Sasuke berdiri dengan santai sembari menyandarkan tubuh tegapnya pada pohon dibelakangnya. Manik berbeda warnanya menatap lurus kedepan dimana satu sosok pria bersurai kuning yang menatapnya dengan sorot penuh permusuhan.
Ini menarik, karena untuk pertama kalinya Naruto benar-benar melihatnya dengan kilatan tajam seperti itu. Bahkan dulu saat Sasuke masih menjadi buronan Naruto sama sekali tidak pernah melihatnya dengan tatapan seperti itu. Tapi sekarang hanya karena gadis Hyuga bodoh itu Naruto menatapnya dengan tatapan penuh permusuhan.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan dobe?" Sasuke bertanya dengan suara rendahnya
Manik berbeda warnanya terlihat menyipit saat seringai kecil terpatri diwajah tampannya. Ia ingin tau apa lagi yang akan dikatakan oleh pria bersurai jabrik itu padanya.
Sasuke sangat sadar jika beberapa hari ini Naruto menghindarinya dan bahkan tidak berbicara padanya. Pria yang biasanya begitu terobsesi padanya, selalu mengejar kemanapun Sasuke pergi, bertingkah begitu berisik dalam sekejap mata mulai menjauhinya.
Naruto masih terdiam manik sapphire-nya menatap lekat wajah Sasuke sebelum memalingkan wajahnya menatap langit biru diatas sana. Naruto menghela nafas pelan, setiap kali melihat wajah Sasuke maka bayangan saat pria itu bercumbu mesra dengan Hinata langsung memenuhi kepalanya begitu saja.
Ia membenci itu tapi Naruto tidak bisa menghilangkan sama sekali bayangan kegiatan panas keduanya yang begitu membekas di otaknya.
Kedua tangannya tanpa bisa ia tahan mengepal dibalik saku celananya dan Naruto sebisa mungkin menahan amarahnya untuk tidak menerjang sahabat bajingannya itu sekarang juga.
"Sakura, dia mencintaimu." Naruto berujar pelan namun matanya hanya menatap lurus kedepan
Saat ini keduanya sedang berada di hutan sebelah utara Konoha. Tempat ini jarang sekali dikunjungi oleh para warga karena tempatnya yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi hingga memberikan kesan menggerikan dan hanya beberapa ninja atau para ANBU yang mungkin melewati tempat ini.
"Lalu?" Sasuke berujar dengan nada malas
Ia tidak berminat untuk mendengar siapapun yang menaruh perasaan padanya karena sejujurnya itu bukan urusan Sasuke.
"Kau menyakitinya dengan menjalin hubungan dengan Hinata." Seru Naruto lagi
Naruto tidak mengerti kenapa ia mengatakan hal ini karena sejujurnya ia juga tidak peduli, namun alih-alih mengatakan yang sebenarnya ia lebih memilih menggunakan Sakura sebagai alasan.
Terdengar egois memang tapi untuk masalah ini Naruto memang harus bersikap egois jika ingin mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun mendengar kekehan ringan yang keluar dari mulut Sasuke Naruto merasa tubuhnya menegang sesaat.
"Kau sangat munafik dobe." Sasuke berujar pelan namun nada suaranya terdengar begitu dingin
"Melimpahkan semuanya kepada Sakura saat kau juga merasakan hal yang sama, betapa lucunya."
Sasuke tersenyum sinis saat dengan perlahan ia mengambil langkah untuk mendekati pria bersurai kuning itu yang masih mematung ditempat.
Hingga saat ia berdiri tepat didepan Naruto seringai diwajah tampan Sasuke kian lebar "Kau menyedihkan dobe."
"Aku tidak tau jika kau begitu menginginkan kekasihku." Lanjutnya lagi
Naruto merasa wajahnya mengeras saat kepalan tangannya didalam sakunya semakin kuat. Giginya bergemelatuk hebat saat sapphire-nya dapat melihat manik berbeda warna itu yang menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Yah, memang tidak salah jika kau menginginkan kekasihku karena Hinata memang sangat berbeda dengan gadismu itu kan?" Sasuke menatap sinis Naruto
"Tapi Naruto.." Suara Sasuke terdengar memberat saat manik berbeda warna itu juga menunjukkan kilatan tajam yang sama seperti Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...