Harus bagaimana

6 4 0
                                    

"maaaaa aku berangkatttt yaaaa" teriak ku pada mama selalu sibuk dengan pesanan masakannya sore itu

"iyaaaa, ati ati dijalan, kalo malem banget pulangnya telpon papa biar dijemput" sahut mama

"gak usahhhhh aku jalan kaki ajaa sama temen temen"

Sore itu aku berjalan menuju ketempat latihan karate yg jarak nya cukup lumayan dari rumah, hampir 3km mungkin. Sederetan kesibukan ku di sekolah bahkan les mata pelajaran tak membuatku lantas malas dan enggan untuk mengikuti latihan karate. Bagiku ini cukup menyenangkan, menyalurkan emosiku dengan pukulan dan teriakan.

***

Latihan pun dimulai, semua berbaris rapih menurut tingkatan. Aku memang tidak terlalu mengenal hampir semua disini, hanya beberapa teman sekolah saja yg ada karna menurutku aku hanya ingin menyalurkan hobiku. Saat latihan dimulai aku yg saat itu masih berada di tingkat sabuk kuning akan mulai sering melakukan latihan komite atau bisa dibilang satu lawan satu. Dan setiap kakak tingkat dengan sabuk coklat dan biru akan membantu senpai melatih serta mengawasi sesi komite.

"kamuuuu, sama kamuuu" tunjuk senpai kearahku dan seorang lagi untuk melakulan komite.

Kami pun melakukannya cukup baik, hampir kewalahan bahkan saat terus dihujami tendangan dan pukulan hampir 15menit. Sesaat setelah selesai aku terkejut dengan wajah yg tak asing bagiku, mengawasi tepat di hadapanku dia terlihat tinggi tegap dengan sabuk biru di pinggangnya. Tersenyum dan berjalan kearahku.

"goodjob sashaa, kata maya aku harus komite dulu lawan kamu yaa, baru kamu mau kenalan denganku" ucapnya sambil menaruh tangan dikepalaku dan membuat rambutku berantakan

Bodohnya aku ternyata yg ingin maya kenalkan padaku saat itu adalah kak petrus, orang yg sama yg membuatku cukup gugup dan penasaran di tribun basket saat acara ospek sekolah. Dia berdiri dengan posisi siap dihadapanku untuk melakukan komite. Bingung, gugup aku hanya mematung, tapi menolak komite dengan kakak tingkat yg memiliki warna sabuk diatasku itu adalah hal yg tidak sopan. Akhrinya akupun menerima salam dan membalas hormat dari kak petrus, kami memulai komite malam itu.

"shaaaa, kalo aku bisa jatuhin kamu 1x aku boleh anter kamu pulang yaaaaaa!!!!!" teriak kak petrus lantang diantara keramaian latihan malam itu

"kalo aku bisa banting kamu 1x kamu harus kasih nomer kamu ke aku, dan selalu terima telpon dariku, ati ati yaaa shaaaa!!!!"

Entah kenapa saat itu aku berdebar mendengar ucapannya dan yg aku tau aku senang dan tak menyebalkan. Melawanya sudah pasti aku kalah telak. Tapi aku tetap melanjutkan hingga selesai.

"(srekkkkkkkk)" suara kerah bajuku yg sudah masuk ke kuncian tangannya

"mau yaa kenalan samaku" ucap kak petrus lirih tepat ditelingaku

"(brakkkkkkkkkk)" cukup keras aku terbanting dan mematung di lantai matras

Kami pun menyelesaikan nya dengan cepat. Senpai memanggil kak petrus untuk menutup latihan hari itu. Akupun berjalan meninggalkan dojo dengan harapan tidak bertemu kak petrus karna cukup malu dengan ucapanku yg sempat menantangnya komite hanya untuk berkenalan.

"Shaaa barenngg yaa" teriak seorang temanku yg lalu berjalan disampingku

"Kamu kenal kak petrus?? tadi kayaknya kalian komite bareng" tanya nya

"Owh enggak, gk sengaja aja" jawabku singkat karena masih gugup oleh perlakuan kak petrus sebelumnya

"Ananta Sasha, jadi mana nomer telpon kamu"

Terkejut kak petrus muncul dari belakangku dengan nafas terengah engah sehabis berlari, dia berdiri di depanku mentapku dengan senyum lebar berjalan mundur tepat dihadapanku. Aku tak menghentikan langkah ku dan terus berjalan tanpa memberi jawaban. Lalu kak petrus berhenti yg membuat langkahku juga terhenti.

"Petrus" ucapnya sambil mengulurkan tangan kearahku

"Sasha" aku menyambut tangannya dan tersenyum

"oke nanti aku telpon yaaaa shaa, aku udah minta nomernya ke maya, daaa cantikkkk!!" teriak kak petrus sambil berlalu kearah teman temamnyq di depanku

"cieee shaaaaa" goda temanku di sampingku

Sesaat setelah sampai dirumah dan membersihkan diri, aku pun masuk ke kamarku dan melihat handphone ku, anehnya aku menharapkan kak petrus untuk benar benar menelponku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta itu Buta atau BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang