Suara langkah kaki terdengar se-antero ruangan yang di desain minimalis. Jinan. ya lelaki itu sedang berjalan di dalam rumahnya, ia ingin langsung ke kamarnya. Tetapi langkahnya terhenti ketika suara pria memanggilnya
"Jinan" sahut Lelaki paruh baya yang yang tengah duduk di sofa sambil membaca koran
"Ya?" Jawab Jinan dengan malas
"Seharusnya kau sudah pulang dua jam yang lalu, ini sudah jam 4 sore, seharusnya kau pulang jam 2 siang. Kemana saja kau?" tanya Lelaki paruh baya itu tanpa mengalihkan pandangannya ke koran
"Main dengan atta" jawabnya malas dan langsung naik ke tangga menuju kamarnya. Jinan membuka pintu kamarnya lalu menutupnya kembali dan menguncinya, ia merembahkan tubuh lemasnya di atas kasur ke sayangannya
Drtt. Drtt
"Argh" keluh Jinan sembari melihat layar smartphone-nya. Ia kesal, mengapa wanita ini terus menghubunginya. Padahal jinan sudah mencoba melupakan gadis yang-dulu-ia cintai
"Halo" ucap Jinan malas
"........."
"Aku baru pulang sekolah, kau pergi dengan Atta saja atau bimo" jawab Jinan langsung memutuskan telefon tanpa berpamitan terlebih dahulu
- - -
kring. kring. kring.
Suara alarm membangunkan Jinan, ia tertidur cukup lama, ini sudah jam 8 malam. Jinan lupa bahwa ia harus mengerjakan tugas Kimia-nya, ia turun dari kasurnya dengan lantai gontai ia sangat malas badannya serasa ingin hancur tetapi ia harus mengerjakan rangkuman kimianya dua bab lagi
drtt. drrtt.
Bimo is Calling you
"apaan sih, ganggu lu ee" ucap Jinan ketus
"Sabar etdah, gua cuma mau bilang buku kimia lo ada di gua. terusan lagi gua udah kerjain tuh semua rangkuman dan besok lo tinggal ambil di kelas" jawab Bimo
"eh bentar" ucap Jinan. ia segera mengambil tasnya dan akan memeriksa perkata bimo itu benar atau tidak....dan ternyata benar, jinan mendegus bersyukur karena ia mempunyai sahabat segila bimo
"MAKASIH AYYAAAANNGGGG MUAH MUAH MUAH" ucap Jinan senang, ia berjalan menuju kasur dan duduk di pinggir kasur
"tae lo, sama-sama. udahlah mau nonton abad kejayaan dulu gua ya walaupun mulai jam 10, tapi gua mau nonton cinta di langit taj mahal wakwakwak" jawab Bimo
"dih bencong nonton gituan, kek gua lah nonton tuh boboiboy atau sopo jarwo" ucap Jinan
"yayayayaya bye" jawab Bimo dan ia langsung memutuskan sambungannya tanpa berpamitan kepada Jinan
"Yeh sih kodok main matiin aja, tapi gapapa gapapa. etdah gua lupa belum makan malem" ucap Jinan lalu ia langsung turun ke bawah menuju meja makan.
Semua kosong. di meja makan kosong. tak ada apapun. Jinan mendegus sebal, mengapa semuanya melupakan dia. apakah sebenci itu keluarganya? ah entahlah sejak dulu memang keluarganya tidak memperdulikan dirinya
"JINAN!!!" teriak gadis di sebrang yang membuat ia menoleh lalu memblalakan matanya. Gadis itu langsung memeluknya erat. dia adalah Manda. Ya manda. Sahabatnya dan Cinta pertamanya sewaktu smp.
"Man-mandaaa! gua gak bisa na..huk huk" ucap Jinan terbatuk-batuk
"Hehehe maaf maaf, seneng banget aku aaaaa senengggg!!!" jawab manda memeluk jinan sambil melompat-lompat kecil
"Lo ngapain disini?" tanya Jinan sambil melepaskan pelukan Manda
"Aku disuruh mamah kamu, hihihi" jawab Manda girang
"oh" ucap Jinan ketus, jinan melihat sebuah kantung yang di bawa oleh manda. Ia mengerutkan keningnya bingung
"Itu...apa?" ucap Jinan sambil menunjuk kantung hitam yang di pegang manda
"Ini? ini nasi goreng, tadi aku beli di depan komplek kamu" jawab manda polos
"ada berapa?"
"ada dua, buat aku dan kamu" jawab manda
MANTAPP ANJENX YEY ucap Jinan dalam hati, jinan senyum-senyum sendiri. Melihat jinan tersenyum sendiri, manda memegang tangan kanan Jinan dan manda melihat jinan dengan ekpresi bingung
"kenapa?" tanya manda polos
"eh gapapa, bentar ya gua ambil piring dulu" ucap Jinan dan ia langsung pergi meninggalkan manda yang tengah duduk di depan meja makan
"nih piring lama lu" ucap Jinan sembari meng-kasih piring berwarna pink bergambar beruang
"IH MASIH ADA" jawab Manda sambil memblalakan matanya lebar
"Yala kerenkan gua?" ucap Jinan sembari mengedipkan satu matanya
- -