3

143 13 2
                                    

Warn! Toxic words.
~

Di kediaman Iyas, saat ini rumah mewah itu tampak begitu sepi. Malam ini hujan mengguyur Jakarta dengan derasnya. Membuat Iyas setengah takut karena ia hanya bersama kedua anak kembarnya tanpa dampingan seorang suami.

Angga, suami Iyas, sedang lembur yang tak tau kapan akan pulang. Iyas lelah, penat dengan semuanya yang dibebankan padanya.

Bagaimana tidak? Mengurus kedua anak kembarnya yang masih kecil dan membersihkan seluruh rumah besar itu sendirian. Para pembantu juga masih libur karena akhir pekan. Jadi Iyas benar-benar kelelahan sekarang. Tapi untung saja Iyas tidak mengalami baby blues.

Pukul 11 malam, Iyas berhasil menidurkan anak-anaknya. Kini ia sudah bisa sedikit bersantai di kasur king size itu. Tapi itu tidak bertahan lama sejak tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk jendela kamar Iyas.

Iyas terkejut bukan main sambil melihat ke arah jendela lalu memutuskan untuk mengeceknya. Iyas berdiri dari kasur dan perlahan mendekati jendela kamarnya. Di luar sana masih hujan sangat deras, tidak mungkin ada orang atau hewan kan? begitu pikir Iyas.

Saat Iyas mendekatkan wajahnya ke Jendela, betapa terkejutnya dia saat melihat tulisan besar yang berada di halaman rumahnya.

Iyas mengernyit saat membacanya, "Your husband is cheating?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Lalu ia melihat tulisan kecil di pojok banner tersebut. Itu bertuliskan 'Now look up'.

Iyas mengerutkan alisnya lagi, lalu dengan perlahan dan ragu, ia membuka jendelanya lalu menengokkan kepalanya ke atas.

Iyas dibuat terkejut dua kali saat ia melihat seseorang yang berpakaian serba hitam dengan topeng yang menutupi wajahnya sedang bergelantungan menggunakan tali. Lalu pria itu sedikit menurunkan dirinya agar selevel dengan jendela Iyas.

Orang itu memberikan kotak berwarna hitam pada Iyas tanpa mengatakan sepatah kata pun, dan langsung pergi. Ia berlari melompati pagar rumah Iyas.

Membuat Iyas terdiam seribu bahasa sambil memandangi kotak basah yang sekarang berada di tangannya.

"Anjing, gue di teror?"

Iyas masuk kembali ke dalam kamarnya, tak lupa mengunci jendelanya lagi. Ia meletakkan kotak itu di meja dekat tempat tidur. Iyas memandangi kotak itu dengan tatapan penasaran sekaligus takut karena ia tak tahu menahu atas dasar apa kotak ini diberikan padanya.

Dan dengan bodohnya juga, Iyas menerima kotak itu.

Kemudian Iyas meraih ponselnya dan mengirimkan pesan pada Adam dan Bagas. Hanya mereka yang dapat membantu dirinya sekarang.

"Aduh, buka gak ya?"

Iyas masih menatap kotak misterius itu dengan lamat. Sangat serius hingga ia tak berkedip saat menatapnya. Lalu tiba-tiba saja, terlintas di pikirannya untuk menelepon suaminya, Angga. Iyas bergegas meraih ponselnya kembali, tapi langsung mengurungkan niatnya saat ada notifikasi di ponsel Iyas.

Iyas mengernyit lagi, lalu membuka notif itu dengan penasaran; "Just open it, it's not gonna kill you." begitu kata pesannya, dari nomor tak diketahui.

Akhirnya Iyas memberanikan diri dan membuka kotak hitam itu dengan perlahan namun pasti. Setelah berhasil membukanya, Iyas awalnya mematung, lalu kemudian tertawa terbahak-bahak sampai anak-anaknya terbangun lagi.


- YLM S2 -


"Gimana? Udah diterima?" tanya Wara yang saat itu sedang bersantai di depan kolam renang milik pribadi. Padahal ini sudah tengah malam, dan pria itu malah bersantai dengan segelas kopinya tanpa rasa takut.

You Like Me? - S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang