Naruto duduk ditempatnya dengan tenang, wajah yang biasanya terus menampilkan senyum cerah kini terlihat dingin dengan aura tidak tersentuh. Sai yang duduk disamping pria bersurai kuning itu menyeringai tipis melihat bagaimana berbedanya Naruto hari ini.
Manik birunya hanya menatap lurus kedepan dengan sesekali melirik kearah Sasuke yang duduk diseberangnya. Memang sejak insiden di apartemen Sasuke kemarin Naruto belum berbicara lagi dengan sahabatnya itu.
Entahlah, Naruto tidak mengerti hanya saja setiap kali melihat wajah Sasuke ia selalu teringat akan perkataan pria itu yang mengatakan bahwa Hinata adalah kekasihnya. Dan hal itu seolah menyadarkannya bahwa ia benar-benar telah kehilangan sesuatu yang berharga.
"Tumben kau tidak datang bersama Sakura." Tanya Sai membuka pembicaraan
Naruto menghela nafas pelan "Dia pergi sedikit terlambat." Jawabnya acuh
Tidak, Naruto berbohong karena nyatanya ia bahkan tidak memiliki niat untuk menjemput gadis yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya itu. Naruto tidak mengerti kenapa biasanya ia selalu bersemangat akan hal-hal yang menyangkut Sakura, tapi sekarang semua itu terasa hambar dan Naruto merasa bahwa ini semua melelahkan dan juga membosankan.
Bahkan awalnya Naruto berniat untuk tidak ikut namun saat ia berjalan melewati kediaman Hyuga entah kenapa Naruto malah berakhir duduk di kedai Yakiniku bersama yang lainnya.
"Kalian masih sepasang kekasihkan?"
Mendengar pertanyaan itu berhasil membuat Naruto menolehkan kepalanya "Apa maksudmu?"
Sai hanya tersenyum, senyum polos namun terdapat seribu makna didalamnya "Kupikir hubungan kalian sedikit merenggang, kau tidak lagi mengejar Sakura kemanapun gadis itu pergi."
Dan perkataan itu berhasil membuat Naruto kembali diam. Sai yang melihat itu hanya menyunggingkan senyumnya, manik hitamnya melihat bagaimana manik sapphire itu yang terlihat kebingungan dan ia memilih untuk tidak mengatakan apapun lagi. Hingga saat manik hitamnya beradu pandang dengan manik berbeda warna pria diseberangnya seringai kecil muncul begitu saja diwajah tampannya.
"Kupikir kau akan datang bersama dengan Hinata-san."
Shikamaru menguap bosan melihat bagaimana pria pucat itu yang terlihat bersenang-senang sekarang. Ia tau semua ini akan merepotkan dan Sai sepertinya sangat bersemangat akan hal-hal merepotkan ini.
"Aku jadi penasaran bagaimana kau bisa bersama dengan Hinata-san." Lanjutnya lagi
Sasuke melirik sinis pria pucat itu, sejak awal ia tidak terlalu suka dengan Sai dan melihat bagaimana pria itu yang sengaja mengajaknya berbicara membuat Sasuke semakin tidak suka. Terlebih saat pria itu membawa-bawa nama Hinata. Entah kenapa Sasuke merasa telinganya panas hanya karena ada lelaki lain yang memanggil nama gadis Hyuga bodoh itu.
"Yah kami menghabiskan banyak waktu bersama." Jawabnya acuh namun berhasil menarik atensi ketiga orang lainnya
Shikamaru masih menguap malas namun ia sengaja menajamkan telinganya sedangkan Naruto pria itu tanpa sadar mengepalkan tangannya.
"Kalian berpergian bersama?" Tanya Sai lagi
Sasuke hanya mengangguk meneguk sake didepannya dengan pelan saat matanya melirik singkat kearah wajah tegang Naruto.
"Ini sedikit mengejutkan karena kalian tidak terlihat dekat sebelumnya."
"Hanya karena kalian yang tidak tau bukan berarti kami tidak dekat." Seru Sasuke lagi, ia sengaja mengatakan hal itu agar membuat orang-orang semakin bertanya-tanya apakah mereka memang sudah dekat sebelumnya atau setelah Hinata keluar dari desa
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...