Awal

318 5 4
                                    

Semua ini berawal Dari gue yang coba coba ngedeketin cwok polos itu di club.

Gue itu tipe yang ga suka muluk muluk sih orangnya , lebih ke apa adanya ketimbang harus Pura Pura jadi yg paling sempurna.

#KAMPUS

"Eh soya.. lu ikut gak nanti malem kita dugem ke club ?" Salah seorang cewek menggandeng tangan soya, nama nya quin

"Apa .. ? Dugem katalo ? Yaelah baru juga selesai ujian udah mikir ke sana aja lu quin.." jawab soya

"Apaan sih lu ya . Gilak ujian segitu mah biasa aja sih menurut gue. Udah sering gue pelajari di tempat gue Les.."

"Upss iya lupa lu kan gak ikutan Les ya" ucap quin sembari menutup mulutnya, bola matanya memutar

Sembari menghela nafas. Huuffff.... "Iya iya gue ikut deh " biar cepet pikir soya

"Nah gitu dong, itu baru nama nya temen" balas quin sambil tersenyum.

Setelah itu quin pun pergi meninggalkan soya sendirian. Tak lama seorang pria datang menepuk pundak soya

"Soya, kok lo Masih aja sih temenan sama cewek pick me gitu" ucap ryo sembari melipat kedua tangan di dada nya

Sambil tersenyum kecut soya menjawab " mungkin dia cuma tampil apa adanya ryoo. Bukan mau caper"

"Buka mata lo ya. Apa adanya tuh gak pakek menghina juga. Gue ga suka ya cewek sok Kool kayak gitu. Mending elu, udah cakep manis lagi " goda ryo.

"Dari pada lo ngebacot mending ikut yuk nanti" ajak soya

"Kemana cuk ?"

"Club" jawab soya sambil menaik turunkan alisnya mencoba menggoda ryo

"Anjayy.. ga bisa gue.. gue mah udah tobat ke sana. Apaan tuh club tempat maksiat. Mending belajar biar pinter biar cepet lulus" jawab ryo

"Eellaahh sok suci lu" soya pun pergi meninggalkan ryo.

Ryo itu teman masa kecilnya soya. Sedangkan quin , teman kampus soya

Berasal Dari keluarga yang terbilang berkecukupan tak cukup membuat soya di pandang baik oleh teman teman kampusnya. Ya karena tempat kampus soya khusus untuk anak2 konglomerat kelas kakap.

Mulai Dari pengusaha batu bara, berlian hingga emas. Mengisi daftar pelajar disana.

Soya yang terbilang memiliki IQ di atas rata2 membuat ia dengan mudah masuk ke kampus tersebut.

Namun bukan berarti semua berjalan lancar lancar saja.

Ada saja hal yang membuat soya harus mengikat tali pinggangnya kuat kuat untuk bertahan.

####

Sore hari di rumah soya mulai bersiap untuk berangkat ke club malam sesuai janjinya dengan quin.

Ingin rasanya menolak keinginan quin karena malas sekali harus pergi ke tempat yang sama sekali tidak soya sukai.

#CLUB

Di club soya hanya duduk diam melihat teman temannya asik minum minuman keras . Ada yang saling pangku, saling suap bahkan ada yang saling berciuman.

Yah nama juga club malam sudah pasti itu menjadi pemandangan yang lumrah.

Di satu sisi. Soya yang sudah bosan dengan keadaan mulai mencari cari cara untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

Tak jauh Dari situ tempat di sebelah table soya.

Soya melihat pria muda yang sama seperti dirinya. Hanya terduduk diam memandang teman temannya minum.

Pikir soya kenapa dia tidak ikut minum ? Apa dia tidak bisa minum, tapi mustahil rasanya seorang pria tidak bisa minum trus untuk apa ke club ?.

Dihantui berbagai pertanyaan tiba tiba sesuatu mengagetkan soya.

Duuuaarrrr...

"Aaaa kamca....." Soya menghelus dadanya.

"Hayoo liatin siapa tuu " ucap ryo yang langsung duduk di samping soya.

"Katanya mau belajar. Pain lu kesini ogeb ?" Jawab soya ketus.

"Kangen elu" balas ryo sambil tersenyum senyum

"Gak deng.. gak mau gue sama cwok setengah boti kek elu" soya menjauhkan sedikit posisi duduknya Dari ryo

Spontan ryo pun menarik tangan soya "jangan jauh2"

Tiba tiba

"Rryyoo .. gak nyangka gue. Elu dateng juga ke sini " quin datang menyela.

Ryo yang awalnya menggenggam tangan soya pun mulai melonggarkan genggamannya.

"Iya demi soya" jawab ryo ketus.

"Ok ok stop ya. Elu harus jauh2 Dari soya sebentar. Sini sini gue mau cerita. Biarin soya nyari cwok lain. Please deh yoo... Kasian soya udah kek gadis gak laku biarin dia bebas nyari cwok lain " quin pun dengan sigap menarik tangan ryo ke lantai dansa

Belum sempat ryo membalas ucapan quin. Quin justru sudah memeluk tubuh ryo mejauh.

Soya pun di buatnya sendirian.
Bukan hanya dirinya. Si pria yang notabennya sama kayak dia yang gak bisa apa2.

Sama sama sendiri.

Entah temennya kemana

Yang jelas soya yang udah sedikit mabuk karena tadi di paksa minum oleh quin, mencoba memberanikan diri mendekati si pria itu..

"Hai sendiri aja ?" Tanya soya.

Pria itu hanya mengangguk sembari memutar secarik kertas di tangannya

"Itu apa ?" Tanya soya menunjuk kertas yang di pegang cowok itu.

"Ahh bukan apa2" ia pun langsung mebuangnya sembarang.

Karena gugup Dan jantungnya berdebar, soya ingin pergi meninggalkan pria ini. Di Tanya jawabnya hanya seadanya, membuat soya makin gugup

Namun sebelum soya benar2 pergi.

"Mau kenalan ya ?" Tanyanya lembut.

Suaranya lemmmbbuuuttttt.... Mengalahkan angin yang berhembus.

Seperti terkena sihir dibuatnya.

"Memang boleh ?" Jawab soya

"Boleh. Nama ku min yoongi, panggil saja yoongi" yoongi mengulurkan tangannya

"Nama ku lim soya, panggil soya" soya membalas genggaman Tangan yoongi.

Astaga demi apapun tangannya lembut, halus Dan putih. Sekilas soya berfikir apa benar dia manusia ??

Wajahnya lugu, polos. Seperti seorang yang keluar Dari dongeng. Bukannya malah d club seperti ini

Sembari bertengkar dengan segala pikirannya soya tiba tiba teringat sesuatu.

Apa aku tes saja dia. Jika dia bisa meminum minuman ini maka dia sama saja seperti semua pria yang ada di club ini

Namun jika tidak.

Dia miliku...

ONE SHOTWhere stories live. Discover now