Awal cerita

1.7K 100 27
                                    

Di Rumah sakit...

Sesosok anak perempuan memerhatikan ibunya yang menatap nya dengan lembut sembari mengelus surainya itu.

Disitu anaknya tersenyum tipis sembari melihat ibunya itu. "Oka san, setelah Hika mengumpulkan banyak uang dan Oka san sembuh, mari kita habiskan banyak waktu bersama." ucap sang gadis sembari tersenyum

Sang ibu hanya memerhatikan lalu tersenyum lembut. "Hika sebelum itu, maukah kamu berjanji satu hal?" tanya Sang ibu ke anak itu

Anak itu mengangguk setelah itu sang Ibu berkata sembari memberikan surat ke anaknya.

"Bila suatu saat kamu tidak sengaja menemukan ayahmu, tolong berikan itu ke dia." mendengar itu anak itu mengangguk dan mengambil surat itu

Setelah itu ibunya itu mengecup kening sang anak sampai setelah itu kondisi dia mulai memburuk.

Kini seorang anak bersurai putih sedang menangis sendu melihat ibunya kini berada di kondisi ujung tanduk.

Anak itu hanya bisa berdoa agar ibunya sembuh dan tetap menemani dirinya.

Namun sepertinya Tuhan mempunyai caranya tersendiri, setelah sang ibu membisikkan kata kata manis itu ke sang gadis perempuan itu.

"Kamu adalah anugerah yang paling aku sayangi."

Sang ibu pun meninggal dunia, disana sang gadis sudah tidak menangis meski dirinya melihat pemakaman ibunya sendiri.

Semua orang tahu anak itu selalu menyayangi ibunya meski dalam kondisi apapun.

Namun tidak sedikit yang menghina anak itu karena tidak menangis dan memakai penutup mata yang membuat semuanya penasaran dengan warna mata asli anak itu.

Meski sekarang dia tidak menangis, dia pasti akak menangis bila ditinggal sendirian.

Disitu setelah semua orang pergi dari pemakaman.

Anak itu memeluk makam ibunya sembari mengecup batu nisan milik ibunya.

Dia lalu teringat pesan dari ibunya sebelum belum ini.

"Hidup lah seperti yang kamu inginkan..."

. . . . . .

"Oka san... Kini aku akan hidup seperti yang aku inginkan jadi tolong selalu perhatikan Hika dari sana ya... Hika sangat sayang sama Oka san, meskipun Hika belum pernah menemui ayah, namun Hika akan mencari tahu itu. Maafkan semua keegoisan nya Hika ya, Oka san..."

Gadis itu meletakkan bunga lily putih ke makam ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu meletakkan bunga lily putih ke makam ibunya.

Setelah itu dia pamit meninggalkan makam ibunya meski dia harus rela meninggalkan kepergian ibunya, namun dia tahu, ibunya akan selalu mengawasinya apapun yang terjadi.

When Wishes BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang