Bagian 29

3.1K 285 4
                                    

Suara bell dari pintu apartemen yang terdengar nyaring, membuat Taehyun bergegas menuju pintu. Untung saja, ia selesai mandi dan sudah menggunakan pakaian lengkap. Taehyun membuka pintu dan melihat Lucas datang membawa beberapa bungkus makan malam.

"Kau selalu saja merepotkan," ungkapnya seraya masuk ke dalam apartemen Taehyun.

"Aku tidak memintamu, kau saja yang menurut kepada ibuku."

"Kau tahu, ibumu itu masih satu saudara dengan ayahku. Jika saja kita bukan saudara, mana sudi aku melakukan ini," ucap Lucas seraya mengeluarkan isi tas yang dibawanya.

Lucas membawa makanan cepat saji untuk mereka. "Makanlah, mumpung masih panas."

Taehyun duduk di kursi pantry, membuka salah satu kotak makan disana. Lucas membuka kulkas milik Taehyun dan menghela napasnya. "Apa kau tidak pernah membeli makanan?"

"Aku hanya tidak bisa memasak, bukan berarti aku tidak bisa membeli makanan," jawab Taehyun dan mulai menikmati makanannya.

Lucas menatap kesal Taehyun dan memasukan beberapa bahan makanan siap saji dan beberapa buah. Ia juga membeli beberapa kaleng soda, kaleng beer, dan beberapa botol air mineral untuk kebutuhan Taehyun.

"Sekali-kali berbelanja bulanan. Atau paling tidak kau punya pacar agar bisa membantu mengurus dirimu," ucap Lucas seraya ikut duduk di kursi pantry.

"Aku lebih memilih menyewa pelayanan atau membawa salah satu pelayan dari rumah untuk mengurus apartemenku," ucap Taehyun.

"Kenapa kau sangat anti dengan pacar?"

Taehyun menatap heran Lucas yang ada dihadapannya. "Aku tidak anti, hanya tidak ingin. Aku masih sibuk dengan pekerjaan. Bisa-bisa ketika aku bekerja, dia mengomel untuk diantar ke salon. Merepotkan."

Lucas yang mendengar pernyataan Taehyun sedikit terkekeh kecil walau ia juga mengangguk setuju. Mereka makan dalam hening dan menikmati makanan mereka.

"Ngomong-ngomong, apa yang ingin kamu tunjukan kepadaku?" Tanya Lucas.

"Selesaikan dulu saja makananmu."

"Aku terlalu penasaran dengan apa yang kau katakan penting tadi. Sekarang saja, kau tunjukkan kepadaku," pinta Lucas.

Taehyun sempat berdecak kesal, namun ia juga memilih bangkit dari duduknya untuk mengambil barang bukti yang ia temukan tadi. Ia kembali ke tempat duduk dan memberikan kantong barang bukti yang dibawanya.

Lucas melihat barang bukti tersebut. Ia sempat tidak terlalu tertarik, namun ketika ia mengamatinya ada sesuatu yang membuatnya tertarik itu.

"Ini-... bagaimana kau bisa menemukan ini?" Tanya Lucas.

"Menemukan apa?" Tanya Taehyun dengan bingung. Karna ada dua barang yang ditemukannya.

"Astaga-ini! Lihatlah!" Ucap Lucas menunjukkan sebuah peluru karat itu. "Ini adalah salah satu peluru mahal yang diproduksi 21 tahun yang lalu. Pembuatannya ada di Rusia dan merupakan peluru mematikan. Peluru ini meredam suara sehingga tidak terdengar sama sekali."

Taehyun sedikit terpukau dengan penjelasan Lucas. Terlebih, ia baru mengetahui Lucas begitu mengerti hal-hal seperti itu.

"Wow~"

Lucas menoleh dengan heran, "Kenapa?"

"Tidak. Aku hanya terpukau kau bisa menjelaskan seperti itu."

Lucas tersenyum bangga dan sedikit sombong. "Apa kau baru tahu dengan kehebatanku?"

"Tidak. Tidak jadi. Aku menyesal mengatakannya."

Lucas malah tertawa mendengar perkataan Taehyun.

"Aku memang ahli dalam senjata. Bahkan sangat detail. Karna itulah, aku berada di kantor detektif khusus," ungkap Lucas. Sejujurnya, tidak banyak yang tahu apa keunikan yang dimiliki Lucas sehingga masuk kebagian detektif khusus. Terlebih dia bekerja sama dengan Seo Hendery, seorang pria cerdas yang mampu menebak alur kisah seseorang dengan mudah.

"Lalu, di mana kau menemukannya?" Tanya Lucas.

Taehyun menatap Lucas sejenak. Ia menghentikan aktivitas makannya untuk lebih nyaman berbicara dengan Lucas. "Di sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat kita saat berada di lokasi kejadian. Di sana ada sebuah jalan yang sudah tidak terawat lagi, sehingga sulit untuk dikenali. Namun, jalan itu akan menghubungkan sebuah tempat seperti bekas bangunan. Selain itu, bangunan tersebut terhubung dengan sebuah gorong-gorong besar yang aku temukan lalu."

Kali ini Lucas yang terperangah terkejut, "Wo-wow... bagaimana kau bisa menemukan tempat itu?"

"Beomgyu memberi tahuku," jawab Taehyun dengan entengnya.

"Wait a second?-Beomgyu? Kau bertemu dengannya?"

Taehyun mengangguk, "Aku bertemu dengannya di hari upacara pemakaman Beomie. Aku melihatnya dan dia terlihat kebingungan. Karena saat itu aku juga merasa heran dan kesal dengan kejadian yang tiba-tiba itu, aku mengajaknya pergi."

Taehyun meneguk pelan segelas air itu hingga setengah. "Karena kalian terlihat sibuk dan hanya dia yang ku kenal. Jadilah, aku mengajaknya untuk ke cafe bersama dan mengantarnya pulang."

Lucas tiba-tiba berdiri dan bertepuk tangan dengan dramatis. "Wow! Wow! Sungguh luar biasa Putra Kim Taehyung dan Kim Jungkook. Kau bisa langsung menggaet Omega cantik nan unik itu."

Taehyun mengerlingkan kedua matanya dengan jengah melihat sikap dramatis Lucas. Ia sudah menduga, jika ia bercerita tentang Beomgyu, pasti Lucas akan bersikap dramatis. "Aku hanya mengajaknya untuk ke cafe bersama dan lagi pula, aku mendapatkan informasi terbaru."

Lucas mengernyitkan alisnya dengan heran, "Informasi apa?"

"Gorong-gorong itu membuatku penasaran, alhasil aku bertanya kepadanya. Ia mengatakan ada sebuah pabrik yang dahulu sempat beroprasi. Namun berhenti entah karena apa. Aku mencoba menelusuri tempat itu dan, memang seperti bekas pabrik dan itu sudah sangat tua. Lalu, aku menemukan sebuah bekas longsoran yang ternyata tepat menutupi gorong-gorong. Aku juga menemukan dua barang bukti itu secara tidak sengaja."

Lucas mengangguk mengerti. Ia menatap kembali dua barang bukti itu lagi. "Apa ini bisa dijadikan sebuah bukti? Atau tanda?"

Taehyun menganggkat bahunya. "Tidak tahu, lagi pula ini semakin membingungkan."

"Kau benar."

Taehyun berdiri dari duduknya, ia ke wastafel untuk membersihkan alat makannya. "Tapi, ngomong-ngomong waktu itu Hendery hyung bertanya mengenai pemimpin panti pertama kali?"

"Eoh? Pemimpin panti? Ya-aku ingat. Dia bertanya seperti itu, tapi aku tidak tahu maksudnya."

Taehyun kembali menghampiri Lucas, "Masih ingat namanya?"

Lucas mengangguk, "Suster Santa Angela atau MinHyein."

Taehyun seketika teringat sesuatu dan bergegas ke ruang tamu yang berdekatan dengan dapur. Ia menyalakan leptopnya dan langsung mengetik sesuatu yang membuat Lucas penasaran. Lucas menghampiri Taehyun yang menatapnya heran karena menggunakan akses khusus kepolisian untuk mencari seseorang.

"Dia benar Suster Santa Angela," ungkap Taehyun yang melihat identitas sosok Suster Angela.

"Bagaimana jika kita bertemu dengannya?" Ajak Lucas.

"Aku tidak yakin akan hal itu," ungkap Taehyun. Ia menunjukkan sebuah alamat di mana Suster itu berada. "Kita harus pesan tiket pesawat sekarang."

"Hawaii?" Beo Lucas ketika melihat alamat kediaman Suster Angela atau MinHyein. "Kita pasti akan dicari oleh Hendery, jika kita nekat."

Keduanya saling berpandangan sejenak, entah apa yang mereka bicarakan di pikiran mereka. Dan keduanya mengangguk seolah mengerti apa yang keduanya bicarakan.

Yap, kalian tahu jawabannya apa.






























Tbc.

Heterochromia || Jung Fam Ft. BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang