• Obsession

3.5K 62 2
                                    

Ini cuma cerita fiksi jadi jangan sangkut pautin sama real life okey?? Jangan ada yang tanya kenapa bisa gitu, karena ini cuma fiksi!!

Jeongwoo as Jonathan
Haruto as Aru

🐺🦋

Aru hanyalah pemuda manis yang polos dan penurut. Dia memiliki sahabat dari dia kecil namanya Jonathan lebih sering dipanggil Nathan.

"NATHAN" Nathan yang akan memasuki kelas merasa dirinya terpanggil pun menoleh ke belakang, terlihat disana Aru sedang berlari menghampiri nya dengan senyum lebarnya.

Setelah Aru sampai didepan Jonathan ia menatap pemuda tan itu dengan tatapan tajam yang sialnya malah terlihat lucu dimata Nathan "kenapa?" Tanya Nathan.

"Katanya mau beliin aku boneka Ruru?"

"Udah gue beliin, nanti kerumah gue ya? Buat ngambil bonekanya"

Senyum Aru mengembang "oke Nathan ganteng" setelah pemuda manis itu meninggalkan Nathan didepan kelas.

Nathan tersenyum yang sialnya nampak mengerikan.

..

Sesuai janji Aru sekarang sedang berada di rumah Nathan ia duduk di ruang tamu dan menonton shinchan dengan memakan cemilan ditangannya.

Bruk

Terdengar suara benda jatuh dari salah satu ruangan, entahlah Nathan selalu melarang Aru memasuki kamar tersebut.

"Nih bonekanya"

Aru tersenyum "makasih Nathan"

Lucu banget bonekanya, apalagi orangnya >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu banget bonekanya, apalagi orangnya >.<

"Sama-sama, ayok gue anter pulang" Nathan menggandeng tangan mungil Aru. Membantunya menaiki motor.

..

Nathan mengambil ponselnya lalu melihat apa yang sedang Aru lakukan, iya dia menaruh kamera di Boneka Ruru tadi. Sayangnya Aru tidak tau, bocah polos lugu kaya dia mana tau.

"Cantik, lo selalu cantik" ujarnya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik, lo selalu cantik" ujarnya tersenyum. "Gimana pun juga gue harus bisa dapetin lo Ru"

..

"Nathan" panggil Aru dia berjalan memasuki Rumah temannya itu. "Sepi, apa pada pergi ya? Kok pintunya dibuka?"

"Oh iya, Mama Papanya Nathan kan pergi ke luar negri. Pasti Nathan lupa tutup pintu" ia berjalan lagi.

Dia melihat ruangan yang selalu Nathan larang untuk memasukinya "pintunya gak di tutup" Aru berniat menutup pintunya.

"Oh ternyata ini kamar toh" dia melihat lihat isi kamar. Saat ia melihat papan yang berada didinding itu membuatnya terkejut setengah mati.

Disana terdapat foto fotonya bahkan ada fotonya yang tak memakai baju memperlihatkan tubuh mulusnya. "N-nathan dapet dari m-mana?" Tanyanya pada diri sendiri.

Nathan datang memasuki kamar dengan membawa gelas, Aru yang melihat kedatangan Nathan memundurkan tubuhnya, dia merasa takut.

"Lo udah liat semua ini kan? Bagus" Nathan mendekat yang membuat Aru semakin mundur.

"Jadi karena lo udah tau, lo harus jadi milik gue dan gue ga nerima penolakan. Ngerti?" Aru menggelengkan kepalanya.

"Apa yang ga kamu ngerti sayang?" Nathan menyentuh dagu Aru mengelusnya pelan.

Aru takut "hikss Nathan jangan gini, kamu buat aku takut"

"Ga usah takut" Nathan mendekatkan wajahnya dengan bibir Aru, lalu ia mengecupnya lembut.

Cup

Nathan melumatnya pelan Aru hanya diam.

Bunyi kecipak dari mulut keduanya sangat terdengar. Nathan tak membiarkan tangannya diam, tangan ia gunakan untuk menyusuri setiap inci tubuh Aru.

Aru menangis ia tak menyangka akan dilecehkan sahabatnya sendiri.

Nathan menggendong tubuh Aru membaringkan nya di kasur, ia berjalan untuk mengunci pintu kamar. Lalu kembali ke kasur.

Ia membuka semua bajunya, sekarang Nathan sudah nakta, ia beralih ke Aru membuka semua baju Aru "hikss Nathan jangan lakuin ini. Ini salah"

"Sttttt diem sayang" Nathan mengelus sensual paha Aru yang sudah tidak memakai celana.

Sekarang kedua full naked. Tidak menggunakan pemanasan Nathan langsung saja memasukkan penisnya ke hole Aru.

Jleb

Berhasil masuk setengah, lubang Aru terlalu sempit. Aru menangis "akhhhh sakit Nathan hiksss"

"Sekali lagi"

Jleb

Berhasil masuk semuanya. Darah mengalir dari lubang Aru karena penyatuan keduanya.

"AKHHHHH SAKITHHH"

Plok plok plok

Nathan manaik turun kan pinggang nya, desahan keluar dari mulut Aru "ahhhhh ahhhh Nathannhhh pelanhhh ahhh"

Tangan kanan Nathan ia gunakan untuk merengkuh pinggang Aru tangan satunya lagi ia gunakan untuk meremas Dada pemuda manis itu.

"Akhhh mau pipis"

"Jangan keluarin dulu, tunggu aku babe" Nathan menutup lubang kencing Aru ia semakin mempercepat tempo nya "ahh jangan di tutuphh sakithh"

"Bentar lagi"

Crot

"Ahhhh" desah keduanya.

Nathan menggempur Aru hingga sore.

Nathan merebahkan tubuhnya disamping Aru "Nathan keluarin"

"Stt biarin aja, sekarang tidur"

Keduanya terbang ke alam mimpi dengan bagian bawah mereka yang masih menyatu.


End.

🐺🦋

Vote yawww>.<


JeongHaru [one-shot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang