Chapter 01

76 11 1
                                    

WAKTU SEKOLAH
.
.
.

"hahaha" tawa christ dan ketiga teman nya sambil terus merundung adik kelas mereka, seungmin.

"hiks, jangan kak.. sakit... hiks" sungguh, seungmin rasanya ingin pingsan saja. pukulan dari kakak kelas nya ini tidak main-main.

"eh udah-udah bro, lu bertiga balik duluan, gua pengen main-main sedikit ama ni bocah" ujar christ yang langsung mendapat tatapan tajam dari ketiga teman nya.

"lu jangan perkosa dia ege, nanti dia bundir kita juga yang kelar" bisik changbin. dari antara mereka ber empat, changbin lah
yang paling sedikit merundung. hanya menertawakan, sesekali menendang kecil
adik kelas nya itu. ia masih memiliki rasa empati sepertinya.

"santai aja kali, gua ga sebejat itu juga" dorong christ santai.

"hm, gua balik duluan ya" ujar changbin sebelum akhir nya meninggalkan halaman belakang sekolah yang memang jarang sekali dihampiri, atau tidak sama sekali.

"lu berdua juga balik aja ho, jin." ucap christ yang langsung mendapat anggukan dari hyunjin dan minho. hyunjin langsung pergi namun tidak dengan minho.

"jangan terlalu kasar bro, masih sempit tuh kayanya" bisik minho sebelum akhirnya meninggalkan christ dan seungmin yang masih terisak.

"si anjir" kekeh christ pelan. ia melihat ke arah seungmin yang juga melihat nya dengan pandangan yang sulit dipahami.

christ berjongkok guna menyamakan tinggi badan nya dengan seungmin yang masih setia menopang dagu nya di lutut dengan mata yang sembab tentunya.

"gua mau ajuin beberapa pertanyaan buat lo, jawab yang cepet dan gausah bertele-tele, paham?" tanya christ datar yang langsung diangguk cepat oleh yang lebih muda.

"kenapa lo bisa suka sama gua?" pertanyaan pertama christ lontarkan yang sontak membuat mata seungmin membola sempurna.

"..." tentu seungmin tak bisa menjawab pertanyaan itu, tak mungkin ia mengatakan bahwa ia kagum dengan ketampanan yang christ pancarkan.

"jawab, sialan" sarkas christ sambil mencengkram kuat tangan mungil seungmin, rasanya tulang seungmin ingin patah saat itu juga, sangat menyakitkan.

"hiks... jangan kak, s-sakit.. h-hiks..." alih-alih menjawab, seungmin malah menangis.

"lo suka banget ya bikin gua marah? ikut gua lo anjing" christ menarik tangan seungmin untuk masuk ke dalam mobil porsche mewah milik nya.

"j-jangan kak.. maaf.. hiks" suara seungmin semakin parau beradu dengan isak kecil nya yang kian mengecil

christ menulikan telinga nya, ia terus menarik- ah tidak, menyeret seungmin untuk masuk ke dalam mobil mewah nya. saat berhasil menarik seungmin untuk masuk christ langsung menuju kursi pemudi, takut-takut seungmin nekat kabur.

saat berhasil masuk ke dalam mobil mewah nya itu christ langsung mengunci mobil nya itu dan menyetir mobil nya dengan cepat, sangat cepat.

"k-kita mau kemana kak" kalimat seungmin barusan tak terdengar seperti pertanyaan, lebih terdengar seperti sekedar basa-basi sebelum diri nya disiksa lebih jauh karena telah menyukai kakak kelas nya ini.

alih-alih menjawab, christ malah menepikan mobil nya. entah perasaan seungmin atau bagaimana, yang jelas jalanan itu benar-benar sepi. bohong kalau seungmin tak takut, ia bahkan sudah meremat kuat seragam putih yang memang sudah kotor sedari tadi

one-sided love. [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang