Warning harsh word!
Baca pelan-pelan dan penuh imagine.
.
.
.Astorio mengendarai motornya membelah jalanan malam ini dengan santai, dia pergi menuju tempat tongkrongan barunya dengan Reiken dan kawan-kawan setelah mengantar Zea sampai ke rumah.
Rambutnya yang terkena angin bebas bergerak ke sana - ke mari dengan alunan lembut, balutan kaos putih dan celana hitam panjang sangat cocok untuknya. Karena helmnya tidak dipakai, Astorio menggantungnya di pergelangan tangan sebelah kiri, pesonanya menguar sebab wajah tampannya lagi enggak exclusief alias terpampang bebas tanpa helm atau topi.
Setelah sampai, dia melepas sarung tangannya lalu pergi ke dalam gedung. Kalau kalian pikir mereka nongkrong di tempat mewah, caffe, atau tempat billiard tentu salah. Astorio melihat banyak orang tengah berolahraga, ada juga yang tengah berduel di atas ring.
Ya, mereka nongkrong di Sasana Boxing. Memang agak lain, tapi selain menjaga kebugaran jasmani, mereka juga sekalian melatih otot tubuh untuk menjaga diri. Daripada nongkrong gak jelas atau mabuk-mabukan, lebih baik nongkrong ke sasana, kalau gabut bisa langsung duel.
"Wihh, starboy!" Seru Al Jazee riang kala melihat siluet Astorio mendekat. Dia melepaskan sarung tinjunya untuk high five.
Inilah kelebihan laki-laki, baru beberapa hari kenal sekarang sudah akrab banget kaya saudara. Setelah saling sapa, Astorio melilitkan kain putih ke telapak tangannya.
"Baru kali ini gue nemu tongkrongan kaya gini." Astorio duduk di samping Al Jazee. Sebenarnya dia tidak terlalu terkejut dengan suasana sasana, karena ini juga tempat yang biasa ia kunjungi.
"Keren gak? Asal lo tau aja, yang usulin tempat kaya gini pertama kali tuh si blue demon." Al Jazee menyeletuk semangat.
Astorio menatap Kevian yang tak mengelak sama sekali, cowok itu fokus melepas sarung boxing. Dia lihat baju gym ketatnya itu banjir dengan peluh juga rambutnya yang lepek. Astorio sempat terdiam melihat tubuh atletis milik Kevian yang tercetak jelas dibalik kaos itu, bisa jadi saingannya ini!
Sejak kapan juga cowok pendiam dan sangat menutup aurat itu punya hobi ngegym dan boxing, plus badannya bagus dengan postur badan yang tinggi.
"Bisa banyangin gak lo, kalo cewek-cewek liat yang beginian dari Kevi?" Erlian dengan sengaja menyikut lengan Al Jazee.
"Menurut gue sih ya, gak bagus-bagus amat. Tapi, mungkin bisa bikin cewek-cewek mimisan."
"Coba lo bayangin lagi, gimana kalo mereka berdua duel?" Al menatap Kevian dan Astorio bergantian, matanya berbinar kala bayangan di otaknya begitu seru dan menarik.
"Auto menyala abangku!"
"Ck, lo berdua kaya gak pernah liat aja. Gue juga punya kali otot-otot begitu." Reiken melepas kaos hitamnya, kulitnya yang lebih gelap dari Kevian menjadi daya tarik sendiri untuknya.
"Kalo gue liat-liat nih ye, meskipun ketutup sama tuh kaos, kayanya lebih oke punya Kevi." Kata Al.
"Lo mah cuma menang tan skin yang keliatan macho bos!" Erlian menyahut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic School
Novela Juvenil‼️WARNING‼️ Tentang bagaimana anak-anak Garuda High School menghadapi pergaulan bebas disekolahnya. Mulai dari tawuran, narkoba, pregnant before married, violence of sexuality, dll. All pics inspired by pins ©akuiqi | 2023 16/4