Satu

513 50 2
                                    


Halo, All!!

****

Cerita ini hanya untuk suka-suka aku. Wkwk....

****

Terima kasih!

****

🌸 Minggu, 28 April 2024 🌸

***

Cuaca terik siang itu tidak membuat seorang remaja laki-laki yang berjongkok di dekat trotoar jalan itu terganggu.

Bisingnya mobil berlalu-lalang tidak membuat remaja laki-laki beranjak dari posisinya.

Remaja laki-laki itu terlihat sangat putus asa dari raut wajahnya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, Sial. Ini membuatku gila." ucapnya.

Seseorang tiba-tiba datang. Seorang remaja laki-laki memberikannya sebotol yogurt.

"Hei! Kamu terlihat begitu menyedihkan. Kulit mu sudah coklat, apa kamu ingin lebih coklat?" ujar remaja laki-laki berparas tampan, namun memiliki wajah yang terlihat cool.

Remaja laki-laki yang terlihat putus asa itu menerima minuman itu.
Dirinya mengikuti remaja laki-laki yang memberinya sebotol yogurt itu.

"Wain-na. Bisakah kamu meminjamkan aku uang? Aku harus pergi menyusul orang tua ku." ucapnya.

Keduanya berjalan bersamaan menyusuri panasnya siang itu.

Remaja laki-laki bernama Hyun Wain. Memilih untuk diam dan meninum yogurt miliknya sembari berjalan.

"Wain-na. Bagaimana jika aku meminjam orang tua mu?"

"Zayyan-ah. Sudahlah. Kenapa kamu masih berusaha keras untuk meminjam uang? Kamu pikir pergi ke luar negeri mudah? Kamu harus memiliki paspor dulu dan itu memakan waktu." jelasnya.

Keduanya mengenakan seragam sekolah yang sama. Mereka berdua baru saja pulang sekolah, meski begitu keduanya memilih untuk berkeliling tidak jelas tanpa tujuan di siang yang panas itu, ketika orang-orang memilih untuk menghindari cuaca panas. Keduanya malah asik berjalan-jalan.

"Aku tetap harus menemui orang tua ku."

"Zayyan-ah. Kamu bisa tinggal di tempat ku. Kedua orang tua mu sudah membuang mu. Berhentilah untuk berpikir bodoh, dan cobalah untuk berpikir dengan baik."

"Kamu tidak mengerti, Wain."

"Aku mengerti!"

Wain mengeluarkan tiket dari saku seragamnya.

"Lebih baik kita menonton besball saja." ucap Wain.

Remaja laki-laki bernama Yoon Zayyan itu menerimanya dan melihat baik-baik.

"Berhentilah untuk mencoba menghibur ku, daripada membuang-buang uang mu untuk ini, lebih baik pinjamkan saja padaku, aku akan membayarnya."

Wain menggeleng. "Aku tidak mau."

"Kenapa kamu pelit sekali?"

"Kamu benar. Aku kenapa pelit sekali, 'ya?" jawab Wain.

Wain memilih untuk mencegah taksi dan meminta Zayyan untuk masuk, mau tidak mau.

Yoon Zayyan adalah satu-satunya teman Hyun Wain.

Mereka sudah berteman sejak TK.

Karena sifat Wain yang kaku, dan selalu bicara tanpa di filter, membuat banyak orang enggan dan tidak bisa bertahan lama berteman dengan Wain.

Sahabat Terbaik || Zayyan ft Wain✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang