Chapter 07

10 0 0
                                    

- Kita punya keinginan

Pagi ini sena tidak lagi telat dan dia sudah berada didepan kelasnya, ia akan berusah untuk mencoba mendekati antagonis pria, namun yang membuat susah ada sena dan erland tidak satu sekolah.

"Ini gimana caranya coba, mana beda sekolah lagi"

"Masa gua harus pindah?"

Sudah cukup lama Sena berdiri sendiri didepan kelas sambil berguman sendirian, sampai bell masuk pun berbunyi.

"Sen, lo kenapa gak deket darren lagi deh?" Tanya fila

"Lo mau gua deket sama dia?"

"Kalo kata gua ya bagus dong sih Sena gak deket deket lagi masih manusia jaham itu"Balas eco

"Iya sih malah bagus juga"

"Kalian tau gak, semalem ada yang ngajak gua ketemuan dia cafe orange deket rumah gua, ya cuman belum gua bales"

"Kalo kata kalian mending gua dateng aja apa gak usah, cuman kalo gak dateng gua bener bener penasaran banget"

"Kalo kata gua mending Dateng aja sih sen"Balas eco

***

Setalah bell pulang sekolah senna langsung menuju ke cafe orange yang sudah dijanjikan oleh orang yang tidak ia kenal.

Sampai disana senna langsung membuka handphonenya udah memberikan kabar kalo ia sudah sampai ditempat yang dijanjikan, tak berselang lama orang itu membalas ternyata dia ada dilantai 2 cafe.

Ia melirik kesana kemarin dan orang yang ingin bertemu dengan tak lain tak bukan Arsy.

"Jangan bilang lo yang ngajak gua ketemu disini?"Tanya Senna

"Ya iyalah siapa lagi"Jawab Arsy dengan raut wajah santai

"Lo gak mau duduk?"Tanya Arsy

Senna menghela nafas panjang dan duduk tepat didepan Arsy yang kini sedang meminum minumannya.

"Lo ngapain ngajak gua kesini? disekolah kan bisa"

"Gua bolos jadi gak bisa ketemu sama lo disekolah" Jawab Arsy

"Bisa bisa bolos lagi, jangan bilang besok lo mau bolos juga?"

"Gak lah"

"Jadi ada apa lo ngajak gua kesini?"

"Gua mau bilang aja, semenjak lo yang tepati tubuh Senna yang sekarang gua jadi bebas mau kemana aja"Jawab Arsy dengan senyum lebarnya

"Bebas? emang sebelumnya enggak apa?"

"iya, alur tetep jalan seperti yang dibuku sedang sekarang alur udah berantakan bener bener berantakan"

***

Kini Senna sudah sampai rumah ia sungguh lelah, ia menaiki anak tangga satu demi satu dan sampailah ia dikamar.

Ia melirik kearah jendela melihat suasana sore menarik nafas pelan, jika dipikir pikir dirinya yang dulu sedang apa ya?.

Bohong jika ia tidak sedih, bohong jika ia rela meninggalkan dirinya yang dulu, bohong jika ia tidak merindukan dirinya dulu, Senna sangat merindukan sahabatnya, apartemen yang ia sewa dengan jerih payahnya sendiri, perkejaan yang dulu sangat sulit ia dapatkan.

Dan kini ia malah menepati tubuh seorang siswa SMA yang tergila-gila dengan laki laki yang memandangnya saja tidak, Senna termenung cukup lama didepan jendela melihat langit langit yang hampir gelap.

Ia tak tau apa yang akan terjadi dihari selanjutnya, ia bingung apa yang akan ia lakukan besok pagi terasa sulit untuk menjalani hari seperti ini.

Hanya Arsy lah yang bisa membantunya untuk keluar dari sini, namun apa yang terjadi dengan Arsy jika ia berhasil keluar dari dunia ini?.

***

Kini ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih berada diatas kepala nya, ia berjalan kearah meja belajar untuk mengambil handphonenya yang ia cas sadari tadi.

mengecek apakah ada pesan dari sahabat atau Arsy, ternyata tidak ada pesan yang dikirim oleh dua orang itu  ia kembali meletakkan handphone dimeja dan mulai turun untuk memasak mie instan karena kedua orang tuanya masih ada urusan diluar sedangkan kakaknya belum juga mengabarinya.

"Buatin gua juga ya dek"

"KAMBING"

"Seganteng gua dibilang kambing" Tak lain itu adalah Rafael yang kini masih memegang tas kerjanya

"Lo kapan masuk anjirr?"Tanya Senna dengan wajah masih shock

"Tadi, lo nya aja terlalu fokus rebus mie"

"Lo nya aja kali yang jalan kaya apaan kali gak kedengara"Jawab Senna yang melanjutkan kegiatannya

"Buatin gua 1, gua mau keatas dulu"

"iya"

setelah Rafael keatas Senna langsung membuka bungkus mie satu lagi untuk kakaknya, tak berselang lama semuanya selesai dan Rafael terlihat menuruni tangga.

"Wihhh mantap, makasih loh jarang jarang lo mau buatin gua dek"

"Ya sama sama"

"Lesuh amat, ada masalah?"

"Kak, lo percaya gak sih sama transmigrasi itu ada"Tanya Senna

"Gak lah mana ada begitu, emang kenapa?"

"Ya gapapa sih"

***

Setelah menghabiskan mie instan Rafael masih duduk diruang tamu untuk mengerjakan pekerjaan yang masih belum ia selesai kan, sedangkan Senna langsung menaiki anak tangga karena ia berencana untuk mencari tau Instagram Erland yang kini menjadi target ia dalam dunia novel ini

"Wah gila"

TBC

Hello, apa kabar kalian semua? aku harap baik baik aja.

Sebenarnya aku udah mau up dari minggu kemarin cuman gak sempet buka Wattpad lebih ke lupa sih hehe.

Doain ya semoga aku sering sering up.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 🤍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

world of novelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang