Hari ini aku sekolah, aku berangkat seperti biasa dengan sepeda motorku, aku berpamitan kepada orang tua ku dan aku pun berangkat. Sesampainya disekolah, aku segera memarkirkan sepeda motorku. Berjalan melewati anak tangga yang sangat banyak, karna kelasku berada di lantai 4, tinggi sekali ya. Hari hari yang ku jalani seperti biasa berjalan dengan lancar tapi malasnya adalah, aku harus memasuki kelas tambahan nanti siang. Kegiatan itu sangat ku hindari ketika sekolah, karna pikirku adalah Ngapain sih ada kelas tambahan? kan di sekolah tadi udah belajar, mending tidur rumah.
Mau tidak mau ya aku harus mengikuti, tapi sebenarnya dalam hati yang paling dalam aku sangat malas sekali, apalagi itu kelas matematika. Selama kelas dimulai, aku sibuk melihat teman sebangku ku yang sangat pintar itu, Nola. aku tidak tahu harus melakukan apa karna sama sekali tidak paham dengan materi yang gurunya berikan. tanpa pikir panjang, aku langsung menenggelamkan wajahku diatas tangan, berposisi seperti tidur menghadap ke teman sebangku ku itu. Namun tiba tiba kelas hening, Ah tidak, aku lupa guru yang mengajarku sangat killer. Aku mengucek-ngucekan mataku dan melihat keadaan sekitar. Tiba-tiba aku mendapati wajah kesal dan penuh amarah dari guruku.
" Kamu mau jadi apa kalau tidur-tiduran seperti itu terus, Melody?! " Tanya guruku dengan nada penuh amarah. Aku kikuk, tidak tahu mau jawab apa.
" Maaf bu, saya ngantuk banget tadi... " Jawabku lirih, Mati aku, kataku dalam hati.
" Keluar dari kelas saya, sampai kamu tidak mengantuk lagi. " Tekan guruku.
Arghh jujur aku sangat tidak suka sekali dengan cara mengajarnya, padahal kan mengantuk itu wajar ya?. Aku bergegas mengambil buku tulis dan pensilku untuk menulis, siapa tahu aku bosan diluar, kan jadi bisa menulis. Aku membuka pintu dan kembali menutupnya secara pelan. Sesampainya di luar, aku menginjak lantai dengan perasaan kesal. Tapi tiba tiba, aku dikagetkan oleh seorang laki-laki dari kelas depan yang ingin pulang, ia menatapku dengan tatapan dingin, sepertinya itu kelas tambahan Bahasa Arab. Setelah kita pas-pas an aku duduk di bangku depan kelasku. Aku melihat lagi ke arah laki laki itu, tunggu, APA ITU LIAM???, Aku melihat sepatunya dan iya benar bahwa laki-laki itu adalah Liam. Kenapa aku bisa tidak mengingat wajahnya???. Aku berlari menuju dirinya, tak peduli bahkan jika ada batu yang menghalangiku, aku harus mengejarnya.
" LIAMMMMM, IS THAT U??? " Tanyaku dengan cepat sambil menarik lengannya sampai ia tertarik kedepanku. Deg.
" iya? " tanya nya, raut wajahnya terlihat jika ia sangat bertanya-tanya. Dengan cepat aku menjawab.
" aku odyyy! " ucapku dengan penuh keyakinan, takut ia mengira aku adalah orang asing, ya memang sih kita terbilang baru kenal, tapi setidaknya dia mengenalku.
" ohh haii ody, dikira siapa hehe " jawabnya dengan tulus. ia menampakkan giginya ketika tersenyum, lucuu sekali, pikirku.
" maaf yaa sampe harus narik tangan kamu tadi.. eh iyaa kamu abis dari kelas tambahan bahasa arab? "
" iyaa gapapa kok, iyyaa nih.. kalo lo? kok ga pulang? ada kelas atau gimana? "
" iyaaa, aku ikut kelas matematika "
" woaah pinter mtk ya pasti?, eh tapi kok udah keluar? bukannya kelas tambahan matematika itu masih nantian pulangnya? " Tanya nya sambil melihat pukul berapa sekarang di jam nya. Arghh apa yang harus aku jawab?! aku membuat diriku malu kedua kalinya didepan Liam, orang yang aku taksir itu.
" iyaa.. akuu dihukum.. disuruh keluar karna tadi ketiduran pas bu Ola jelasin.. " Malu sekali aku untuk menjawabnya, oh iya omong-omong guru matematika ku yang tadi itu Bu Ola.
" yaampun, ini gara gara kita begadang semalem gasih? haha. Lagian si lo ada aja topik yang dibahas sampe jam 2 an baru kelar itupun karna lo ketiduran juga " ejek Liam. Dia tertawa kecil karna tingkahku, tapi aku tidak menyangka dia akan mengejek ku seperti itu, sekali lagi ku bilang, Liam sangat lucuuu sekali, HAHAHA. BAHKAN DIA TIPE KU??? . Bagaimana tidak? dia berkacamata.. tampan.. bahkan sangat pintar! Tolonggg, aku membutuhkan WO sekarang juga, kataku dalam hati sambil meringis kecil.
" IHHH KAMU NGELEDEK NIH CERITANYA??? lagian ibunya juga tuh yang hobby nya ngomel-ngomel mulu. " Gerutuku.
" lo yang salah, masa ketiduran. lain kali jangan ngide begadang makanya. "
" iyaaa iyaaa. huh. " Jawabku kesal, aku memicingkan mata sambil menatapnya. Keadaan hening sebentar, Pria itu membuka suaranya.
" yauda, cape nih gua berdiri, mau duduk ga? " Liam menunjuk ke arah bangku yang tak jauh dari mereka dan berjalan menuju bangku itu. Ody yang melihat segera mengikuti pergerakan Pria itu dan ikut duduk di sebelahnya.
Mereka berbincang-bincang.. tiba tiba..
" ODYYYY, SAYA KAN SURUH KAMU BERDIRI DIDEPAN KENAPA MALAH ASIK-ASIKAN DUDUK SAMA DIA? " Suara itu menggelegar di penjuru lorong, aku sigap berdiri dan segera menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya dan mengarang cerita sedikit. maafin anak murid mu ini ya bu :)
" yauda kalo gitu, ody masuk dulu, kamu ga pulang aja liam? bener kan liam nama kamu? anak kelas 9e " Tanya bu Ola.
" iya ibuu, saya nanti aja pulangnya, mau nunggu ody dulu " Jawab liam sambil melihat ke arah ody yang seperti nya sedang ketakutan itu dengan senyuman nya.
" okelahh, saya masuk dulu mau selesain kelas. " Ucap bu Ola dan dijawab anggukan oleh Liam. Liam melihat kearah Ody dan perempuan itu ternyata sedang melakukan beberapa gerakan tangan dengan berartikan seolah-olah ingin ditunggu oleh Liam sampai ia pulang dari kelas tambahannya itu.
Liam mengangguk, seperti memberikan jawaban kepada ody. Beberapa menit ia menunggu, ia tak sadar bahwa dirinya tertidur di bangku depan kelas itu.
YOU ARE READING
Forever in the rain.
Teen FictionSepasang kekasih yang diberi pelajaran dalam setiap pertemuannya.