Chapter 4 //saling kenal?//

8 4 0
                                    

"woahhh, bukankah itu bagus Senku?! Kita sekarang memiliki Otak, Strategi, Otot, dan kekuatan tempur. Keempat musketir kita sudah berkumpul!!"seru Taiju bersemangat namun berbeda dengan Senku, dia terlihat sedikit cemas akan suatu hal.

"Yeah, itu memang benar. Tapi Tsukasa terlalu kuat,"Senku menggerakkan kekanan dan kekiri tengkuknya karena merasa tak nyaman.

Taiju memiringkan kepalanya, terlihat bingung

"Itu artinya Tsukasa seperti pedang bermata dua, dia akan sangat membantu jika di pihak kita namun dia akan sangat menyusahkan jika berada di pihak yang berbeda,"(Name) menjelaskan pada Taiju, sedangkan Senku melirik dengan ekor mata pada Tsukasa. Memperhatikan gerak gerik Tsukasa.

"Maaf, tapi bolehkah aku meminjam alat untuk memotong daging? Pisau, atau apapun benda primitif tajam juga boleh,"

"Eh? Kau akan memakan daging singa?! Memangnya bisa dimakan?!"seru Taiju heran
"Kukuku, singa tidak beracun tapi dagingnya alot dan keras belum lagi bau yang mirip dengan amonia," ucap Senku

"Lalu jika kau memakannya, rasanya seperti sampah," lanjut senku

"Memangnya kau pernah memakannya Senku?!"tanya Taiju
"Tentu saja, saat aku ke Afrika untuk meneliti Ebola,"
"Murid SMA seperti apa kau?!" Heran Taiju
"Kukuku,"

Tiba-tiba Tsukasa kembali berbicara
"Meski hanya melindungi diri, aku sudah membunuhnya dengan kedua tanganku,"
"Aku ingin berterimakasih pada siklus kehidupan dengan memanfaatkan semuanya dengan sebaik mungkin...itu saja," lanjut Tsukasa

"Woah, badannya masih bagus,"gumam (Name)
"Heh! Dilarang melihat,"Senku segera membalik badankan (Name) membelakangi Tsukasa.

(Name) Mendecih namun Senku mengabaikan nya dan menghampiri Tsukasa untuk memberikan pisau yang dia minta tadi

"Yah...semilimeter pun aku tidak tertarik pada hal-hal seperti rasa terimakasih namun aku setuju dengan mu yang tidak ingin membuang buang makanan,"

(⁠っ⁠.⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)⁠っ

"Kalian yang membuat ini semua?"tanya Tsukasa melihat rumah pohon
"Yah, begitulah,"Senku naik kerumah pohon diikuti oleh (Name)

"Pstt, Senku,"panggil (Name) namun tak digubris oleh Senku

"Senku,"panggil (Name) tetap saja Senku tidak membalasnya dan masih sibuk meletakkan barang barang. Tsukasa dan taiju naik kerumah pohon dan melihat lihat didalam rumah

"Yah...izinkan aku memperkenalkan diri sekali lagi, namaku Shishio Tsukasa, salam kenal," Tsukasa mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Senku namun tak dibalas Senku

"Ya, di zaman batu tidak ada yang peduli dengan nama margamu Tsukasa. Aku Senku, bertanggung jawab atas pikir berpikir dan Taiju si otak kosong bertanggung jawab dalam otot," Senku hanya memandang Tsukasa dan meletakkan barang-barang yang ia bawa tadi

"Salam kenal, aku Taiju si otak kosong, untuk urusan berpikir serahkan saja pada Senku,"ucap Taiju membalas jabat tangan Tsukasa

Senku melirik (Name) sebentar "kalau dia tidak akan ku perkenalkan, tidak penting," ucapan Senku membuat (Name) kesal dan memukul punggung Senku

"Bajingan kau!" Dengus (Name) lalu menatap Tsukasa "tapi bukankah kita juga sudah saling mengenal? Untuk apa kita berkenalan lagi?" Heran (Name) membuat Tsukasa tertawa

"Benar, untuk apa ya?"pancing Tsukasa "huh, kalian memang sama-sama bajingan,"dengus (Name)

Senku dan Taiju hanya menatap bingung interaksi (Name) dan Tsukasa
"Jadi kalian sudah saling kenal? Sejak kapan?"tanya Taiju

"Sudah, saat Perlombaan festival olahraga jepang, dia menjadi atlet tinju dan aku menjadi atlet memanah, dia juara satu dan mendapat julukan primata terkuat di SMA sedangkan aku juara dua memanah, mengingat itu membuatku semakin kesal saja," jawab (Name)

"Kukuku, yang kemarin kau curhat sambil menangis pada Yuzuriha bukan? Memang cengeng," ejek Senku
"Diamlah!" Ketus (Name)

"Benarkah kau menangis? Padahal saat kutanya kau baik baik saja,"ucap Tsukasa
"Ah, sudahlah! Kalian membuatku kesal!"(Name) turun dari rumah pohon dan duduk di sebelah patung Yuzuriha

Senku menghela nafas dan Tsukasa kembali bersuara
"Jadi, kalian makan apa disini?"

"Makanan utama adalah jamur jamuran, sayuran dan juga buah buahan, biasanya kami akan memakan kelinci jika berhasil menangkap nya,"ucap Senku
"Bukankah kelinci ada dikandang sebelah pohon ini?" Tanya Tsukasa

"Hufh, itu kelinci (Name). Kau bisa memakannya kalau sudah siap dicincang oleh (Name)," Senku menghela nafas

"Akhir akhir ini aku terus memimpikan daging hingga perutku rasanya seperti akan meledak,"ucap Taiju, mendengar itu Tsukasa membalas "kalau begitu, kegiatan kalian tidak akan seperti itu lagi,"

.
.
.

"Woahhh, banyak banget, "(Name) melihat tumpukan burung, ikan dan hewan buruan Tsukasa

"Ini mudah untuk primata terkuat,"ucap Senku
"Bagaimana kalau kita masak sekarang? Aku sudah lapar,"ucap (Name) dan diangguki oleh Taiju

"Aku juga lapar!"ucap Taiju
"Yeah,"
Senku, (Name), Taiju dan Tsukasa mengasapi ikan itu dengan penjelasan Senku yang rumit bagi Taiju

"Ini mengasapi, dengan begitu kuman dan bakteri yang menempel akan mati,"ucap Senku

"Oh...Itulah itu, bagi ku yang penting bisa makan,"(Name) sudah duduk dekat perapian untuk mengambil ikan
"Tahan dirimu, ikan itu belum matang,"ucap Senku

Tsukasa yang tadinya memperhatikan interaksi Senku dan (Name) mengalihkan pandangannya ke sebuah batu besar

"Hm?"heran mereka bertiga lalu...

Duarrr!!

Tsukasa menghancurkan batu besar itu dan mengungsikan patung itu ke tempat lain.

"Maaf, kasian jika dibiarkan tertimpa batu," ucap Tsukasa
"Woah!! Tsukasa benar benar orang baik!" Seru Taiju

"Seriusan? Kupikir kau tak peduli orang lain,"ucap (Name) dan dibalas gelengan dari Tsukasa

"Dia seperti pahlawan superhero saja ya," Senku menatap Tsukasa dan sedikit mengangkat bahunya
.
.
.
.
"Hah...kenyang,"ucap Taiju dan (Name) setelah memakan banyak ikan
"Nah, waktunya yang menyenangkan loh,"ucap Senku sembari makan ikan

Taiju dan (Name) tertarik dengan ucapan Senku
"Teknologi peradaban apa yang kita butuhkan?"
"Yang bisa jawab benar akan mendapat 10 miliar poin," sambung Senku

Taiju tampak berpikir keras sehingga mukanya terlihat seperti simpanse ataupun monyet
"Teknologi peradaban?" Taiju masih saja berpikir keras

"Yang paling dibutuhkan?" Tanya Taiju dan diangguki oleh (Name)

"Oh! Ponsel!" Seru Taiju
"Oh, boleh juga ponsel. Aku juga sangat ingin ponsel..." Senku tampak kesal

"Peradaban berapa miliar tahun yang kau pikirkan, Badan Bongsor?!" Kesal Senku

"Besi?"tanya Tsukasa
"Aku juga mau besi, tapi itu masih terlalu cepat," balas Senku
"Ramen?"tanya (Name)
"Yang benar saja? Apa otakmu hanya makanan?"kesal Senku
.
.
.
.
.

Rabu, 10 Oktober 2024
00:05

Jangan lupa di vote yaa,
Ada dibawah ini tombolnya (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
👇👇👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dr. Stone //Senku X Reader//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang