KAMPUS

142 21 0
                                    

      Pagi yang cerah ini.... Terlihat anggota inti Black Devil's dan Black Eagles sudah terbangun dari tidur nya. Kini mereka terlihat sedang membersihkan diri dan ada yang mencari makan untuk mereka sarapan.

"Sher lo gak tidur.. " Tanya Gista yang melihat Sherly sedang mengelus rambut Dhafy yang tertidur di samping nya.

"Baru bangun Gis.. " Balas Sherly.

Gista mengangguk paham dan mata nya beralih menatap Dhafy yang tertidur pulas.

"Akhirnya dia tidur juga.. " Ucap nya seraya tersenyum tipis.

"Lo tau, dia sampai ga mau tidur sebelum lo bangun Sher.. " Ucapan Gista membuat Sherly menatap nya kemudian beralih menatap Dhafy.

"Dia sayang banget sama lo Sher.. " Sambung Kirana.

Mendengar itu membuat Sherly tersenyum simpul. Keberadaan Dhafy dalam kehidupan yang sekarang membuat Sherly sedikit berwarna setelah kehilangan kakek dan ayah nya yang sangat dia sayangi.

Memang kehilangan orang yang kita sayang membutuhkan Keikhlasan yang besar. Seperti yang di rasakan Sherly, dulu sempet seakan kehilangan arah namun setelah bertemu dengan kedua orang tua nya mampu membuat perasaan nya lerem kembali.

Namun selang beberapa waktu kembali kehilangan sosok yang sangat berharga bagi nya, yaitu ayah nya.

Dengan tegar Sherly menghadapi semua masalah yang di hadapi walau itu mungkin sebagian menggunakan cara keras.

Gista dan yang lain melihat Sherly kembali tersenyum pun hanya bisa mengungkapkan rasa bahagia nya dengan senyum lebar nya.

"Makanan datang.. " Teriak Kirana dengan heboh dan langsung mendapat tatapan tajam dari Gista dan Kirana.

"Ini rumah sakit bukan hutan. " Sinis Kirana.

"Hehe... Sory semua.. " Balas cengengesan dari Vio. Sementara Alifa hanya memutar mata malas nya.

"Dhafy ga dibangunin Sher.? " Tanya Rizta

"Biarin aja kasihan. Dia juga tidurnya jarang.. " Balas Rakha menatap sayu sahabat nya yang tertidur di samping Adik nya.

"Tapi dia cuma makan sedikit kemarin kha.. " Balas Kevin.

"Udah biarin, nanti kalau dia bangun biar dia makan.. " Balas Alifa seraya membagikan porsi makanan.

"Sher gue suapin ya.. " Tawar Gista dan langsung dibalas gelengan oleh Sherly.

"Gaada penolakan.. Bentar lagi lo minum obat. Buka mulut lo.. " Tekan Gista seraya menyodorkan Sesendok bubur pada Sherly.

"Udah Gista gue kenyang.. " Balas Sherly.

"Kenyang apaan baru juga 3 suap Sher.. " Omel Gista membuat semua terkekeh melihat nya.

"Udah kayak ibu ibu aja yang ngomel in anak nya... " Kekeh Vio menatap Gista.

"Gue udah kenyang Gista... Lagian gue ga terlalu suka bubur.. " Tolak Sherly yang sudah enek untuk memakan bubur itu.

"Yaudah kalau lo mau makan tinggal bilang aja... Kita cariin buat lo.. " Tawar Alifa di balas anggukan kecil Sherly.

"Gue makan buah aja.. " Ucap Sherly dan langsung Alifa memberikan buah yang sempet ia potong untuk Sherly.

"Eughhhh" Lenguh Dhafy mengeliat kecil. Saat dia membuka mata nya hal pertama yang di liat adalah Sherly yang sedang menatap ke arah nya.

"Sayang.... " Ucap Dhafy seraya mengelus lebut pipi Sherly.

"Tolong di kondisikan bos... Banyak orang disini.. " Sindir Sena menatap malas Dhafy.

Gani langsung berjalan menuju arah brankar Sherly dan membawa makan untuk sarapan Dhafy.

PEMBALASAN SHERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang