Rion mengendarai mobilnya, dia baru saja pulang dari rumah keluarganya, dan sekarang tnf sudah seutuhnya berada di tangan Rion.
DOR! DOR! DOR!
Suara tembakan terdengar, Rion memperhatikan, ada remaja yang sedang dikejar-kejar oleh polisi, sepertinya dia habis melakukan suatu kejahatan.
Rion turun dari mobil, dia menarik tangan anak tersebut dan membawanya bersembunyi di dalam mobilnya. Polisi-polisi itu tidak menyadari keberadaan anak tersebut.
Rion melajukan mobilnya, membawa anak tadi pergi bersamanya. "kamu kenapa di kejar gitu?" ada rasa penasaran dalam dirinya.
"Saya habis mencuri salah satu warung di sana, maaf." dia memainkan ujung bajunya dengan canggung.
Rion mengangkat satu alisnya, "kenapa kamu melakukan itu?" Rion berdeham.
Anak tadi menundukkan kepalanya dalam, tidak berani menatap Rion, "Saya tidak punya uang, saya hanya ingin bertahan hidup, kalau tidak mencuri saya tidak akan makan, dan sialnya tadi saya ketahuan."
Rion memperhatikan anak itu dari atas ke bawah, tatapannya memicing "Saya Rion, siapa namamu?"
Yang diperhatikan sedemikian rupa, buka suara dengan gugup "Saya Krow" jawabnya "Krowboloni" lanjut Krow.
"Kamu mau ikut saya? menjadi keluarga saya, tapi sebelum itu" Rion berhenti sejenak "kamu diintrogasi dulu sama keluarga saya yang lain, gimana?".
Mata Krow berbinar, akhirnya dia akan mempunyai keluarga,setelah sekian lama sebatang kara, tidak ada rumah untuk berteduh ataupun berkeluh kesah, "SAYAA MAUU" Krow sangat bahagia.
Rion meminta Krow untuk masuk ke mobilnya, dia pun mengendalikannya menuju rumah. Selama diperjalan hening terjadi, tidak ada yang membuka pembicaraan. Akhirnya tibalah mereka di rumah.
Caine yang sedang berada di ruang tamu menoleh ke arah pintu, dia melihat Rion pulang bersama orang asing di belakangnya, "Gin, siapa ya itu?" tanyanya pada Gin yang berada di samping.
Gin menyipitkan matanya, guna melihat lebih jelas, "Gua juga gatau, mungkin keluarga baru".
"Caine, Gin." Rion membuka suara. "Kenalin ini Krow, calon keluarga baru kita, tapi sebelum itu kita introgasi terlebih dahulu." lanjutnya, menarik Krow agar berdiri di sampingnya.
Tepat, tebakan Gin tepat sasaran. Rion meminta Krow untuk berlutuh, mereka bertiga berdiri sambil mengelili Krow membentuk bulatan.
"Krow, lo yakin mau masuk keluarga kita dan ga bakal berkhianat?" Rion menodongkan pistol ke kepala Krow.
Krow menunduk dalam, dia takut dengan suasana ini, Rion terlihat sangat menakutkan, begitupun dua orang di sampingnya, "yakin, saya sangat yakin."
Setelah ditanya berbagai hal dengan todongan pistol di kepala, "Krow, selamat datang di keluarga." Krow tersenyum bahagia. Dia senang, salah satu keinginannya telah terwujud.
Mereka akhirnya berkenalan, berbincang santai untuk menghilangkan kecangguangan, saling bertukar pengalaman.
Malam itu di penuhi canda dan tawa dari keempat orang yang memang terlihat seperti keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE OR DIE ?!
RomanceBerbohong tentunya bukan sesuatu yang baik, tapi ada kalanya kebohongan bisa menyelamatkan dari hal berbahaya. Jika terus menerus berbohong, lama-kelamaan akan ketahuan dan konsekuensi bertambah kejam. namun, jika tidak melakukan kebohongan ini, kam...