🦋
Chiquita terduduk di halte bus, dan tidak sadar bahwa sekarang air mata sudah jatuh membasahi pipinya.
Mengapa ia harus bertemu lagi dengan orang yang sudah membuatnya begitu menderita selama bertahun-tahun. Mengapa? Tidak bisakah ia memulai hidup bahagia sekarang?
Chiquita terisak, ia mengurungkan niatnya untuk kembali ke rumah menaiki bus.
Karena sekarang rasanya ia hanya ingin pergi kemana saja tanpa tujuan, perlu waktu menyendiri untuk sesaat. Menenangkan kembali pikirannya yang kacau.
Gadis dengan seragam sekolahnya itu menelusuri jalanan kota. Berjalan seorang diri di sore hari dengan hembusan angin yang cukup dingin.
Lalu sampailah Chiquita di depan sebuah caffe klasik yang terlihat tidak begitu banyak orang di dalamnya, dikarenakan ini masih jam sibuk jadi orang-orang belum banyak memenuhi caffe ini.
Kring
Suara lonceng terdengar saat Chiquita membuka pintu. Lonceng kecil itu terpasang tepat di atas pintu berdesain kayu mahoni.
Netra Chiquita menyisir sekeliling tempat yang diketahui ukurannya tidak terlalu besar, dan hanya ada beberapa pelayan caffe di sana.
"Aku akan memesan coklat hangat satu." ucap Chiquita saat sampai di depan meja kasir.
"Baik. Apa ada lagi yang ingin kau pesan?" tanya si pelayan.
"Tidak, itu saja cukup."
"Baiklah, kau bisa menunggu di meja Nona cantik."
Chiquita menatap sebentar pelayan laki-laki itu lalu memutar kedua bola matanya.
Nona cantik? Yang benar saja. Bisa-bisanya ia digoda oleh pelayan caffe disaat hatinya sedang teriris sakit. Walau begitu ia tetap menunggu terduduk di kursi sembari menatap ke luar jendela.
Playlist lagu caffe yang diputar sore ini, 'IU - Through the Night'.
Tak perlu menunggu lama, seseorang terlihat berjalan mendekat sembari membawa nampan berisi secangkir coklat hangat dan sepotong cheesecake.
Tapi tunggu, nampaknya seseorang itu sangat familiar?
Chiquita mendengus, iris coklat bola matanya menatap jemu pria tampan nan menyebalkan yang sekarang datang menghampirinya sambil memamerkan senyuman khas.
"Yak! Bang Ruto!" pekik Chiquita dan Haruto pun mendudukkan tubuh jangkungnya tepat di hadapan gadis itu.
"Pulang sekolah kok malah keluyuran? Mau Bang Ruto laporin Mami?"
Huuh~ Begitukah cara menyapa adiknya yang sedang bersedih? Haruto memang menyebalkan.
Haruto terheran dengan keberadaan adik bungsunya di tempat ini. Ini bukan style Chiquita, sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of BabyMonster 2 [HIATUS]
Fanfiction|ONGOING| {🌟 Jangan Lupa VOTE & COMMENT setelah membaca} {✏️ Update Tidak Menentu} {⚠️ CERITA INI HANYA UNTUK BERSENANG-SENANG SAJA, TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KEHIDUPAN ASLI SANG TOKOH‼️} *** Bersatunya sebuah keluarga yang sempat berpisah k...