Drunk in The Morning😵

591 36 4
                                    

—Starting—

JN as RYOKA

JN as RYOKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



JM as KANA

—Kiss My Cheek—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







—Kiss My Cheek—




"PAGI GANTENG"

Yang dipanggil hanya menggumam dengan anggukan lemas. Sudah menjadi rutinitas baginya untuk mendengar sapaan dengan suara kencang bahkan di pagi hari sekalipun. Tetapi Ryoka tidak sepenuhnya kesal, jujur saja ia merasa senang saat anak-anak kelas menyapanya, hanya saja Hayes itu terlalu bersemangat dibanding dirinya yang memiliki baterai sosial sedikit

"Ryo! Ryo! Temenin ke toilet yuk, Echi sakit perut super duper mules"

"Enggak mau. Bau"

"HEH PUP ITU MANUSIAWI! YA UDAH KALO RYO GAK MAU! JADI CUMA SAMPAI SINI NILAI PERTEMANAN KITA?! FINE" Hayes atau yang sering dipanggil sebagai Haechi menggeleng tidak percaya sambil menutup mulutnya, dramatis. Pemandangan tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari, oleh sebab itu tak ada satupun anak kelas yang terkejut mendengar teriakkannya "OKE KALO GITU. ECHI BUKTIIN ECHI BISA PUP SENDIRI!!!"

Ryoka lagi-lagi mengangguk lemas, biarkan saja lah, toh temannya itu tidak pernah benar-benar marah alias hanya drama semata

Tak berselang lama setelah Hayes keluar, seorang lelaki berkacamata dengan rambut pirang mencolok dan cukup panjang memasuki kelas tanpa suara. Seluruh mata tertuju kepadanya, namun yang menjadi sasaran perhatian terlihat sama sekali tidak terganggu dan memilih duduk di bagian ujung kelas

Tak terkecuali Ryoka, saat ini kedua matanya yang terhalang kacamata terus mengikuti pergerakan sosok lelaki pirang tadi. Bahkan tubuhnya pun ikut berputar seolah terhipnotis tanpa perlawanan "Cantiknya...." Ucap tanpa sadar. Berhasil membuat seisi kelas yang semula fokus memandang anak baru, kini beralih menatap dirinya

"Eh.... Hai?" Ryoka menelan liur dan berkedip kikuk ketika si pirang bersitatap dengan dirinya, bahkan tanpa sadar kata sapaan singkat meluncur begitu saja tanpa direncanakan. Duh batinya berteriak malu dalam-dalam, bahkan saat ini ia berharap Hayes datang kemudian menyelamatkannya dari rasa canggung

"Aku?" Suara pelan sosok baru itu membuat suasana kelas menjadi lebih sunyi dari sebelumnya "Hai.... Juga" Lanjutnya disertai senyum ragu-ragu

Ryoka membelalak singkat kemudian memilih membuang muka sembari memegang dadanya dengan kedua tangan. Tubuhnya memanas, kakinya gemetar tak bisa diam dan kedua bola matanya terus-menerus berusaha melirik seseorang yang berada di sisi pojok itu. Ia bingung harus bertindak seperti apa, astaga bagaimana ini?

"Eh, kamu gak apa? Belum sarapan?"

Lelaki berambut hitam itu semakin menekan dadanya kuat-kuat ketika sosok yang sejak tadi menjadi perhatian mulai beranjak dan sekarang berada tepat di hadapannya. Gila, apa mungkin melewatkan sarapan bisa menimbulkan efek sedahsyat ini? Tapi anehnya ia kan tidak melewatkan makan pagi, bahkan sempat menambah tiga tumpuk pancake buatan mamah tercinta "U...udah k...kok"

"Tapi kamu menggigil"

Kedua tangan yang tiba-tiba saja hinggap di kedua sisi bahunya membuat Ryoka spontan menenggak. Sial, sepertinya respon yang ia berikan justru tidak tepat, karena saat ini jantungnya semakin berdegup kencang bahkan napasnya ikut tercekat "Ah cantik.. sekali...."


"HEY? HEY?! CEPAT PANGGIL UNIT KESEHATAN!"






To Be Continue—

Kiss My Cheek -Nomin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang