2

60 13 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Приятно четене

Makan siang ini jennie lebih memilih untuk pergi menemui sahabatnya di cafe yang dekat dengan perusahaan sahabatnya itu,

Jika kalian pikir jennie adalah orang yang berani tentunya pikiran kalian salah, sejujurnya keberanian saat ia menolak ajakan makan siang lisa membuatnya hampir menangis karna ini kali pertama ia menolak lisa dalam hal apapun ia akan selalu menurut pada Lisa pada dasarnya ia sudah sangat terlalu jauh mencintai perempuan berbatang itu,

Bahkan hanya untuk menolak makan siang saja membuat dirinya mengurung di ruang kerjanya setengah hari, mengumpulkan keberanian dan berusaha agar tegar saat betemu muka dengan lisa,

Tidak memerlukan waktu lama, jennie sampai di cafe tempat ia dan sahabatnya untuk makan siang bersama,

Masuk kedalam jennie langsung menghampiri sahabat nya yang sudah duduk anteng di salah satu meja dekat dinding kaca,

"Mesem banget muka lo, knp lisa lagi? Ya" Tebak perempuan bernama rose yang tak lain adalah sahabat dari jennie,

Jennie mengangguk dan mendudukkan dirinya, bukan hal lumrah dia dan sahabatnya memang sudah sering berkeluh kesah dan curhat tentang semua hal termasuk kisah cintanya,

"Saran dari lo udah gue lakuin" ucap jennie ia merengut sedih sejujurnya bukan keinginan dia untuk berhenti mencintai Lisa, ia tak pernah lelah mencintai lisa cintanya masih besar masih sama saat masa smp dulu,

"Bagus, percaya sama gue perlahan demi perlahan lisa bakal balik ngejar lo, kita cuman perlu mastiin kalo sebenernya lisa juga punya perasaan sama lo jen, seenggaknya 50%," jawab rose sahabat jennie dari sma dulu, sudah sedari dulu rose selalu memintanya agar berhenti mengejar lisa tapi hatinya tak bisa, rasanya bukan hal mudah melakukan itu,

"Kalo gak gimana?," jennie ragu sejujurnya melakukan hal ini, bagaimana jika lisa malah senang jika dirinya menyerah begitu saja bagaimana jika lisa berkencan dengan perempuan lain saat ia tak lagi mengejarnya,

"Tenang jen santai, kalo pun dia gak ngejar lo balik, kita baru kita lakuin plan B, lo masih inget kan?" Ucap rose meyakinkan

"Buat dia nyesel karna nolak gue" Eja jennie, sejujurnya mungkin saja lisa menyesal karna tak mencintainya lihat saja dari segi manapun jennie sempurna walaupun pada dasarnya manusia tidak ada yg sempurna kecuali tuhan,

"Nah itu lo masih inget, tenang aja percaya sama gue, sekarang gak usah sedih kita jalanii dulu plan A, lo harus jauhin dia sebisa mungkin interaksi lo sama lisa lo batasi, lo gak boleh jemput atau anter dia pulang lagi, dan lo harus jaga image, santai dan datar, gak boleh clingy ngerti" jennie mengangguk paham dengan ucapan rose, sejujurnya agaknya sulit menghindar dari lisa, mereka satu perusahaan tidak mungkin tidak bertegur sapakan?

Setelah melakukan pembicaraan itu keduanya lanjut untuk makan menyelesaikan acara makan siang dan sedikit berbincang,

..

