bab 3

1.6K 147 4
                                    

Aldo menuju lift dan memencet tombol 18 dimana dilantai itu di bagian pemasaran, sampai nya dilantai 18 Aldo keluar dari lift dan mulai jalan sambil melihat lihat aktivitas orang yang lagi kerja di komputer nya.

"Tuan muda ada yang bisa saya bantu" tanya Mahendra yang mana ia baru saja miting di ruangan pemasaran dan ia melihat CEO-nya

"tidak saya cuma melihat lihat saja" jawab Aldo dingin

"Ohh.. ah iya perkenalkan dia ketua di produksi pemasaran" ucap Mahendra mengenalkan orang yang ada disampingnya

"Perkenalkan saya Wijaya pak" ucap orang yang disampaing Mahendra tadi ia mengulurkan tangannya dan diterima oleh Aldo

"Reza" jawab Aldo singkat

"Mari saya antar anda keliling pak" ajak pak Wijaya dan dijawab anggukan kepala oleh Aldo

"Kalo begitu saya kembali keruang saya tuan muda, marii" pamit Mahendra

"Mari pak" ajak pak Wijaya dan ia memperkenalkan setiap bidang dan kelompok di bagian pemasaran dan saat Aldo dan Wijaya berkeliling banyak sekali karyawan yang melihat ke Aldo lebih tepatnya karyawan wanita yang melihat Aldo karena ketampan Aldo banyak karyawan wanita yang melihat sampai bengong.

"Itu CEO baru kita" tanyanya keteman samping nya

"Iya keknya mana ganteng banget lagi makin betah gw kerja disini" jawab nya dan banyak desadesus dari karyawan yang membicarakan Aldo dan Aldo mendengarnya ia hanya acuh saja.

"Sudah waktunya makan siang, mari pak saya antar ke kantin kantor" ajak pak Wijaya dan dijawab anggukan oleh Aldo. Mereka pun sampai di kantin kantor dan masih banyak bisik bisik dari karyawan Aldo karena mengagumi ketampan Aldo.

Setelah mengambil makanan Aldo dan pak Wijaya mencari tempat duduk Aldo melihat sepupunya yang duduk sendiri ia pun menghampirinya diikuti pak Wijaya dibelakangnya

"Mbak boleh saya duduk disini" ucap Aldo yang iseng memanggil Naura

"Heh mbak mbak emang gw mbak lu apa" ucap Naura tak terima

"Eh ada pak Wijaya mari pak duduk" ajak Naura saat sadar ada orang lain selain Aldo

"Dih perasaan gw yang bilang" ucap Aldo

"Heleh lu walaupun gk diijinin duduk pasti tetep duduk juga kan" ucap Naura

"Hehehe memang sepupu pengertian" ucap Aldo lalu duduk disamping Naura diikuti pak Wijaya yang duduk dihadapan Naura

"Kalo boleh tau kalian ini saling kenal" tanya pak Wijaya penasaran karena atasannya itu kelihatan akrap dengan sekretaris itu padahal ia melit sendiri sedingin apa atasannya itu.

"Ah iya pak dia ini sepupu saya" jawab Naura

"Oh pantes" ucap pak Wijaya

Dan mereka pun makan siang bersama.

Skipp



Malam harinya Aldo sudah dirumahnya dan sudah berpakaian rumah , Aldo sedang nge-game dikamarnya.

"Ajing bisa yang bener gak sih mainya" ucap Aldo saat timnya tak kerja sama

"Wah wah wah beraninya lu nembak gw belum tau apa gw rajanya valo" kesel Aldo

"Hahaha mati kan lu makanya jangan lawan Aldo hahaha" ketawa Aldo senang , Aldo main game valo sampai tengah malam.

Keesokan harinya Aldo sudah dikantornya dan sekarang ia ditemani asisten pribadinya yang ia kemaren telpon.

Bodyguard ku Ternyata Miliarder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang