Bab 4 [Lexius, Kenzie, Ian]

119 25 2
                                    

Oke guys, siap-siap yaa.. kalo ini ada bagian yang menegangkan, semoga dapet Feel-nya ya..

Ou iya guys,, kan yang baca juga lumayan banyak nih, kalo aku minta target buat vot sama komennya boleh gak?

Ko boleh Part selanjutnya aku bakal kasih target yaauu..

Semoga sukaa 💚

Follow Me : sovely_nd

_____________

Tibalah mereka di rumah singgah yang sederhana namun terlihat nyaman, rumah tersebut awalnya kosong karena pemilik rumah itu memutuskan untuk tinggal di kota, tetapi karena insiden perempuan yang selalu menganggu para pengendara dan membuat mereka harus menetap selama 14 hari di sini, akhirnya warga meminta izin untuk menggunakan rumah tersebut sebagai rumah singgah untuk mereka yang mengalami kejadian tersebut.

Desa ini terbilang cukup subur dan masih asri, jadi udara di sini sangat sejuk. Banyak anak-anak yang terlihat bermain di halaman rumah singgah itu.

"Punten."

"Bi Neti sareng mang Nata na Aya hntt Bam?" Tanya Pak Sutomo, pada seorang remaja yang di panggil Bam, itu.

*Bi Neti sama mang Nata nya ada gak, bam?

"Aya mang, Bade di sauran?" Tanya Bam.

*Ada mang, mau di panggil?

"Boleh, punten nya, bam." Kata Pak Sutomo

"Enya, sakedap mang." Kata Bam, lalu pergi.

*Iya, sebentar mang

Lalu tak lama setelah Bam pergi datang lah seorang wanita paruh baya dan di ikuti oleh Bam di belakang nya, keduanya keluar dari dalam rumah tersebut.

"Eh, kumaha Tom?" Tanya Bi Neti setelah tiba di depan mereka.

*Gimana tom?

"Biasa bi." Ucap Pak Sutomo.

Bi Neti terdiam sesaat, memandang ketiga pemuda asing menurutnya, lalu setelahnya ia pun mengangguk.

"Ohh, yaudah atuh, mangga kalebet." Ajak Bi Neti.

Mereka berjalan mengikuti Bi Neti, ke dalam rumah singgah. Di rumah singgah tersebut terdapat lima kamar, namun tak terlalu besar, dan sudah tersedia Dapur beserta kamar mandi yang berdekatan dengan dapur.

"Jadi nu karasep ieu, nu bade singgah di dieu?" Tanya Bi Neti pada ketiganya.

Karasep = Garanteng / Tampan - tampan
Bade = mau
Di dieu = di sini

"Muhun Bu." Ucap mereka berbarengan.

Bi Neti tersenyum, "manggil nya bibi aja, biar sama, sama yang lain. Nah ibu jelasin ya, nanti kalian tidur di mananya." ucap Bi Neti yang di angguki di kembar.

"Jadi di sini ada tiga kamar, tapi satu kamarnya di tempatin mamang sama bibi, jadi sisa empat kamar kosong. Tapi yang layak pakai cuman ada tiga kamar, nanti kalian tidurnya sendiri-sendiri karena kasur nya cuma muat buat satu orang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xodiac : The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang