Sudah satu bulan Caine tinggal bersama Rion, tentunya banyak hal baru mengenai Rion yang dia ketahui. Rion adalah salah satu orang berpengaruh di dunia gelap sana.
Caine tentunya merasa nyaman tinggal di rumah Rion, rumahnya begitu besar dan tidak bisa dipungkiri sekali melihat saja pasti orang tahu kalau Rion adalah orang berada.
Hari ini Caine dan Rion memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama, mereka pergi ke suatu taman, hanya ingin menikmati suasan sejuk dan indah saja.
Setelah merasa hari sudah gelap, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Jalanan sangat sepi hari ini, padahal belum terlalu larut, tidak lama Caine meminta Rion untuk berhenti.
"Iyonn, tolong berhenti dulu." pintanya.
"Kenapa Caine? kamu mau beli sesuatu kah?." tanya rion.
"Tidak, hanya sajaa lihat di seberang sana, kasihan sekali. Mau coba kita datangi?." tawar Caine, nadanya sarat akan kekhawatiran.
Rion pun menolehkan kepalanya, benar saja diseberang sana terlihat dua orang lelaki, ia tebak mereka adalah ayah dan anak. Lelaki yang lebih muda terus-terusan dipukul sampai tidak berdaya dan tidak bisa memberikan perlawanan.
"Berhenti, apa anda tidak malu menyakiti anak anda di tempat umum?." ucap Rion seusai mendatangi dua orang tersebut.
"Siapa kau? beraninya ikut campur, aku ga suka anak ini, biarkan dia mati, dia hanya pembawa sial." ucap sang ayah sambil menendang perut anaknya dengan keras.
"Aku beri kau 100 juta, tapi tinggalkan anak ini, biarkan dia bersama kami." Rion menyodorkan cek berisi 100 juta tersebut.
"Baiklah, bawa saja anak tidak berguna itu, terserah kau mau diapakan." ucapnya dengan bahagia dan pergi begitu saja.
Caine yang sejak tadi diam, mulai mendekati anak tersebut, umurnya mungkin berkisar 19 sampai 20 tahun.
Caine memeluknya dengan sangat erat, seperti melihatnya saat sebelum bertemu Rion."Mulai sekarang kamu tinggal sama kita ya? aku janji ga bakal ada yang nyakitin kamu lagi, kamu bisa anggap kita keluarga kamu, jangan ngerasa sendiri. Aku Caine dan yang itu Rion." Caine mengelus punggung anak tersebut.
"Aku Gin." ungkapnya dengan terbata.
Rion dan Caine pun mengajak Gin untuk masuk kedalam mobil, mobil mulai melaju membelah jalan yang sepi.
Setelah sampai di rumah, mereka semua masuk dan berkumpul di ruang tengah.
"Gin, kenapa bisa seperti tadi?" Rion memulai pembicaraan.
"Ayahku memang seperti itu, sebenarnya sudah biasa dia menyiksaku, tapi malam tadi adalah puncaknya, dia selalu menyalahkan ku atas apa yang tidak aku perbuat, dia berpikir aku yang menghabiskan uangnya dan membawa kesialan untuk kehidupannya" ungkap gin "dia berniat membunuhku, karena dirasa aku hanya beban, padahal aku juga bekerja, untungnya kalian datang, terima kasih." lanjutnya, dia bercerita dengan kehampaan.
Hening, Caine masih setia mengusap punggung tegap milik gin. Rion terlihat marah.
"Gin aku adalah seorang mafia, keluargaku mempunyai bendera tersendiri, aku memang belum terjun kesana, tapi lama kelamaan aku harus ikut andil." ungkap Rion "Aku harus mencari anggota, dan aku rasa aku akan mengambil anak-anak yang sudah hilang tujuan, aku tidak hanya akan membuat organisasi mafia, tapi aku ingin membuat keluarga, bagaimana kau setuju Caine? dan Gin apakah kau bersedia ikut?" lanjut Rion.
"Aku sangat setuju." Caine sangat senang dengan ide Rion, keluarga ya? mungkin dia bisa mendapatkannya di sini?.
"Aku ikut."
"Okey selamat datang di tokyo noir familia" Rion bertepuk tangan "Aku akan bertemu keluargaku besok, aku sudah siap untuk mengambil alih tnf dan membangun keluarga baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE OR DIE ?!
RomanceBerbohong tentunya bukan sesuatu yang baik, tapi ada kalanya kebohongan bisa menyelamatkan dari hal berbahaya. Jika terus menerus berbohong, lama-kelamaan akan ketahuan dan konsekuensi bertambah kejam. namun, jika tidak melakukan kebohongan ini, kam...