• 𝑷𝒓𝒐𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 •

9 3 1
                                    

Katanya kehidupan di pondok adalah impian semua orang namun mengapa, berbanding terbalik, kehidupan di pondok tidak selalu baik, bahkan untuk mendapatkan kebahagiaan di lingkungan pondok pun tidak segampang itu, namun mengapa semua orang tua ingin anaknya hidup mandiri di pondok, dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, mereka seharusnya memikirkan bagaimana keadaan disana ,bukan terserah mereka tapi pikirkan bagaimana kehidupan di pondok , karena hidup di pondok tidak semua orang suka.

Apa lagi orang yang mempunyai trauma berat, pasti tidak akan nyaman hidup di sana.

1. Aditya Nur Rasul Amrulah

Anak tertua, meskipun sekelas dengan pais, ican dan sangpew, anak itu adalah orang yang paling berani untuk mengambil resiko meskipun itu harus membuat nya menderita, asalkan adek-adek nya tidak apa apa, dia juga memiliki penyakit namun penyakit n...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak tertua, meskipun sekelas dengan pais, ican dan sangpew, anak itu adalah orang yang paling berani untuk mengambil resiko meskipun itu harus membuat nya menderita, asalkan adek-adek nya tidak apa apa, dia juga memiliki penyakit namun penyakit nya selama ini tidak ada yang tahu, di dalam pikiran nya jika Adit mengeluh , lantas bagaimana dengan mereka adik-adik nya, kepada siapa mereka akan berkeluh kesah, karena satu-satunya orang yang mereka anggap sebagai abang adalah Adit, maka dari itu Adit menyembunyikan penyakitnya dari semua orang.

"Kita adalah keluarga, jadi apapun itu jangan pernah merahasiakan sesuatu diantara kita"

-Aditya-

2. Muhammad Faiz Arzaky 

Kejadian masa lalu itu membuat nya tidak bisa berjalan, dan mengakibatkan kakinya lumpuh sementara, bahkan yang lebih parah, orang tuanya tidak mau mengurus nya, mereka lebih memilih menaruh Faiz di dalam lingkungan pondok dengan keadaan yang tida...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian masa lalu itu membuat nya tidak bisa berjalan, dan mengakibatkan kakinya lumpuh sementara, bahkan yang lebih parah, orang tuanya tidak mau mengurus nya, mereka lebih memilih menaruh Faiz di dalam lingkungan pondok dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, bahkan bisa di bilang tidak sempurna, bayangkan saja baru keluar dari Rumah sakit langsung di taruh di pondok dengan keadaan luka-luka yang masih basah dan ditutupi oleh kain putih , namun ia tidak pernah mengeluh akan keadaan yang dia harus jalani, tidak apa-apa tidak bisa berjalan setidaknya tidak munafik dan penghianat, namun faiz tidak pernah menyusahkan orang lain, semuanya dia lakukan sendiri tanpa membebankan orang lain, dia juga termasuk orang yang pintat.

"Tidak ada yang lebih berharga dari pada persahabatan, karena persahabatan lebih mementingkan kebersamaan dari pada individu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Darul Arqam (Fictional)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang