Halo jangan lupa vote dan komennya
Kalian kenal cerita ini darimana?
Ramaikan komen!
Happy reading all
Udara dingin angin malam yang menusuk tulang, seorang gadis perempuan duduk di pinggir jendela sambil memandang bintang bintang yang bertaburan.
"Mama, pasti bintang yang bersinar paling terang itu Mama, kan Ma? " ujar gadis itu sambil menahan air mata yang ingin menetes.
"Mama lagi apa disana? Mama gak kangen sama Nadin, Ma? Nadin kangen banget loh sama, Mama. Tapi Mama gak pernah datang ke mimpi Nadin" tak tahan akhirnya cairan bening itu lolos begitu saja keluar dari matanya.
"Ma, Ayah juga udah gak mau ketemu sama Nadin. Ayah bilang Nadin yang buat Mama meninggal, Ayah menganggap Nadin ini ain buat dia"
"Ayah juga udah menikah lagi, tapi Nadin sama Bang Rahsya gak diundang sama Ayah "
"Nadin pengen ngerasain dipeluk Ayah lagi, pengen mengarasain di bacain dongeng lagi sama Mama sebelum tidur, pengen jalan jalan bareng lagi sama Ayah Mama sama Bang Rahsya"
"Tapi sekarang udah gak bisa " tangisan Nadin pecah saat itu juga. Sakit sekali rasanya ketikan mengingat semua kenangannya bersama keluarganya dulu, yang sekarang sudah tidak bisa terulang lagi.
Isakan tangis itu mulai terdengar hingga keluar kamar. Seseorang membuka pintu kamar Nadin, entah siapa itu Nadin tidak memperhatikan.
"Udah, jangan nangis lagi. Mama pasti ikutan nangis kalau ngeliat kamu nangis gini, Dek. " ujar seorang laki laki dibelakang Nadin, sambil mengusap bahu Nadin.
"Bang? Nadin menjijikkan ya? sampai Ayah udah gak mau ketemu sama Nadin lagi? " ucap Nadin dengan suara serak.
"Enggak! Nadin gak menjijikkan, Ayah hanya salah paham bukan Nadin yang melakukan itu " ucap Rahsya berusaha menenangkan Nadin.
"Nangis aja Nadin, gak usah ditahan"
•••
Segini dulu ya baru prolog soalnya
Lanjut gak nih? Kalau lanjut vote dan komen dulu dong
Bagikan ini ke teman atau keluarga kalian siapa tau mereka suka dengan cerita ini
Makasih semuanya
See you next chapter
Batang, 30 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadin Aurelia Agatha
Ficção AdolescenteMengisahkan tentang gadis bernama Nadin yang tinggal bersama Nenek, Kakek dan abangnya. Mamanya sudah meninggal sejak dia berumur 10 tahun, sejak itu Ayahnya sudah tidak mau lagi mengurus Varen dan Abangnya. Rahsya Abian Aghata. Dunia memang indah...