Di kediaman uchiha, pagi pagi terdengar suara cempreng Sasuke yang menggelegar, sampe sampe tetangga sebelah--Shisui--yang lagi ngorok sampe kebangun ngalahin jam alarm miliknya yang entah berapa kali ngebangunin manusia kebo ini, tapi gak kebangun juga, hanya suara Sasuke lah yang ampuh.
"Naruto punya ikan piranha, masa adek enggak punya!" teriak Sasuke.
Sasuke sudah menyadari bahwa ikan yang dibeli abangnya ternyata ikan cupang! bukan ikan yang dia mau.
"Sasuke, dengar. ikan piranha itu bahaya, bisa bisa nanti Abang digigit ikan piranha sampe mati," Itachi bergidik.
"mau abang matipun adek gak peduli!"
"adek... gak sayang abang?" lirih Itachi. kini giliran Itachi yang mengeluarkan air mata buaya, ia mulai terisak-isak, betapa kejamnya adek kesayangan nya mengatakan hal kejam seperti itu.
"e-ng-ngga git---"
"sudah, kalo adek gak sayang abang lagi, Abang mau pindah ke lain hati" sela Itachi.
dramatis sekali Abang satu ini.
Itachi menghapus air mata nya dengan kasar, ia mulai beranjak menuju rumah tetangga--sang kebo--tapi terhenti sebab ada yang memeluk kaki nya dari belakang.
"a-abang jangan pergi! adek cemburu abang deket deket si perebut abang orang, kasih sayang abang cuma buat adek seorang!" ucap Sasuke lebay.
Sasuke mulai bergetar, tetes demi tetes air mata buaya yang dikeluarkan sasuke, sambil ngelap ingus pake baju itachi, gapapa Abang sendiri katanya🙂. ia mencengkram kuat celana sang abang, berharap abangnya tidak meninggalkan nya sedetik pun.
Itachi berbalik, ia mengsejajarkan tinggi mereka, kemudian membalas pelukan adeknya dengan sangat erat. mereka terlihat seperti teletubbies.
tanpa mereka sadari, kedua orang tua mereka--mikoto dan fugaku--memperhatikan sedari tadi apa yang anak mereka lakukan. drama apalagi ini 'pikir mereka.
🍡🍅
adonan beras ketan yang berbentuk bulat, memiliki tiga buah bulat berwarna merah muda, putih dan hijau di setiap tusukan. memiliki cita rasa manis disertai teh ocha yang menjadi pelengkap rasa.
sekarang Itachi dan Sasuke berada di kedai dango milik mereka--sebenarnya milik ortu mereka--itachi yang bertugas jagain kedai dango, Sasuke mah ngikut aja.
disebelah kiri kedai dango terdapat kedai mochi nya zabuza, memiliki adonan yang sama sama terbuat dari beras ketan, tidak jarang Itachi dan zabuza berkicau tentang dagangan siapa yang lebih enak.
"yo! Itachi! jualan dango?" tanya seorang pria bersurai hitam jabrik, dan memakai kaos khas kediaman uchiha, ia nyengir di wajah tampan nya itu.
"bukan, jualan onigiri!" ketus Sasuke, ia mengembungkan pipi bak tomat yang siap dimakan.
"adek lo kenapa? tadi pagi gue denger dia teriak kenceng. udah enak enak tidur, eh kebangun sampe nyium lantai, terus waktu dikamar mandi gue sampe bersin. kayaknya ada yang ngegosip in gue," keluh Shisui.
"oh, biasa. kelakuan dia emang di luar nalar" ucap Itachi pelan takut Sasuke kedengaran. "shisui-san mau beli dango?" lanjutnya.
"enggak, gue mau beli mochi dikedai sebelah!" ucap shisui dengan wajah tak berdosanya, ia nyelonong pergi ke kedai mochi.
"tidak setia kawan!" celetuk Itachi.
🍡
kini Itachi lagi lesehan di lantai kayu kedai dango itu, menunggu datang pembeli sambil ngemilin dango dagangan sendiri. tiap mak mikoto pergi ke kedai dango buat memeriksa dagangannya, ia terheran heran, beliau menyadari bahwa dango nya itu sebagian habis, tapi hasil uang dagangannya itu masih setipis tisu, mak mikoto harusnya jangan biarkan itachi ngurus kedai dango.
Sasuke? dia tadi diajak maen layang layangan sama Naruto.
"itachi-senpai~ aku mau beli cilok!"
"tobi, udah dibilangin ini tuh dango, bukan cilok! kamu salah server" protes Itachi.
"maaf senpai~" ucap tobi tampak murung serta menundukkan kepala. tapi setelah itu ia mengangkat kembali kepala yang terpasang topeng orennya itu.
"senpai, katanya akatsuki akan kembali reunian, lho!" ucap tobi kembali ceria.
"bukannya kita tiap hari ketemu, ya? tuh diwarung mbah jiraiya setiap malem nongkrong kok" ucap Itachi malas.
"beda tau~ kali ini kita bakal piknik! menguasai--ekhm--mengelilingi dunia, udah lama kan kita tidak cuti berjualan!" jelas tobi.
Itachi nampak menaikkan salah satu halis, ia kembali bertanya dengan wajah datar.
"kapan?" tanya Itachi.
"kita kumpul aja dulu di warung mbah Jiraiya malem ini, nanti kita sepakati bersama kapan dan dimana kita berlibur, senpai~"
Itachi mengangguk mantap, tidak lupa ia memasukkan dango ke mulutnya.
"kalo begitu Tobi pergi dulu ya, senpai!" pamit Tobi.
"tobi, enggak beli dango?"
"enggak dulu, senpai! tobi maunya cilok, bukan dango!" teriak tobi yang mulai menjauh, ia lari terbirit-birit seperti anak kecil.
"terserah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedagang Akatsuki
Fanfictionbagaimana jika Akatsuki tidak mencari bijuu, melainkan kini mereka mencari nafkah!