Bab 1 ( masa kecilku )

3 1 0
                                    

Hai, assalamualaikum....

Ketemu lagi sama author dicerita baru..
Author harap kalian bisa menikmati cerita barunya yaa dan kalian suka juga sama ceritanya...

* Mungkin judul cerita bakal ada sedikit perubahan tergantung author memasukkan isi ceritanya apa. Tapi, kalian harus baca cerita ini dijamin ceritanya bakal seru dari cerita yang sebelumnya.

Kalau ada yang tanya. " Thor kok ketiga ceritanya selalu tentang Islam sih dan juga tentang Gus? Kenapa gak yang Badas? Mafia? Atau yang lainnya?

Nah author baka jawab.
1. author mau sedikit berbagi ilmu yang bermanfaat juga pada kalian khususnya tentang Islam.
2. Karna author maunya gunain aplikasi ini ada sedikit kegunaannya gitu bukan cuman hanya karangan ceritanya saja.
3. Kalau kalian request author bakal buatin cerita apa yang kalian mau.

Begitu sudah jelas kan yaa...

Semoga kalian menikmati cerita author..

.
.
.
.
.


" Bunda.. bunda.. liat deh aku gambar apa? " Seorang anak kecil berusia 5 tahun itu menunjukan hasil karyanya kepada sang bunda.

" Gambar apa sayang? Coba bunda lihat " sang bunda pun melihat hasil karya tangan anaknya dengan kagum.
" Wah.. bagus sekali sayang, ini buatan kamu sayang? "

" Emm.. iya bunda, liat deh disini ada aku trus ada bunda dan ini rumah kita nanti " anak itu menunjukkan setiap gambarnya.

" Loh.. kok cuman kita berdua? Ayahnya mana? Kok gak ikutan "

" Gak ah... Aku gak mau ayah ikut soalnya ayah gak sayang sama Aqila jadi cukup Aqila sama bunda aja " anak itu mendelikan bahunya dengan ekspresi lucunya.

Sang bunda hanya bisa diam dengan pikirannya " anak sekecil Aqila pun tau akan kurangnya kasih sayang kamu mas. Apalagi aku yang sama sekali tidak kamu hiraukan dari dulu " gumamnya dalam hati.

" Loh kok gitu.. gak boleh gitu dong sayang itu kan ayah kamu. Bagaimanapun dia bersikap sama kamu dia tetap ayah kamu nak. "

Anak kecil yang bernama Aqila Meysa salsabila itu tetap tidak setuju dengan ucapan ibunya. " Aqila tetap gak mau ajak ayah. Soalnya dia pilih kasih sama aku sama bunda juga. Ayah cuman mentingin sela sama ibu Atika "

" Aqila, kamu diajarkan siapa bicara seperti itu? " Adinda raisa meysa sang bunda  bertanya dengan nada yang sedikit tinggi pada anaknya itu.

Aqila menunduk dengan takutnya karena mendengar nada tinggi dari sang bunda " kenapa gak dijawab Aqila? Bunda tanya sama kamu Aqila "

" Hiks... Aku takut bunda... " Aqila menangis kencang sembari berlari ke arah kamarnya. Mungkin, ini baru pertama kali Aqila mendengar sang bunda marah padanya.

" Astagfirullahaladzim.. aku kelepasan. "
Dinda menghampiri kamar Aqila dengan mencoba berbicara lembut padanya " Aqila sayang.. maafkan bunda nak, bunda gak sengaja bentak kamu. Aqila buka dulu pintunya nak " Dinda terus mencoba anaknya itu agar tidak marah padanya.

" Gak mau... Aku gak mau bicara sama bunda lagi. Bunda udah gak sayang sama Aqila. Bunda udah bentak Aqila hiks " teriak Aqila dari dalam kamarnya.

" Tapi Aqila bunda... "

" Aqila " pelipur laraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang