Shadow Clown presents
꧁Jasmine꧂
✦✦✦Tuan Hawthorne tersentak oleh sentuhan di punggungnya, disertai dengan suara nyaring Lily. Ketegangan langsung menguar di antara mereka yang masih terbaring rapat di dalam ruang kerja. Sementara itu, Jasmine dengan sigap membenamkan diri dalam selimut, berharap agar keberadaannya tak ditemukan.
Tuan Hawthorne memutar tubuhnya, melihat Lily yang tampak kesal.
"Daddy kenapa tidur di sini? Lily sendirian!" serunya dengan nada kecewa.
"Maaf, Daddy tak sengaja terlelap saat bekerja tadi malam," ucap Tuan Hawthorne sambil bangkit perlahan.
Gerakan selimut yang berpotensi mengungkap tempat persembunyiannya mendorong Jasmine untuk berputar cepat, bersembunyi di balik punggung Tuan Hawthorne, mencari perlindungan dari mata Lily.
Tuan Hawthorne menyadari pergerakan itu, tapi memilih untuk mengabaikannya. Dia memahami bahwa mereka berada dalam keadaan yang harus disembunyikan dari Lily.
Pandangan Tuan Hawthorne terarah pada pakaian yang berserakan di lantai, sepertinya Lily belum menyadari situasi mereka. Namun, dia tak bisa pergi tanpa mengenakan celana. Masalahnya adalah bagaimana membuat Lily teralihkan perhatiannya?
"Aunty ... mana, Daddy?" Lily bertanya, mencari sosok Jasmine dengan kebingungan.
Tuan Hawthorne menemukan celah untuk mengalihkan perhatian Lily, lalu berkata, "Dia tak ada bersamamu?"
Lily menggeleng. "Kalian meninggalkan Lily ...," lirihnya.
"Hmm, ke mana dia pergi? Sudahkah Lily cek kamar mandi?" Tuan Hawthorne berusaha memutarbalikkan situasi.
"Belum, Daddy. Apa Aunty berada di sana?" tanya Lily tanpa tebersit kecurigaan.
"Mungkin saja. Bisakah Lily memeriksanya untuk Daddy? Daddy perlu merapikan tempat tidur ini terlebih dahulu."
Lily mengangguk, lalu meninggalkan ruangan. Tuan Hawthorne segera mengambil celananya dan memakainya dengan cepat, Jasmine juga bergegas mengenakan pakaiannya.
"Aku akan lebih dulu menemui Lily, berpura-puralah melakukan sesuatu di lantai bawah," kata Tuan Hawthorne.
"Baik. Aaaargh!" Jeritan tiba-tiba meluncur dari bibir Jasmine saat dia melangkah, tangannya segera memegang perut yang terasa sakit.
Tuan Hawthorne mengerutkan dahi. "Ada apa?"
Jasmine menggeleng lemah. "Sepertinya karena aku sudah lama tak melakukannya."
Meskipun situasinya tak memungkinkan mereka untuk terlihat bersama di depan Lily, tapi melihat Jasmine yang kesakitan membuat Tuan Hawthorne tak bisa hanya diam. Dengan langkah pasti, dia mendekati wanita itu untuk memapahnya keluar dari ruangan.
"Kau bisa pergi, aku akan baik-baik saja," cegah Jasmine, menghalangi tangan Tuan Hawthorne yang hendak meraihnya.
"Kau tak ingin aku membopongmu di depan Lily, bukan?"
Sebenarnya, keberadaan mereka berdua di satu ruangan bukanlah masalah besar, mungkin saja Lily takkan mengerti apa-apa. Namun, mereka berdua sama-sama memikirkan perasaan Lily, dan berusaha untuk tak menyakiti hati gadis kecil itu.
"Aku akan menjelaskannya pada Lily," tawar Tuan Hawthorne.
"Kau tak bisa terus berbohong padanya," tolak Jasmine dengan tegas, mengungkapkan kekhawatirannya.
Tuan Hawthorne mencoba mencerna ucapan Jasmine. Kapan aku berbohong pada Lily?
Namun, kemudian dia teringat akan ucapannya sebelumnya. "Itu karena situasinya terdesak. Aku takkan berbohong jika kita-ah, sudahlah. Lebih baik kita keluar dulu," ucapnya, menyadari bahwa perdebatan takkan membantu situasi mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/364488259-288-k722360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Romance𝐃𝐞𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 🔞 𝐝𝐢𝐤𝐮𝐧𝐜𝐢. *** Jasmine harus menghadapi pilihan sulit saat ayahnya melarikan uang dari majikannya, Tuan Hawthorne. Sebagai pembayaran kesalahan sang ayah yang hilang tanpa jejak, Jas...