Tiga tahun yang lalu, saat Andin baru lulus dari studi modenya. Surya mengenalkannya pada wanita yang sangat dirinya kenal, yang meninggalkannya sejak dirinya kecil bersama Ayah kandungnya dulu di Kanada, Irvan Aditama.
Meski Andin juga putri kandung darah Sarah, setelah Ibu dan sang Ayah bercerai, mereka memilih anak masing-masing untuk diajak tinggal bersama. Itu saat dirinya masih berusia 4 tahun.
Seperti yang selalu Ayah kandungnya katakan, Sarah tidak mau membawanya yang dianggap sang Ibu hanya membawa kemalangan buatnya.
Jadi dia harus bertahan dengan kemiskinan dari tinggal bersama Ayah kandungnya yang egois dan kasar.
Jangan mengatakan tentang kasih sayang seorang Ayah, Andin tidak mendapatkannya sama sekali. Sejak perceraian keduanya, dia sudah lupa bagaimana rasanya diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
Kalau saja Surya tidak membelinya pada waktu dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri di Malta waktu itu, mungkin masa depan yang suram-lah yang akan dirinya temui.
Meski begitu, ketamakan Irvan soal uang sudah membutakannya lebih parah lagi. Hingga dia tidak segan-segan untuk mencelakakan dirinya sampai membuat dia kehilangan kebahagiaannya.
Kesedihan dan penderitaan silih berganti menghampirinya sejak saat itu. Kalau saja bukan karena tekadnya yang memilih bertahan dan hidup dengan kenangan-kenangan berharga bersama orang yang sangat dicintainya, dia sendiri pun tak begitu yakin bisa kuat menjalani hidupnya sampai sejauh ini.
Takdir begitu sempit adanya hingga dia harus kembali hidup bersama Ibu yang tidak mau mengakuinya sebagai anak.
Saat pertemuan pertama mereka setelah perpisahan itu, Sarah tidak sekalipun merasa bersalah atau berkata dia merindukannya.
Sarah mengenalinya sebagai putrinya juga, tapi Sarah malah mengancamnya untuk menutup mulut dari Surya, seakan mereka memanglah orang asing yang baru bertemu, bukan Ibu dan anak sebagaimana kenyataannya.
Pada waktu itu rasa benci dan penolakan-lah yang dia tunjukkan di depan Surya saat makan malam yang Surya adakan untuk mengenalkannya pada keluarga barunya.
Pertengkaran pertama mereka juga menyulut amarahnya hingga dia memilih sering tinggal di luar rumah daripada tinggal di mana Sarah dan Elsa berada.
Kalau saja Jenny tidak meyakinkannya betapa khawatirnya Surya dengan dirinya, mungkin dia tidak mau kembali ke rumah ini lagi.
Dia sangat merindukan tinggal bersama dengan neneknya; Linda, di Freiburg - Jerman.
Tapi, dia bahkan tidak bisa melupakan kenangan bersama orang itu selama dia tinggal di sana. Dan berpikir ingin kembali ke tempat di mana dapat mencungkil luka di hati daddynya? Dirinya tidak se-egois itu.
Lagi, Andin menghela napas kasar. Dia tidak yakin Surya akan mengijinkannya untuk tinggal di rumah sang nenek setelah kecelakaan yang membuat dirinya cacat seperti ini.
****
Siang harinya di Restaurant La Soupiere, Aldebaran yang baru saja tiba, memarkirkan Ferrari hitamnya di sisi jalan.
Karena bulan Januari di Zurich yang mulai dingin, beberapa orang tidak banyak terlihat di central Swiss tersebut.
Al berjalan pelan sambil merapatkan jaket cokelat tebalnya, tangannya masuk ke dalam saku, dan saat dia mengembuskan napas, uap tebal keluar dari mulutnya yang terbuka.
Elvano sedang menyeruput kopi hitamnya, saat matanya yang tajam melihat Al masuk ke dalam restoran, celingak-celinguk mencari keberadaannya.
Karena ke-tidak-sukaan Elvano dengan tempat yang ramai, dia sengaja memesan meja khusus yang lebih private untuk pertemuannya dengan kawan lamanya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Musimnya Cinta
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta antara mantan atlet ice skating yang cantik dengan lelaki tampan yang berprofesi sebagai pengusaha developer real estate. Semua tokoh berdasarkan sinet Ikatan Cinta.