sang 'putri'

7 1 0
                                    

Seorang gadis tengah berdiri diatas panggung mengenakan kostum putri kerjaan berwarna putih tulang itu tengah menunduk. Dia berada di tengah-tengah panggung teater yang terlihat sedikit hancur, dan bersama beberapa properti hiburan yang telah menjadi gundukan sampah. Dia berdiri bersama beberapa boneka yang telah usang yang mengerikan. Gaun indahnya telah berbalut oleh berbagai warna abstrak berkat lemparan buah-buahan busuk kepadanya. Tak hanya buah-buahan busuk saja dia bahkan dilempari gelas plastik yang berisi air keruh bekas cat air, membuat gaunnya kotor dan basah.

"han, lihat itu ada batu" Kata seorang gadis berambut coklat pendek dan gadis lain itu menoleh ke kiri bawah tepat arah yang diaebut si gadis rambut coklat, lalu dia tertawa dan melemparkan batu itu.

Naas batu itu mengenai kepala si gadis itu sampai dia terjatuh diatas panggung kedua gadis tadi protes takala melihat si 'putri' itu tergeletak disana. "Bangun dong hey, dasar lemah! Begitu saja tumbang" hardik salah satu gadis. Lantaran kesal salah satu dari kedua gadis itu melemparkan sebuah kayu kecil yang nampak seperti bongkahan kursi. Kayu itu dilempar tepat mengenai betis kanan si 'putri' lalu dia berdiri, menunduk membiarkan dirinya di lempari berbagai macam benda oleh kedua gadis di depannya.

Cairan merah segar nampak menetes dari kepalanya yang terkena lemparan batu membuat sebuah genangan darah merah kental di dekat kakinya yang terbalut heels berwarna putih itu. sang putri tak berteriak atau meminta pertolongan, dia hanya diam. Bungkam. Menerima rasa sakit itu dengan mulut rapat tak berniat protes sedikitpun.

Kedua gadis di depannya mulai bosan dengan hiburan yang mereka dapatkan. "haahh, aku sudah bosan." ucap satu gadis sambil menguap.

"iya, benar." jawaban singkat dari temannya.

Mereka memandang satu sama lain lalu bergerak dari tempat mereka berdiri. Berjalan kedepan menghapirinai gadis bergaun putih yang kini kotor dengan noda merah darah serta debu-debu dan tanah.

"ugh menjijikan" sindir seorang gadis sambil tertawa.

Sang 'putri' sudah sadar akan bau dirinya yang mulai memudar, beserta bau tanah basah dibawah kakinya dan bau karat menjijikan yang datang dari dalam tubuhnya. Dia memang sangat menjijikan. Sangat menjijikan.

"hey putri yang manis, kami sudah bosan dengan hiburan dan dongeng milikmu yang murahan itu" sambung satu gadis itu "benar. Jadi selamat tinggal"

Mata sang 'putri' terbelalak takala dirinya merasakan nyeri teramat di perutnya, ia menoleh kebawah terdapat sebuah pisau kecil tertanam di perutnya tepat di tengah.

"Aaaaa...." akhirnya dia berteriak. Si gadis pirang kesal dengan teriakan itu lalu memukul tengkuk sang 'putri' dengan balok kayu yang ada panggung.

Cairan merah mulai keluar membasahi dan memberi warna merah yang indah pada gaun putih miliknya, sambil mengigit bibir bawahnya dia memegangi perutnya yang terasa sangat sakit dan sangat perih. Dua gadis di depannya hanya tertawa puas, suaranya sangat menggelegar di seluruh penjuru teater yang telah rusak ini. Dirinya yang hampir tumbang dipaksa berdiri lagi, dan satu gadis pirang dihadapannya menekan pisau yang tertancap di perutnya lebih dalam lagi.

Tak kuat menahan shock dan ketakutan yang dia alami kini putri itu terbaring di lantai. "aww ending cerita sudah berada di babak akhir" ucapnya dengan senandung indah. Lalu dia menunduk dan menarik rambut merah kecoklatan milik sang 'putri' "sudah saatnya tirai di tutup" lalu dia menghentak-hentakan kepalanya ke lantai sampai terdengar suara yang sedikit nyaring.

Pandangan sang 'putri' kini memudar setelah satu dari mereka menendang kepalanya. Saat pandangannya mulai memulih dia kembali merasakan sakit saat kedua telapak tangannya diinjak menggunakan ujung dari sepatu heels yang tajam. Sang 'putri' memandang tajam gadis berambut pendek didepannya. 'sialan kau' umpatnya dalam hati. Lalu matanya menelaah mencari si pirang yang hilang,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

3 wishkerWhere stories live. Discover now