Bingung

103 13 1
                                    

***
Mei 2023

Pagi ini hujan deras mengguyur Ibu Kota. Hujan yang enggan berhenti sejak malam tadi membuat seluruh siswa di muka bumi setidaknya bagi Abidzar menjadi sangat betah berlama-lama meringkuk dibawah selimut.

Tok..tok..tok

Pintu kamar Abidzar diketok dari luar. Abidzar sudah pasti bisa menebak siapa dibalik ketukan pintu tersebut.

"Bang..gak kesekolah ?"

"Pergi Mah..Ini Abang baru selesai mandi" jawab Abidzar berbohong.

"Hari ini bawa mobil aja yah, sekalian antarin Khalil-Khalif juga"

"Loh, Papa emang kenapa gak bisa nganterin adek ?"

"Papa mau nganterin Mama ke rumah Oma Bang. Mau liat Tasyif"

Abidzar mengangguk walau tentu saja tidak bisa dilihat oleh Mamanya.

"Iyadeh"

"Cepetan kamu..keburu Naya ngomel-ngomel lagi"

"Iyaaaaa..ini dikit lagi kok"

Tau kan siapa yang mengetuk pintu Abidzar ?
Yaps, betul sekali.

Salma, Ibu dari Abidzar yang masih cantik di usia 45 tahun dan memiliki 5 orang anak. Yah, 8 tahun yang lalu Salma kembali melahirkan seorang anak perempuan.

Anak perempuan yang sangat cantik persis Salma. Anak cantik tersebut diberi nama Salsabil Bening Maheswari Putri Parulian.

Salsabil atau yang kerap dipanggil Sasa menjadi kesayangan semua orang di rumah itu. Seperti anak bungsu pada umumnya, Sasa seringkali diperebutkan oleh kakak-kakaknya. Terlebih oleh Abidzar.

Saat Salma diberitakan hamil semua anggota keluarga sangat antusias menyambut kabar gembira tersebut.

Walaupun sempat terjadi drama pada Kanaya yang terbiasa menjadi satu-satunya Princess di rumah itu namun, akhirnya setelah gadis itu diberikan pemahaman oleh Sang Ayah akhirnya Kanaya bisa mengerti dan menerima kehadiran adik bungsu mereka.

Justru sekarang ini Kanaya dan Sasa menjelma menjadi duo bokem yang sangat menyebalkan di rumah itu menurut Abidzar, Khalil dan Khalif.

***
Hari ini adalah pengumuman kelulusan SNMPTN atau kelulusan jalur undangan tanpa ujian ke perguruan tinggi yang diminati oleh para siswa.

"Eh, sekarang jam berapa ?" Tanya Nova.

Perempuan dengan tinggi 155 cm itu terhitung sudah enam kali menanyakan pertanyaan tersebut. Sejak pagi.

"Jam 09.55, kurang dari lima menit pengumumannya bakalan keluar" jawab Aliyyah. Perempuan itu sebenarnya juga sedang gugup namun, sebisa mungkin bersikap kalem.

"Duh..perasaan gue gak enak" lirih Fauziah.

"Santai aja kali..kalau gak lulus di jalur ini masih ada SB" Abidzar berkata dengan santainya.

"Ih bisa yah..Lo ngomong sesantai itu Zar..Lo pikir SB gak susah apa yah, kudu ujian lagi. Mana otak gue pas-pasan lagi" Nova terdengar sensi dari kalimatnya.

"Eh, udah jam 10. Buruan pada login keburu server full" Alan menengahi membuat keempat siswa tersebut kini sibuk dengan ponsel ditangan masing-masing.

"Bismillah.."

Satu persatu Siswa di kelas tersebut mulai sibuk dengan ponselnya.

Selang beberapa menit kemudian..

"Aaa..gue gak lulus" Nova memekik dengan raut penuh kesedihan.

Harga Sebuah PercayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang