Bab 9 : Lebih Buruk atau Tidak

200 5 1
                                    

Aku mengingat masa lalu dan rasa sakit dari situasi sebelumnya, dan hal itu benar-benar tidak bisa diperbaiki ketika aku mengingat diriku yang sebenarnya.

Ctakkkk Ctakkkk Ctakkkk

Perasaan itu masih terasa. Suara pukulan itu masih bisa kudengar. Dulu ketika Megumi memukul seluruh tubuhku dengan lecutan. Mataku tertutup aku tidak tau itu adalah ikat pinggang atau apapun. Tanganku di rantai dan mataku ditutup.

Megumi akan memukul dengan lecutan itu ke setiap inchi tubuhku hingga dia puas dan membuat banyak luka garis merah di sekujur tubuhku.

Setelah itu Megumi nya melepas rantai dan membiarkanku terbaring meringkuk. Wanita itu lalu menendang perutku, menginjak-nginjak tubuhku dengan emosinya yang meluap. Mengeluarkan semua emosinya dengan menendang hingga ia puas. Bahkan hingga aku terbatuk dan darah kemudian keluar dari mulutku.

"Maaf—aghhhh-s-sakit sudah—gumi—kumohon—sakit"

Saat itu aku seperti budak yang tidak mengerti kenapa tuannya bersikap seperti itu, hanya bisa menerimanya. Mengambil dan mengambil. Menerimanya seperti peliharaan yang baik.

Pada akhirnya Megumi akan mengobatiku setelah amarahnya hilang, lalu Megumi akan menunggangi kemaluanku dan memelukku dengan lembut sepanjang hari.

***

Setelah aku berkata pada Gojo agar melepaskan ku, Gojo marah dan menyeretku keluar ruangan.

Saat aku dipaksa masuk ke ruangan yang aneh dan kacau itu, hatiku diliputi rasa takut dan tertekan.

Aku tidak percaya apa yang aku lihat, dan pikiranku langsung dipenuhi kekhawatiran mengapa dia dibawa ke sini. Banyak alat yang ku kenal tersimpan rapi di setiap dinding dan sudut ruangan.

Sesuatu yang berada di tengah ruangan hanya menambah kegelisahan dan kebingungan, karena aku memahami untuk apa perangkat tersebut. Dan Gojo menyeretnya ke kursi itu.

Mesin sialan.

"Bisakah kamu mengambilnya?" Satoru berbisik di telinga, jelas dia menggoda.

Ctakkkk

Pukulan keras di pahaku membuatku marah karena beraninya dia melecutku dengan ikat pinggangnya.

Suara mesin terdengar dan penis buatan yang basah masuk dan keluar dari tubuhku.

Awalnya itu biasa saja bahkan membuat Megumi sedikit merasakan kesenangan. Namun ketika kecepatannya bertambah dan bertambah itu membuatku berteriak kesakitan.

"AHHHHHHH—NGH....MHHH—AHHHHH"

Dorongan dildo itu semakin cepat dan ganas, di sisi lain Gojo duduk di hadapannya sembari menyeringai dengan muka yang memerah.

Wajah Megumi kacau. Dia menahan sakit dan terengah-engah dengan menyedihkan.

"Ya ampun, pemandanganmu  sangat indah....sudah berapa kali? Kau akan mengotori lantai....." Dia bersenandung.

Dia lalu bangkit dan menyeringai tepat ke wajah kacau Megumi. "Bagaimana kalau kita memainkan game? Jika kamu berhasil tidak cum dalam 1 menit, aku akan membiarkanmu istirahat di kamar sekarang. Jika kau gagal, aku akan meninggalkan mu di sini dan membiarkanmu di posisi ini selama semalaman ." Dia menambahkan dengan seringai menggoda.

OBSESI | GOFUSHI AU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang