Prolog

36 8 2
                                    

Bumi, bintang, bulan, matahari dan planet lain-nya. Masing-masing memiliki keindahan-nya tersendiri; Bumi dengan kehidupan-nya, Bulan dengan keindahan-nya, Matahari dengan keceriaan-nya dan Bintang dengan kekompakan dan kedamaian-nya.

Satu-satunya kerajaan kedamaian tentram yang terlihat paling jelas tanpa adanya kesalahan apapun, Kerajaan Bintang. Yang dipimpin oleh Yang Mulia Kaisar Arcturus Al Na'ir dan Yang Mulia Permaisuri Altalune Callisto.

Dahulu, kedua Orang Tua Arcturus memerintahkan sebagian dari prajurit-prajurit-nya untuk menempelkan secarik kertas di papan pengumuman.
Tampak seperti kertas biasa, namun selalu menarik perhatian di semua kalangan para gadis-gadis remaja.

Papan tersebut mengenai pencarian jodoh untuk sang Putra Mahkota, Akhtar M'Sirius. Dengan begitu halus dia menolak cara ini, tapi dia juga tidak sudi untuk dijodohkan dengan seorang anak kerajaan sebelah yang kondisi wajahnya benar-benar membuat-nya jengkel, memang benar faktanya dia begitu manis dan rupawan, namun sikap-nya terhadap Putra Mahkota yang benar-benar lengket, membuat-nya merasa risih.

Estrella de Lunar, Putri Mahkota Kerajaan Bulan, telah jatuh cinta pada Pangeran Akhtar. Tiada hari tanpa pengiriman surat berisikan interaksi dari kedua insan itu.

....

"Eh? Acara pesta dansa?"

"Benar, Tuan Putri. Putra Mahkota Kerajaan Bintang mengundang Anda untuk menghadiri acara pesta tersebut melalui sebuah surat berisi secarik kertas," ucap seorang pelayan dengan nada ramah khas-nya, pelayan Whsert. Ia melanjutkan, "izinkan Saya untuk membacakan-nya, Tuan Putri."

Estrella menganggukkan kepala-nya, memberikan isyarat menyetujui-nya.

Whsert menarik napas dalam, mulai membacakan isi surat yang tertulis rapi dengan rapi.

'Wahai, Putri Mahkota yang terhormat, Estrella de Lunar. Berkenankah Tuan Putri untuk menghadiri Acara Pesta Dansa yang akan diadakan pada malam ini?'

"Wah.. terdengar cukup menarik..", ia melanjutkan perkataannya sambil menatap pelayan di depan-nya. "Pukul berapa acara tersebut akan dimulai?"

Whsert kembali menatap kertas yang ia pegang lalu berkata, "pukul 7 malam, Tuan Putri"

"Hmm hmm baiklah, aku akan bersiap-siap pukul 5 sore nanti, bagaimana menurutmu, Whsert?" Tanya Estrella dengan senyuman khasnya.

Whsert mengangguk pelan, "saya sangat setuju dengan pendapat yang Tuan Putri ucapkan barusan. Bagaimana jika Saya menemani Tuan Putri untuk memilih gaun untuk malam ini?" Tawar-nya dengan membalaskan senyum.

"Wahh, ayo!"

Whsert terkekeh pelan begitu melihat semangat yang Estrella miliki. Ia berjalan perlahan ke ruang penggantian pakaian. Gaun yang tertata rapi dari baris ke baris, begitu banyak warna yang menjadi keindahan dari kosong-nya gaun hampa itu.

Estrella terus mengelilingi seisi ruangan itu, memilih gaun yang pantas untuk malam nanti.

~

Akhtar, Putra Mahkota Kerajaan Bintang yang saat ini duduk di kursi ruangan kantor-nya, mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ayahnya.

"Ada gerangan apakah Ayahanda datang kemari?" Tanya-nya dengan nada yang sopan, tak lupa menyunggingkan senyuman kecil.

"Ayah hanya ingin bertanya sesuatu, apakah surat-nya sudah tersebar ke semua Kerajaan di penjuru Angkasa ini?"

"Tentu saja, Ayahanda tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, saya sudah menyelesaikannya dengan baik," jawab Akhtar.

Arcturus menganggukkan kepala-nya perlahan lalu tersenyum kecil, ia sangat nenyayangi putra-nya itu. Dia bertanya, "apakah kamu sudah menemukan gadis pujaan hatimu, Anak-ku?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ruines D'étoiles - Reruntuhan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang