Sesampainya di apartemen, Hanenda seperti anak bebek yang mengikuti induknya kemanapun dia pergi. Joel ke dapur ada Hanenda dibelakangnya, Joel ke kamar mandi ada Hanenda mengikuti. Joel merasa geli melihat kelakuan kekasihnya itu.
"A' lepas dulu sebentar Adek mau sikat gigi kaga bisa. Habis ini Adek peluk, janji. Aa' juga sikat gigi sana" ucap Joel gerah melihat Hanenda memeluk dirinya dari belakang padahal dia ingin menggosok giginya sebelum mereka tidur.
"Janji habis ini Aa' dipeluk?" balas Hanenda dengan wajah yang dibuat seakan bersedih
"Iya Aa' ku sayang. Janji habis ini kita tidur"
"Trus pelukannya kapan?"
"Iih yah sambil pelukan tidurnya. Sana cepat."
"Hehehe Aa' mau cepat sikat gigi, mau dipeluk Adek"
Sekarang mereka telah berada diatas kasur besar yang hangat. Saling berpelukan dan berbagi kehangatan. Mata Joel sudah sangat lelah apalagi ditambah Hanenda mengelus pucuk kepalanya dengan lembut. Malam makin larut, hujan diluar sana makin deras, dingin menyelimuti namun tidak untuk kedua anak adam itu. Cinta mereka menghangatkan keduanya.
Minggu pagi yang damai, Hanenda duduk depan jendela dikamarnya dengan segelas teh hangat ditangannya. Menghadap kota metropolitan yang pagi ini terasa sejuk menyelimuti dirinya. Kekasihnya masih dialam mimpi, membuat hatinya makin terasa damai. Walau dia tau damai ini tidak abadi.
Karena asik memandangi langit dipagi hari, Hanenda tidak tau ternyata Joel nya telah bangun. Joel yang manja itu segera memeluk Hanenda dari belakang. Hanenda yang dipeluk tersenyum merekah. Dikecupnya tangan Joel yang menjuntai kebawah.
"Morning sayang. Nyenyak tidurnya?" Tanya Hanenda ke Joel sambil sesekali mengusap lengan kokoh Joel.
"Nyenyak sekali A'. Makanya bangun pagi ini seger banget. Makasih yah A'. Makasih dah beri Adek kebahagian makanya Adek bisa tidur dengan nyenyak." Ucap Joel yang makin mengeratkan pelukannya.
"Kamu pantas bahagia Dek. Kamu pantas dicintai." ujar Hanenda melirik kearah Joel.
"Kalau begitu Aa' boleh minta morning kiss tidak Dek?" Rayu Hanenda ke Joel.
Joel yang mendapat serangan fajar itupun langsung menunduk dan memerah wajahnya. Hanya bisa mengangguk malu diantara ceruk leher Hanenda.
"Kamu.. " ucap Hanenda yang tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena seketika Joel mengecup bibirnya dan langsung bersembunyi kembali diperut Hanenda yang sedang duduk bersila.
"Gemasnya pacar kecil Aa'. Malu-malu kucing yah Dek?. Coba sini Aa' mau lihat wajahnya. Coba atuh diangkat dulu wajah gantengnya. Hahaha iya iya maaf, Aa' g ceng-cengin kamu lagi. Hahaha" ujar Hanenda yang digigit perutnya oleh Joel karena sudah kepalang malu.
Dielusnya rambut Joel yang berada dipangkuannya. Sesekali mengangkat tangan Joel untuk dimainkan. Mereka berdua sangat menikmati waktu intim dipagi hari ini. Enggan untuk beranjak meski matahari sudah naik dan bersinar terang.
"Adek, bangun dulu ayo. Nanti badan kamu pegel baring kaya gitu. Kamu belum mandi juga kan? Kalau begitu kita mandi bersama lagi. Ayo berdiri dulu sayang". Rayu Hanenda ke Joel yang masih betah berbaring beralaskan paha Hanenda.
"Aku gendong kalau gitu yah. Bangun dulu Dek. Sayang.."
"Iya A'. G tau pagi ini kayanya mau malas-malasan aja bawaannya. Mungkin pengaruh cuaca kali yah A'?" Jawab Joel sambil memandang keluar jendela kearah langit biru.
"Malas-malasannya nanti aja. Kita mandi dulu. Habis itu sarapan. Trus tidur deh". Ucap Hanenda yang tidak berhenti mengelus rambut Joel yang tebal dan hitam itu namun terasa halus dijari Hanenda.
"Kok tidur sih A'. Mumpung masih minggu, sebelum Aa' sibuk, minggu depan kan dah pemilu." jawab Joel sambil memberenggutkan bibirnya.
"Trus maunya kamu apa sayang. Kamu mau ke mall? Kita nonton aja kalau gitu. Sudah lama juga Aa' tidak nonton dibioskop. Kira-kira ada film apa yah?"
"G nonton dibioskop juga A'. Kalau mau nonton kan bisa disini."
"Kalau gitu maunya bayi gedenya Aa' apa?"
"Mau kepantai aja A'. Udah lama kali Adek g ke pantai. Yang betulan main air dipantai. Mungkin terakhir waktu SMP kali yah ama mpo' Fera dan teman-temannya."
"Ya sudah kalau begitu kita mandi lalu sarapan. Habis itu kita ke pantai."
"Betulan A'?"
"Iya betulan sayang. Bangun deh, kita mandi dulu. Oke Adek?"
"Siap Kapten" dengan wajah sumringah Joel berdiri secepat kilat. Akhirnya dirinya pergi ke pantai lagi.
Selesai sarapan, mereka pun tengah bersiap-siap untuk berangkat ke pantai. Sebenarnya yang bersiap-siap itu Joel, sedari tadi dia sangat bersemangat berceloteh tentang apa yang bakalan dia lakukan di pantai sebentar. Hanenda hanya duduk tersenyum kegemasan melihat kekasihnya sibuk kesan kemari mempersiapkan baju dan barang-barang lainnya yang akan dia bawa ke pantai.
"Adek, pelan-pelan saja bisa? Nanti kesandung kamu. Tidak usah terburu-buru. Pantainya tidak bakalan tutup kok sayang"
"Iya Aa'. Tapi kan kalau dari sekarang kita berangkat bisa main di air dengan lama. Aa' gimana sih. Aa', aku bawakan berapa baju. Biar aku simpan ditas"
"Aa' g usah sayang. Kamu aja yang main pasirnya."
"Kenapa bisa begitu. G cocok ini." Alis Joel memberenggut. Dia heran kenapa mau ke pantai tapi g mau main air.
"Kamu aja Dek. Aa' bakalan awasin kamu dari bibir pantai. Kamu main air saja, apa perlu Aa' belikan bebek karet dan truk mainan?"
"Iihh apaan sih A'. Emang Adek anak kecil. Yang benar aja kamu A'."
🦋🐺

KAMU SEDANG MEMBACA
Syama Artjuni [HIATUS]
FanfictionHanenda - Joel, didalam sebuah utasan kelam semesta. Mereka hanya inginkan kisah mereka laksana Asmaraloka tapi sayang norma diatas asmara. Mereka tak punya kuasa untuk melawan takdir Pemilik Kehidupan.