duduk.

"duduk"

mereka berdua kembali mendudukkan diri dan menatap heran ke arah pria yang berada tepat didepannya.

Tak lama setelah mereka duduk, terlihat dari arah belakang beberapa penjual distand booth mulai berdatangan ke meja mereka membawa makanan yang dipesannya.

"wanjir mat, si bos pilkas bangett" bisik enzo

"iya zo, tau gitu mending mereka yang bawain makanan daripada antri lama" ujar theo yang terdengar kesal

"terima kasih ya bangg, buu" ucap celina berterima kasih kepada penjual yang mengantarkan makanan

"iya neng, sama-sama"

Disisi lain :

"Terus awasi mereka, jangan biarkan gadisku terlena dengan pesona abal-abal dari geng motor sampah itu" ucap tegas seorang pria misterius yang sedang memperhatikan cctv terus menerus, ah lebih tepatnya ke arah "gadisnya".

"Baik boss..." ucap suruhan pria tersebut

•••

MWHEHEH HOLAA CINTAQ, aku nulisnya pendek dulu yaa soalnya males mikir... otakku ni lagi debat mau selesaiin ni cerita atau buat au aja

btw seperti biasa, jangan jadi silent readers ya 💋
tinggalin ⭐️ buat akuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACELIA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang