“SEPI”
Betapa rapuhnya sebuah lilin saat didekap api
Sama rapuhnya jua aku kala sepi datang mendekati
Badai dahsyat dalam sanubari, selalu datang menyanderai
Aduhai, kepada siapa aku mampu untuk berbagi?
Dimalam sunyi senyap ini, aku mencari
Menyusuri jalan sembari merintih dengan jiwa tertatih
Hampa jiwa ini tiada tempat untuk disandari
Tiada teman, sahabat, apalagi kekasih
Bertanyalah aku pada sukma dihati
“Aku butuh seorang insan, tapi bukanlah aku seorang insan?”
Laksana merak yang mencemburui cenderawasih
Sebuah tirani, tiada jalan bagiku selain hanya berdamai pada diri
Semakin badai menerjang, semakin pokok jati berdiri
Semakin ombak menghempas karang, semakin pula ia tak bergeming
Rasa sepi yang dahulu meremukkanku, kini telah jadi teman baikku
Maha Baik Tuhan telah menitipkan “Sepi” padaku
Tanpa sepi, aku takkan mengenal Tuhan dan diri
Tanpa sepi, aku takkan bertumbuh juga mawas diri
Wahai “Sepi” dahulu kau kuanggap sebagai kutukan
Barulah diri tersadari bahwa kau adalah Rahmat Ilahi
“Tentang Penulis”
Wahmi Oki Saputra atau yang kerap disapa Oki adalah seorang penulis muda kelahiran 12 Oktober, pria penyuka warna hitam ini merupakan alumni dari salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang (STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG). Menjadi seorang penulis yang memberikan inspirasi bagi pembacanya adalah cita-cita terbesarnya, salah satu pesan dari Ali bin Abi Thalib yang membuatnya semangat untuk menulis adalah “Setiap orang pasti akan mati kecuali karya-karyanya, maka dari itu tulislah sesuatu yang akan membuatmu bahagia diakhirat kelak” untuk mengenal sosoknya lebih dekat, kalian bisa menghubungi lewat Emailnya wahmioki@gmail.com atau melalui sosial medianya Intagram dan Twitter @wahmioki.