Disisi lain, lisa tengah fokus bekerja melakukan tugasnya sebagai operator produksi,
Tangannya yang lihai terlihat gesit melakukan pekerjaannya,

Walaupun lisa fokus, berbanding balik dengan isi pikiran nya yang berkecamuk memikirkan jennie yang sedari makan siang tak menyapanya bahkan saat waktu makan siang habis pun jennie bahkan tak melihatnya saat ia jelas" tengah berada di meja HRD tepat didepan ruangannya,

Aneh? Tentu aneh bagi lisa mendapat perlakuan seperti itu, setaunya jennie orang yang paling susah untuk jauh darinya, tidak pernah sekalipun wanita itu menghindar atau mengabaikannya seperti tadi,

"Lisa"

Lisa yang tengah fokus pun mendongak, melihat seorang yg sudah berdiri tepat di samping mejanya,

"Iya buya?" Jawab lisa pada seorang perempuan paru baya yang baru saja memanggilnya,

"Di Panggil bu jennie tuh, disuruh keruangannya" ucap buya yang tak lain adalah pengawas produksi di mana bagian lisa bekerja,

Lisa berdiri dengan cepat, tak biasanya ia begitu bersemangat saat Jennie memanggilnya,
"Oh iya buya saya kesana dulu atuh"

Setelah itu lisa berjalan agak cepat kenuju ruangan jennie, rasanya lisa ingin memastikan apa Jennie benar" akan berhenti mengejarnya lagi?

Senang? tentu saja ia senang hanya saja jennie tidak perlu bersikap seperti itu saja, membuatnya tak nyaman, jika jennie ingin menyerah dan berhenti mengejarnya mencintainya cukup mencari menggantinya kan, tidak perlu mengabaikannya kita bisa berteman kan?

Lisa masuk kedalam ruangan jennie, lisa bisa dengan jelas melihat Jennie yang tengah fokus pada laptopnya, kacamata yang dipakainya dan wajah yg datar membuat jennie semakin terlihat sangat dewsa sekarang,

"Jen" panggil lisa, jika sedang berdua mereka sering memanggil nama satu sama lain terkecuali jika sedang ada karyawan lain atau di kawasan ramai di perusahaan, pasti lisa akan memanggil dengan embel" ibu,

"Lisa ini laporan barang elastint yg baru saja saya turunin kamu cek lagi kebagian kating, tanya sama pak ali kapan barangnya mulai jalan produsi" ucap jennie sembari menyodorkan kertas laporannya,

Lisa mengambilnya kertas laporannya, menatap jennie yang sedari tadi berbicara tanpa melihat ke arahnya nada bicaranya juga fromal tidak seperti biasanya,

Lisa menarik kursi dan mendudukkan dirinya tanpa ijin tepat di depan meja jennie, ia mencondongkan tubuhnya lebih dekat,

"Jen, lo bnran mau nyerah?" Tanya lisa hati'

"Mmmm" jennie menjawab mata dan tanganya masih fokus bekerja,

"Syukur deh, semoga lo bahagia ya" ucap lisa membuat jennie mendongak tak percaya, hatinya hancur, benarkan? Lisa senang atas tindakannya, jennie ingin menangis sekarang..

"Tapi jen lo gak perlu ginian gue, jangan jauhin gue kita udah temenan sahabatan lama, kalo pun lo udah gak cinta dan ngejar gue lagi, seenggaknya kan kita masih sahabat, kita bersikap biasa aja jangan cuekin gue, gue kaget gue dengan sikap lo yang kaya gini" lanjut lisa ia raih tangan Jennie yang masih memegang mouse,

Jennie menarik nafas panjang ia keluarkan perlahan, ia Tatap lisa
Dengan mata sendunya,
"Oke, kita sahabat?" Balas jennie nadanya kembali seperti awal, membuat lisa tersenyum lebar,

"Bulshitttt, nyatanya gue gak mau jadi sahabat loo anjing!!!! Gue cinta sama lo bego apa tolol sih lo," batin jennie gendok,

Lisa berdiri dan menegangkan tubuhnya, tersenyum lega, agaknya masalah selesai pikirnya,

"Klo gitu gue balik kerja ya jen, jangan lupa ntar lo harus anterin gue balik," ucal lisa sebelum ia langsung berbalik dan keluar dari ruangan jennie,

Setelah pintu ruangan nya tertutup jennie memejamkan matanya menahan kekesalannya, ia meremas mouse, rasanya tanganya gatal ingin memukul sesuatu seperti kepala lisa mungkin?

..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Singkat CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang