²⁴

7K 304 39
                                    

Vote dulu jan lupa
happy reading

suasana pagi cukup cerah , hujan juga telah berhenti

reynan perlahan membuka matanya saat merasakan kaki nya sulit untuk digerakkan

pandangan nya mengedar, lalu terfokus pada kaki nya

"kaki ku? hah? ini di perban tapi sakit akh" pekik nya pelan

cklek

reynan dengan cepat menoleh ,menatap ke arah samuel yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggang nya

"kau sudah bangun ternyata, mau makan?" tawar samuel yang tengah berjalan ke arah reynan

reynan menggeleng
"ponsel, dimana ponsel ku?"

"ponsel? saya membuang nya" jawab samuel kelewat enteng

mendengar itu sontak membuat reynan menunduk dan meremat kuat selimut yang masih menutupi setengah badan nya

"hkss jahatt! aku membeli nya susah payah hkss hueee hkss hks mau pulang!" tangis nya pecah, membuat samuel gelagapan sendiri

samuel mendekati istri nya , lalu membawa tubuh reynan kedalam dekapan nya

ia mengusap pelan rambut reynan
"tidak tidak, saya hanya bercanda.. ponselmu ada di laci" ucap nya

"hkss jahat! tuan sekarang berubah, hks"

"baiklah ,maafkan saya.." samuel semakin mengeratkan pelukan nya, mengecupi rambut reynan.

~•••••••••••••••••••••••••••••••••••~

9 bulan telah mereka lewati, tentu nya selama 9 bulan, samuel lah yang lebih effort

karena ia terus menerus mencoba membujuk reynan agar mau tinggal bersama nya

zahra juga tidak terlihat, kabar yang samuel dapatkan terakhir , ada yang mengatakan bahwa zahra hamil

samuel tau pasti anak siapa yang dikandung oleh zahra, tak lain dan tak bukan dia lah ayah dari anak itu

karena memang dasarnya zahra hanya bersetubuh dengan samuel, wanita itu cukup takut dengan penyakit kelamin

ia hanya melakukan dengan samuel, empat kali, tentu nya tanpa sepengetahuan reynan

dan samuel juga sering mengeluarkan sperma miliknya di dalam

sore ini, samuel mengajak reynan pergi bulan madu, jangan heran.. mereka berdua belum bulan madu sama sekali

mereka kini berada di Swiss

reynan tersenyum menatap lapangan luas yang dipenuhi rumput hijau dan juga bunga tulip

greb

"sayang, ayo makan dulu" bisik samuel tepat di telinga reynan

tangan kekar nya melingkar sempurna di pinggang ramping reynan , membuat reynan semakin nyaman di dalam dekapan nya

reynan tersenyum
"gendong" kata nya

tanpa menunggu lama samuel menggendong tubuh istri nya, ia berjalan dengan penuh riang

sesekali ia berputar membuat reynan tertawa bahagia

Forced matchmaking END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang