Prolog

427 18 2
                                    

Internsip Proposional
.
.
.
.
.

"Mbaknya mau kemana kok sudah mandi?" tanya anak laki-laki yang menatap sosok perempuan di depan nya.

"Eh, adek lupaya kan mulai hari ini mbaknya udah masuk sekolah" jawab bunda dengan senyum manis nya. "Kamu sudah siap kan nduk?"tanya bunda pada anak perempuan yang sedari tadi berdiri di depan kaca.

"Sudah bunda Sasa sudah siap" jawab nya dengan senyum dan mata sipit membentuk bulan sabit yang sangat manis.

Anastasya salsabil'a Harianto. Putri tunggal dari bunda Soraya Larasati dan ayah Harianto, gadis keturunan Jawa tulen yang sekarang berusia enam tahun dan akan memasuki tahun pertamanya di sekolah dasar.

Sasa adalah pangilan akrabnya, tapi bunda lebih sering memanggil nya 'nduk' dan 'cah ayu' adalah pangilan kesayangan ayah kepada Sasa.

Harianto adalah laki-laki yang setia dan pekerja keras dia meneruskan bisnis keluarga nya di perusahaan media bernama 'HS Media' menjadi penerus bukan lah hal yang mudah tentu nya banyak rintangan yang ayah hadapi jatuh bangun sudah ayah alami tapi itu bukan hal yang berarti bagi ayah karena ia memiliki seorang istri yang selalu mendukung dengan penuh cinta.

Soraya Larasati adalah perempuan dengan jiwa sosial yang sangat tinggi ia membangun sebuah yayasan untuk anak-anak kurang mampu agar bisa bersekolah dengan layak dan mendapatkan pendidikan yang terbalik "kalo kata Sasa bunda itu ibu peri yang penuh cinta".

"Jadi kalo mbaknya udah masuk sekolah adek main dengan siapa dong? Kata mama hari ini Abang Ghani juga sudah masuk sekolah" ucap anak laki-laki yang sedari tadi terus memandangi dua perempuan di depan nya.

Alendra Riony Kusuma Wardana. Putra kedua dari mama Monica dan papa Kusuma, adek Al adalah pangilan akrabnya anak laki-laki dengan fitur wajah sempurna rahang tegas boleh mata hitam dengan bulu mata yang lentik hidung mancung dan tentunya jangan lupakan pipi cabi dan bibir mungil berwarna merah itu.

Al sekarang berusia tiga tahun, namun jangan remehkan anak laki-laki ini Al sudah sangat lancar berbicara bahkan Al juga menggunakan bahasa asing dalam keseharian nya, Al termasuk anak yang cepat tanggap dan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap banyak hal bahkan Abang Ghani selalu bilang "adek Al ini ingin tahu atau iseng aja sii kok tanya-tanya terus".

Zaidan Ghani Kusuma Wardana. Anak pertama keluarga Kusuma laki-laki cerdas dengan senyum sangat manis dan jiwa penyayang, Al selalu bilang "Abang Ghani nanti harus jadi dokter ya seperti mama".

Kusuma Wardana Nainggolan. Laki-laki batak yang sangat cinta dengan budaya tanah kelahirannya, pekerja keras dan sangat tegas adalah ciri-ciri papa memiliki dua orang anak laki-laki membuat papa menjadi sosok yang sangat berwibawa dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya tapi Al dan Abang Ghani selalu percaya bahwa papa adalah laki-laki yang penuh dengan cinta, terutama cinta untuk keluarga nya.

Monica Sinambela. Seorang dokter anak yang mendedikasikan karir nya untuk menolong anak-anak dengan masalah kesehatan namun berasal dari keluarga yang kurang mampu, mama adalah sosok yang penuh kasi dan cinta seperti lagu yang sering Al nyanyikan "Hanya memberi tak harap kembali" adalah perumpamaan yang tempat untuk menggambar kan sosok mama.

"Adek Al jangan sedih nanti setelah mbaknya dan Abang Ghani pulang sekolah kita main lagi"ucap Sasa lembut sambil mengusap pipi cabi Al.

"Benar ya mbaknya nanti kita main, tapi Al tidak mau main ber tiga dengan Abang Ghani"ungkap Al cemberut dengan bibir yang mengerucut gemas.

"Loh, kenapa tidak mau bermain dengan Abang Ghani?"tanya Sasa penasaran.

"Abang Ghani itu menyebalkan dan suka iseng dengan Al, beda sama mbaknya yang sayang dan selalu nurutin mau nya Al"ungkap adek Al jujur sambil memeluk Sasa.

"Hahaha adek Al lucu banget sii mbaknya jadi gemess, yasudah nanti kita main ber dua di rumah ambek Al ya" ucap Sasa pada Al sambil menatap mata Al yang menurut Sasa sangat indah.

"Yeyy asikkk, janji ya mbaknya bakalan main sama Al di rumah" ucap Al antusias dengan janji Sasa.

" Iya Al mbaknya janji, sekarang mbaknya sekolah dulu ya udah di tunggu ayah di depan nanti telat" ungkap Sasa sambil berdiri dan mengambil tas ranselnya dan berjalan ke luar rumah dengan bunda.

"Mbaknyaaaa"panggilan Al sedikit teriak.

"Loh kenapa adek Al teriak?" Tanya bunda khawatir mendengar suara Al yang sedikit melengking.

"Mbaknya belum pinky promise sama Al" ungkap Al.

"Oh iya mbaknya lupa" Sasa berjongkok dan menautkan jari kelingking nya dengan Al "oke adik manis nya mbaknya sekarang sudah pinky promise untuk bermain bersamaya" ucap Sasa pada Al.

"Oke mbaknya, oh iya satu lagi"ucap Al sambil memberi kan jari kelingking kanannya pada sasa.

"Kenapa satu lagi Al?"tanya sasa bingung.

"Iya, yang ini untuk pinky promise mbaknya akan menjadi pengantin perempuan Al suatu hari nanti" ucap Al dengan percaya diri.

Mendengar itu Sasa langsung tertawa dengan mata sipit bulan sabit nya"hahaha adek Al lucu sekali sii, tapi pinky promise itu tidak bisa mbaknya lakukan" ucap Sasa sambil menatap Al.

"Hemmm tapi Al mau menjadi pengantin laki-laki untuk mbaknya, supaya kita bisa bermain bersama untuk selamanya" ungkap Al serius.

"Oke deh pinky promise dari mbaknya untuk menjadi pengantin perempuan adek Al yang imut dan menggemaskan ini" ucap Sasa menautkan jari kelingking nya pada Al dan mencubit gemas pipi cabi Al.

"Cah ayu, ayok berangkat nanti telat nak, adek Al juga pulang dulu ya udah di tunggu mama tu kata nya adek Al belum minum susu pagi ini" ucap ayah pada dua anak yang sedari tadi sangat serius dengan dunia mereka berdua.

" Oke ayah adek Al pulang dulu, babay mbaknya, babay bunda" ucap Al sambil melambaikan tangan dan berjalan menuju rumah nya di sebrang rumah Sasa.

" Hati-hati jalannya sayang" ucap bunda sambil mengantar Al untuk menyebrang.

"Terimakasih bunda Al masuk dulu ya" ucap Al sambil membuka pintu rumah nya.

"Iya sayang bunda pulang ya" ucap bunda sambil melambaikan tangan dan kembali menyebrang ke rumah nya untuk melihat Sasa dan ayah yang akan pergi ke sekolah.

" Bunda Sasa sekolah dulu ya" ucap nya sambil bersalaman dan mencium pipi bunda sebagai rutinitas sebelum keluar rumah. "Sasa harus semangat ya di sekolah nya harus nurut sama Miss Risa ya nanti pulang nya bunda jemput oke sayang".

"Oke bunda, Sasa sekolah dulu ya assalamualaikum" ucap Sasa dan masuk ke mobil ayah. "walaikumsala nduk".

"Bunda ayah abis anter sasa langsung ke kantor ya bunda nanti hati-hati jemput Sasa nya"ucap ayah sambil bersalaman dan mencium kening, pipi bunda.

"Iyah ayah juga hati-hati yah". Ayah masuk ke dalam mobil mulai menjalankan mobil nya sambil membuka kaca mobil "Babay bunda sayang" ucap ayah dan Sasa bersamaan sambil melambaikan tangan.
.
.
.
Pinky Promise adalah tindakan antara dua orang yang saling mengaitkan jari kelingkingnya sambil mengikrarkan sebuah janji.

Akankah Al mampu mewujudkan janji nya untuk menjadi kan Sasa pengantin perempuannya dan apakah janji menjadi pengantin perempuan Al akan Sasa ujudkan.
.
.
Another long story kisah mbaknya dan adek Al dengan jarak usia lima tahun tapi memiliki pinky Promise untuk menjadi pengantin di masa depan. Akankah semester merestui janji itu, atau kah hanya akan menjadi pinky Promise dalam kisah di masa lalu.

Internsip Proposal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang