PROLOG

71 13 1
                                    

Seorang gadis kecil terlihat terduduk di depan sebuah rumah, napas nya tersengal.

Dibelakang nya seorang pria berjalan mendekat dengan membawa sebuah tali di tangannya.

"Dasar lemah!! Kau baru berlari dua puluh putaran, tapi sudah menyerah. Memang anak perempuan seperti mu tidak bisa diandalkan" ucap pria itu dengan penuh amarah.

Gadis kecil yang tak lain adalah Keysha itu, hanya tertunduk di tempatnya. Dia ingin mengatakan bahwa dia sudah berusaha sekuat tenaga, tapi semua itu hanya akan membuat ayahnya semakin marah.

"Latihan menembak, bermain pedang, berlari, bela diri, tidak ada satupun yang bisa kau lakukan dengan baik. Aku butuh pewaris yang kuat, bukan lemah sepertimu" pria itu kembali berkata dengan kasar.

"Aku sudah berusaha, papa" Keysha menjawab pelan.

"Katakan sekali lagi"

"Papa.."

Ctarr, belum selesai Keysha bicara, pria itu memukulkan tali di tangannya ke punggung Keysha.

Aggghhh, Keysha berteriak.

"Jangan pernah memanggilku papa. Kau hanya bisa mengatakan nya saat kau sudah bisa menjadi pewaris yang aku inginkan" kata pria itu.

Ctarr, pria itu kembali mencambuk Keysha, membuat setetes air mata jatuh dari matanya.

"Berhenti berteriak dan menangis Keysha!! hanya orang lemah yang melakukan nya" ucap pria itu sembari terus mengayunkan talinya.

"Kau harus merasakan semua rasa sakit itu, sampai kau bahkan tidak bisa lagi merasakannya" Tubuh Keysha bergetar, dia berusaha menahan agar air mata dan teriakan nya tidak keluar.

"Berdiri!!" Pria itu membentak setelah dia puas mencambuk anaknya.

Keysha berdiri dengan kaki bergetar.

"Latihan terakhir untuk hari ini, melempar pisau" pria itu menyerahkan sebuah pisau kecil kepada Keysha. Kemudian dia mulai melangkah, membuat jarak sekitar dua meter dari posisi Keysha.

"Kau lemparkan pisau itu dan harus mengenai apel ini." Katanya, dia memegang sebuah apel tepat di depan dadanya. Itu berarti jika Keysha meleset sedikit saja saat melempar pisau itu, maka akan langsung mengenai ayahnya.

"Tidak, aku tidak bisa melakukannya" ucap Keysha.

"Lakukan Keysha! Atau aku yang akan melemparkan pisau kearahmu" bentak pria itu. Tapi Keysha tetap menggeleng. Dia tidak akan melakukannya.

Pria itu geram dan dengan tiba-tiba melemparkan pisau kearah jantung Keysha.

Rasa terkejut membuat Keysha tidak bisa bergerak dari tempatnya.

Aaggghhh

Dengan nafas tersengal, Keysha bangun dari tidurnya. Dia lantas menatap sekitar.

"Ternyata cuma mimipi" gumamnya.

Setelah berdiam beberapa saat, perempuan itu beranjak dari kasur nya, dia menuju ke balkon kamar. Ini masih tengah malam, tapi mimpi buruk itu membuat nya tidak bisa tidur lagi.

Keysha duduk di sebuah kursi kayu, menghela napas pelan. Hidupnya begitu berantakan sejak kecil. Ditambah sekarang mimpi buruk itu selalu mengganggu nya setiap malam, meskipun Keysha sudah pergi begitu jauh dari masa lalu nya.

Usianya masih 5 tahun, ketika ayahnya dengan keras melatihnya untuk menjadi seorang penerus yang kuat, seperti mimpi buruk yang selalu dia alami. Tak terhitung banyaknya luka ditubuhnya karena dicambuk saat ia gagal memenuhi keinginan sang ayah.

KealaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang