Bintang akhirnya kembali menginjakan kakinya di Indonesia, tanah tempat dimana dia dibesarkan. Ya, sudah 4,5 tahun ini dia berada di Cambridge, Amerika Serikat. Karena melanjutkan studinya di Harvard University. Sebenarnya dia pernah pulang ke Indonesia 2 tahun yang lalu, disaat liburan musim panas. Tapi waktu liburan yang hanya 3 bulan itu menurutnya tidaklah cukup. Bukannya Bintang tidak menikmati kehidupan dia di Amerika, dia sangat menikmati kehidupan barunya sebagai mahasiswa, di situ dia belajar mandiri, mempunyai teman baru, dan memiliki banyak sekali pengalaman yang mungkin tidak akan terulang lagi. But, Indonesia adalah rumahnya, dia merindukan orangtuanya, keluarga, sahabat-sahabat, and then.....Him. Yes, her lovely boyfriend. Bastian Irawan.
Bintang dan Bastian sudah memulai hubungan semenjak mereka masih duduk di bangku SMA, sudah 7 tahun mereka bersama. Menurutnya 7 tahun kebersamaan mereka itu selalu indah, karena Bastian merupakan seseorang yang sabar, romantis, jujur, dan sangat mencintai Bintang. Saat mereka menjalani Long Distance Relationship, Bastian selalu menyempatkan diri untuk menghubungi Bintang, baik melalui skype, email dan berbagai cara komunikasi lainnya. Memang tidak mudah menjalani LDR beda negara, apalagi yang memiliki perbedaan waktu, tetapi Bastian selalu berkorban untuk Bintang agar mereka bisa tetap saling komunikasi. That's why, she loves him so much.
Tetapi yang membuat Bintang sedih sudah 1 bulan sebelum kepulangannya ke Indonesia, Bastian tidak memberi kabar sama sekali kepada Bintang. Dia mencoba menghubunginya tetapi hasilnya nol. Dia khawatir dan mencoba mencari tau ke orang-orang terdekatnya Bastian. Tetapi mereka sama sekali tidak membantu, mereka hanya bilang kalau Bastian baik-baik aja, dan menyuruh Bintang agar tidak khawatir.
Kamu kemana sih, Bas...
Bintang menarik nafas panjang, sambil dia menunggu bagasi dia menghidupkan handphonenya yang sebelumnya dia matikan. Dia merasa lelah sekali karena melakukan perjalanan selama 20 jam, dan dia jet lag. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, menandakan ada SMS masuk.
From : Daddy
Honey, daddy and your mom sudah berada di bandara. Hurry, we miss you.
Bintang tersenyum membaca pesan dari ayahnya. Saat dia melakukan transit di Dubai, dia sempat chatting sama mamanya. Dan mamanya berjanji akan menjemput Bintang. Banyak pesan yang masuk, dari teman-temannya dan keluarganya. Tetapi sama sekali tidak ada pesan dari Bastian. Bintang langsung merasa sedih, padahal sehari sebelum dia pulang ke Indonesia dia sudah mengirim pesan, bahwa dia akan pulang besok. Bahkan dia mengirimkan pesan ke Thania adiknya Bastian. Tetapi sama sekali tidak ada respon dari Bastian.
It hurt...
Setelah dia selesai mengambil barang-barangnya, dia lalu berjalan keluar, dia menengok kekiri dan kekanan mencari daddy dan mamanya, tetapi tidak ada kelihatan batang hidung mereka sama sekali. Bintang lalu mengeluarkan handphonenya, hendak menghubungi daddynya. Tetapi....
"Aaakkk..." Bintang menjerit terkejut, tiba-tiba ada tangan besar yang menutup kedua matanya.
"Welcome back, Bee.." Bintang mengenali suara itu, dan seketika aroma parfum dari pria itu langsung memasuki indra penciumannya. Aroma yang selama ini dia rindukan. That was.....Him.Dia langsung membuka kedua matanya dan langsung membalikkan badannya dan melihat pria yang telah menutup matanya itu. Seketika itu juga, segala rasa langsung bercampur aduk, kangen, marah, terharu, lelah dan itu semua sukses membuat mata Bintang langsung berkaca-kaca, dan tanpa sadar air matanya langsung mengucur deras.
"Bas..." Bastian langsung memeluk Bintang sambil mengusap kepalanya.
"Maafin aku ya sayang, aku mau ngasih surprise ke kamu" kata Bastian sambil melepaskan pelukannya, dan menghapus air matanya Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Port of Love
Romance"You don’t marry someone you can live with, you marry the person who you can not live without." – Unknown. Cast : Bastian Irawan, Bintang Howard Bornstein.