0.6

1 0 0
                                    

Pagi itu,dirumah berchat putih abu abu Bintang dengan pakaian seragamnya sedang bersiap-siap membereskan bajunya untuk di masukkan ke dalam tas kopernya.
sekarang Bintang ingin lebih serius lagi dalam perkuliahan nya,yang tadinya dia masih main main, sekarang dia harus lebih serius,ya mau bagaimana lagi dia beringinan ingin menjadi polisi jadi langkah inilah yang harus di ambil oleh Bintang,pergi dan menginap di asrama, dia harus rela meninggalkan semua keluarganya demi untuk tercapainya semua mimpinya.
Di kamar itu Bintang tidak sendirian dia ditemani oleh Riski yang ikut membantu membereskan semua baju bajunya.Riski memang sengaja tidak berangkat ke kantor karena dia ingin melihat kepergian Bintang.Setelah semuanya selesai,Bintang dan Riski pergi menuruni tangga untuk menuju ke ruang tamu,dimana teman teman Bintang juga sudah menunggu,begitu juga Bila,Riska dan Bima,yang hari ini mereka juga izin tidak masuk sekolah,karena ingin ikut melepas kepergian kakaknya ke asrama, setelah Bintang dan Riski yang sudah berada di ruang tamu,Riski mengangkat pembicaraan.

"Bin,lu beneran mau pergi ke asrama?"
"Iya kak beneran,mau gimana lagi,Bintang kan sekarang udah masuk tengah semester satu,Bintang gak boleh main main lagi,Bintang harus lebih serius lagi dalam kuliah,Bintang ingin menjadi polisi,lagipula kalau Bintang sekolah laju Bintang jadi gak kekontrol dan jadi gak fokus dalam perkuliahan,lagipula kan nama Bintang masuk dalam daftar perpindahan kampus ke jenjang lebih serius,izinin Bintang ya kak"
"Ya udah kalau itu mau lu,lu jaga diri disana"
"Pasti kak,doain Bintang ya"
"Kak Bintang hati hati disana ya"Ucap Bila.
"Jangan telat makan,jaga kesehatan"Riska ikut menimpali.
"Kak Bintang juga jangan lupa sering sering kabarin kita"Sambung Bima.
"Pasti..."
"Ayo Bin, berangkat udah di tunggu sama yang lain di depan"Ucap Bayu mengingatkan.
"Iya Bay,ya udah kak Riski,Bila,Riska,Bima, Bintang berangkat dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Dengan berat hati,Bila,Riska,dan Bima melepas kepergian Bintang,begitu juga Riski dia ikut meneteskan air mata haru,karena melihat adiknya yang berangkat untuk menempuh cita citanya. Bintang yang sudah berada di depan rumah dengan tas koper yang ada di tangannya,dia merasa terpukul karena harus meninggalkan rumah kelahirannya beserta orang orang yang sangat di cintai di dalamnya.

Selamat tinggal semuanya ucap Bintang dalam hati,yang tidak di sengaja juga tetesan air mata turun dari pelupuk mata Bintang. Sekarang Bintang sudah berada di dalam mobil polri beserta anggota yang lainnya termasuk kelima temannya juga yaitu,Rizal,Bayu,Bagas,Marchell,dan Alex, dan juga teman perempuannya yaitu Liora,kedua gadis lenjeh dan centil yaitu Siva dan Wulan juga ikut masuk di dalamnya,untuk menuju ke asrama akademi kepolisian. Mungkin dulu Bintang masih main main dalam perkuliahan nya, sekarang dia ingin lebih serius lagi,jadi mau tidak mau dia harus diberangkatkan dan menginap di asrama,supaya lebih serius lagi,dan mengikuti pelatihan rutin.
Tidak lama kemudian,mobil berwarna hijau army berlambang Polda dengan beberapa anggota baru di dalamnya, sekarang sudah memasuki area parkir,untuk menurunkan satu persatu anggota yang ada di dalamnya termasuk Bintang.
Begitu Bintang turun dari atas mobil,dia langsung melihat ke segala arah melihat ke indahan kampus itu, dengan adanya tulisan di dinding tengah atas yang bertuliskan 'sekolah akademi kepolisian' membuat kampus itu lebih menakjubkan,dan di sebelah kanan kampus terdapat seniornya juga yang sedang berlatih di lapangan luas yang berwarna hijau karena di penuhi dengan rerumputan pendek.
Sebenernya dengan kedatangan Bintang disini,karena namanya masuk ke dalam daftar perpindahan pelajar,bukan hanya Bintang saja tapi ada Bayu, Bagas, Marchell, Alex, Rizal, Liora,Siva dan Wulan,nama nama mereka juga ikut masuk dalam daftar.

"Indah juga nih kampus"Ucap Bintang takjub.
"Kayaknya disini kita bisa lebih serius lagi" Ucap Bayu menimpali.
"Kita juga kayaknya bisa cepet betah nih"kata Liora juga.

Tidak lama mereka melihat sekeliling kampus,tiba tiba ada instrumen dari komandan ketua di kampus akademi kepolisian, komandan itu memiliki nama Arman.
Komandan Arman yang memerintahkan supaya mereka segera baris,semua anggota pun mengikuti perintah komandannya,karena anggota yang cukup banyak,komandan memerintahkan sepuluh banjar ke belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the police heal my heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang