4

553 56 6
                                    

"si jeno mana dah? Lama bener nganter sijisung ke wc, ke buru makanannya dingin " ucap Lucas

"Nah tuh bocahnya baru nongol, eh Ama siapa tuh? Kok mukanya mirip Ama si jeno ?" Ucap Hendry saat melihat jeno yang berjalan menuju mereka sambil menggendong Ji-Sung dan dibelakang jeno ada seseorang yang mukanya mirip dengan jeno

"Lah... Si Eric bukan itu?" Ucap Felix yang baru sadar

"Emang iya gitu?"

"Sorry lama " ucap jeno saat sampai dimeja

"Lah benaran sih Eric, cuy!" Ucap renjun saat melihat wajah yang mirip dengan jeno

"Haii "

"Bjirr, lu beneran Eric?" Tanya soobin

"Masih ingat gue ternyata Lo pada, gue benaran Eric, kenapa emang?? Makin ganteng ya gue?" Ucap eric Dengan PD nya

"Idih najis!! Eh Jen itu sikut nya Jisung kenapa? Kok luka?" Tanya hyunjin saat menyadari sikut Ji-Sung yang lecet dan sedikit berdarah

" Tadi jatuh karena ditabrak sama orang"

"Kok bisa!? Siapa orang nya? Bisa-bisanya tuh orang nabrak ponakan gue yang unyu ini!! Harus dikasih pelajaran nih orangnya !" Ucap xiaojun  sambil mengepalkan tangannya

"Permisi...... Mohon maaf menganggu waktu Kalian, saya kesini untuk mengantarkan obat " ucap seorang pelayan

Semuanya terdiam kecuali ke 4 anak-anak yang lagi asik makan, perlahan semua menatap pelayan itu dengan tak percaya.

"Haechan.....?" Panggil lirih dari dan San

"Ya...??"

"Lo beneran haechan!?" Tanya renjun yang tak percaya

"Maaf tuan?? Saya memang haechan, tapi maaf apakah kita saling kenal??" Ucap pelayan yang bernama haechan.

"Lo gak ingat kita-kita Chan??" Tanya Felix Dengan suara bergetar

"Maaf tuan, saya tidak mengenal tuan-tuan. saya kesini hanya mengantarkan obat ini untuk, anak yang tadi saya tak sengaja menabrak nya. " Ucap pelayan haechan dengan sopan

"Jadi kau yang menabrak anak saya??" Tanya jaemin dengan penuh penekanan

"Iya tuan,maafkan saya. Saya tidak sengaja karena tadi saya buru-buru" ucap pelayan haechan sambil membukuk

"Ceroboh." Kata jaemin dengan ketus

"Maaf kan saya tuan, ini saya bawa peralatan obat untuk mengobati lengennya "

"Taro aja Chan, biar kita yang ngobatin nya "  ucap soobin

Pelayan haechan mengangguk, ia meletak peralatan obat diatas meja, lalu ia menghampiri Ji-Sung yang lagi minup lukanya dibantuin oleh jeno.

"Hai.... Maafin aku ya tadi?? Aku tidak sengaja menabrak nya" ucap haechan ramah sambil tersenyum

Senyuman haechan membuat orang-orang dimeja terdiam, sudah berapa lama mereka tidak melihat senyuman itu?? Dan apakah benar kalo yang sekarang dihadapan mereka adalah haechannya mereka??. Atau hanya sekedar mirip saja??, mungkinkah hanya sekedar mirip?? Tapi nama dan wajahnya sama yang berbeda hanya berat bedak mereka. Haechannya mereka itu gemuk tapi tak gak terlalu gemuk dan memiliki pipi yang chubby, sedangkan haechan yang dihadapan mereka sedikit kurus dan rambut  yang  pendek.

Ji-Sung tak merespon dia hanya menatap sekilas haechan, lalu meniupkan lukanya dan haechan tersenyum maklum.  Haechan menatap Ji-Sung lalu tangannya menepuk rambut Ji-Sung pelan, ntah dorongan dari mana haechan melakukan itu

"Maaf ya ?? Aku tadi tidak sengaja, aku udah bawa obatnya nanti diobatin ya lukanya? Biar gak infeksi. " Ucap haechan lembut

Lalu ia menarik tangannya dari kepala Ji-Sung dan dia berpamitan dengan mereka disana

"Kalo begitu saya pamit undur diri, sekali lagi saya minta maaf. Marii" ucap haechan lalu pergi ke belakang

"Cung uka dipuk-puk ma ia " ucap Ji-Sung sambil menunjuk haechan ya telah pergi
(Jisung suka dipuk-puk sama dia)

pelayan haechan pergi dengan perasaan aneh dan gelisah, ntah kenapa.

*********

Setelah selesai makan siang akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke pemakaman umum, dimana tempat haechan dikuburkan. Setibanya ditempat haechan ke 4 bocah yang hanya diam dan rasa penasaran yang tinggi, karena melihat orang tua dan para sahabat orang tuanya sedang berbicara dengan gundukan tanah , dengan raut yang sedih.

"Napa ukanya ada cedih ya?" Tanya logan ntah pada siapa, dengan raut bingung nya
(Kenapa mukanya pada sedih ya?"

"Ndak au " jawab chenle sambil mengangkat bahunya
(Tidak tau)

Ji-Sung hanya diam, ia merilik papanya lalu ke ayahnya (jaemin) lalu ke Daddynya (Mark) dengan tatapan aneh. Lalu ia menatap San yang raut wajahnya sedih, lalu ke Hendry yang raut wajahnya sedih, lalu ia menatap Lucas ada disisinya yang juga berwajah sedih.

"Om " panggil Ji-Sung pelan ke Lucas sambil menarik baju Lucas

Lucas menoleh ke Ji-Sung sambil tersenyum kecil, " kenapa cil?" Tanya Lucas kepada Ji-Sung dengan suara kecilnya

"Napa ukanya ada cedih?? Papa, ayah na, Daddy malk ukanya pada cedih. Telus itu capa?" Tanya Ji-Sung sambil menunjuk sebuah gundukan tanah

Lucas terdiam ia bingung mau jawab apa, ia menatap jaemin yang ada disebalah Ji-Sung, sayangnya jaemin hanya menatap terus gundukan tanah itu dengan sedih. Nyatanya semua orang di makam haechan mendengarkan pertanyaan jisung, tapi mereka pura-pura tak mendengarkanya biarkan saja Lucas yang menjawabnya

"Coba tanya kesebelah kamu cil " ucap Lucas ke jaemin

Ji-Sung langsung menatap jaemin yang ada di sampingnya, ia mencolek lengan jaemin dan jaemin merasa ada sentuhan kecil ditangan menoleh

"Kenapa??"  Tanya jaemin

"Cung au Anya " ucap Ji-Sung pelan
(Ji-Sung mau nanya)

"Mau nanya apa?" Tanya jaemin bingung, lebih tepatnya pura-pura

"Itu capa yah? Napa iat itu cemuanya cedih?" Tanya Ji-Sung

Pertanyaan jisung membuat jaemin terdiam walaupun sudah tau, kalo akan menanyakan itu.

"Nanti ayah jelasin, sekarang kita pulang hari udah mulai panas " ucap jaemin




















TBC!!

HELOO SEMUAAAA SORRY YA BARU NONGOL 4 PART DULU YA, SEBAGAI PRAT ADA YANG DIUBAH, PRAT SELANJUTNYA AKAN MENYUSUI

BTW HARI INI AKU ULTAH, NAMBAH UMUR MALAH MAKIN JOMPO HADUH🤧😤

TRIPLETS JUNG / NATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang