Chapter 7

564 41 20
                                    

Hai guyss aku mau cerita dikit, jadi malam hari kemarin aku masih liat TV nah kakak ku  kedua nanya "ndut kowe jek gawe cerita wattpad? " aku jawab dong "kadang-kadang" terus kakak ku ngomong lagi "la nopo kadang-kadang? " aku jawab lagi "ya gapapa to? "

Nah terus aku nanya lagi "lah emang e nopo?" terus kakak ku ngomong lagi "nek onok lomba cerpen engko tak daftarke, cerita mu genre ne opo? "

Aku yang di tanyain kek gitu langsung kaget dong keringat dingin aku jawab gini "ya saudara, BoBoiBoy" aku ngomong yang booking sebelah saudara

Terus ngomong-ngomong gitu nah aku mau bilang kalo aku jadi di daftarin lomba kalo ada, sementara book lain aku un publish dulu, soalnya toxic+bl kan?

Soalnya aku toxic di keluarga bapak doang ama temen ku yang tau aku liat bl cuma seberapa doang, jadi gitu aja informasi nya kalo bisa kalian bantuin ramein book sebelah ku kalo gamau gapapa

Btw jan heran kalo aku di panggil ndut, panggilan ku dari kakak ku tu emang gendut sama tuan putri, padahal aku kurus cuma ya dipanggil kakak ku gendut aja,

KASIH TUTOR BUAT KATA SANDI WATTPAD WOEY😭

__________________________________________________
Setelah dua hari berlalu mereka sudah mengajari anak baru yang ingin ikut agen rahasia.

Sekarang mereka bisa bersantai dan pikiran mereka salah ya karena besok mereka sudah masuk kampus kan?.

Habis ngajar murid dua puluh empat jam, eh malah besoknya di tambah setres oleh pelajaran.

"Pusing pala berbie pala berbie oh, oh, oh"

"Mau santai aja gabisa loh" ucap Ice sambil berbaring di kasurnya.

"Lah terus itu lu ngapain bajingan"

"Sabar Solar" ucap Thorn menenangkan temannya yang sepertinya mau setres.

"Biar apa? Biarin" gumam Gempa.

"Hai guys, apa kalian ingin berlatih dulu? " tanya Gempa yang membuat perhatian temannya ke dia.

"Berlatih apa? " tanya Thorn.

"Berlatih menggunakan kuasa tahap tiga"

Oh ya mereka itu udah tahap tiga cuma mereka bisa aja berubah jadi tahap dua, tapi gabisa berubah jadi tahap satu.

Jadi ya tahap tiga nya permanen.

"Apa kau yakin Gem? Masa gue pake tembakan Gamma? "

"Ya yang lain Sol, yang ada ni tempat rusak karena tembakan Gamma"

"Udahlah menurut ku latian aja sih, ga usah pake tahap tiga segala" sahut Ice.

"Okeh Thorn setuju sama Ice"

"Kalo pake tahap tiga ni markas roboh gue gamau ikut-ikutan sorry"

"Fake friends banget sih" ujar Solar.

"Iyah gue emang fake friends kenafah? "

"Udahlah yok latihan" sahut Gempa sambil melerai pertengkaran itu.

"Sumpah Gem? Kita baru aja istirahat nanti kek jam berapa" ucap Thorn sambil merebahkan diri di kasur.

"Yaudah nanti jam tiga atau ga jam empat aja"

"Okeh"

Dan siang itu mereka memutuskan untuk tidur.

Entah mengapa mereka tidur hanya beberapa menit saja, bahkan Ice yang kadang tidur sampai ber jam jam saja juga tidak mengantuk.

Agen Rahasia Dan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang