Kisah

588 38 0
                                    

"Alah, persetan dengan Cinta Sa, aku udah muak dengan hinaan yang ayahmu lontarkan, aku ini laki laki sa, aku punya Harga diri  aku sudah sabar selama ini, tetapi apa ayahmu selalu berbicara merendahkan aku Sa, lantaran dia berkuasa dan punya banyak uang, dengan lantangnya dia menganggap aku ini benalu di kehidupan mu"

"Jangan Begitu, Li. aku mohon maafkan Ayah li, aku gak mau kamu bersikap begini Li, aku mohonnn" Sasa Menangis sejadi jadinya.

Diruangan yang dulu menjadi tempat teromantis bagi sepasang suami istri itu. kini berubah menjadi tempat terseram.

Barang pecah berhamburan dimana mana, tidak ada kelembutan didalamnya. Hanya emosi dan Amarah yang terlontarkan disana.

Kekecewaan yang dirasakan Lian kini sudah memuncak, harga dirinya di injak injak tanpa ada kesempatan untuk membela di acara penting itu, Kolega para Hartawan disana. dengan lantangnya Tuan Radika melontarkan kata kata menghina Suami dari anaknya itu.

"Lian bukan apa apa kalau tidak ada Sasa, Selama ini dia hanya menumpang dirumah mewah nya milik anak perempuanku, Ibarat Sampah yang di daur ulang oleh Sasa, begitulah Lian" kata kata yang terucap itu terus menerus hadir di telinga Lian.

"Tolong Li, aku mohon jangan bersikap begini, aku mencintaimu Li"

sasa kini sudah terduduk didepan laki lakinya. Memohon agar laki laki nya itu untuk Tenang, karena Sasa takut dengan keadaan itu.

Lian seketika terdiam dan memeluk Perempuannya, bagaimana ia bisa melampiaskan itu dengan Perempuan cantik yang ada dihadapannya.

-Tenang Kita

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang