Chapter 02 - A Boy

808 68 3
                                    


Selamat membaca
............













_Shanghai, 29 Juni 2023_
Pukul 08.00 pagi

"TIDAK!! " pekik zhiguang terbangun dari tidurnya, mimpi itu— Mimpi yang sama selama 3 bulan berturut-turut.

Selalu yang sama.

Zhiguang hanya bisa menatap sisa sisa peninggalan kekasihnya yang masih tertinggal di kamarnya hingga matanya terpaku pada bingkai foto yang di panjang di kamarnya.

" Xiaomian " gumannya lirih. Foto mereka dulu. Masih di tempat yang sama, zhiguang menatap foto mereka sekilas lalu bangun, berjalan pelan ke dapur seolah-olah tidak punya tenaga membuka kulkas dan mencari sebotol air putih, meminumnya lalu memandangi  kalender "sudah 3 bulan" ucapnya lirih terpaku ditempatnya hingga ia dikagetkan okeh alarm yang berasal dari ponselnya.

Lalu zhiguang bersiap kekantor bekerja. Sejak 3 bulan lalu, zhiguang yang awalnya penggila kerja semakin tergila-gila pada pekerjaan. Karna Hanya disaat bekerja ia bisa melupakan penyesalan nya sesaat.

Sesampainya di kantor, ia menuju ruangan nya, Bekerja tanpa henti. Sampai saat seorang karyawan masuk keruangan nya dan menyerahkan sebuah berkas.

"simpan saja disana— Akan ku tanda tangani nanti"

"baik direktur "seru si karyawan dan pergi

Setelah itu, zhiguang langsung mengambilnya dan membacanya sekilas dan langsung menandatanganinya saat zhiguang ingin menyimpan berkas itu didalam laci. Sebuah benda di dalam laci itu membuat gerakan nya membeku. Itu bingkai foto yang berisikan foto dirinya dan kekasihnya.

Zhiguang menatap wajah kekasihnya yang sedang tersenyum.

"Aku merindukan mu— benar-benar merindukanmu! apa kau tahu seberapa besar aku menahan rindu ini?? apa jika kau tau berapa aku merindukan mu? " Serunya sembari mengusap potret wajah kekasihnya.

Jika kau tahu apa kau akan tetap pergi meninggalkanku?

" Aku merindukan mu Huang Junjie" lirih zhiguang dan melihat ke luar jendela ruangannya matanya melihat Langit biru yang luas dan matahari yang bersinar cerah.

...














Pukul 20.00  tapi zhiguang sudah  menutup mata.
Selama kurang dari 3 bulan, zhiguang selalu menyukai tidur karna hanya disaat itulah ia dapat bertemu kekasihnya.

Walaupun setiap kali mereka bertemu Junjie selalu saja menangis tidak tersenyum.

"Aku mencintai mu" seru junjie dengan suara lirihnya, air mata terus saja membasahi pipinya. Zhiguang selalu saja hanya berdiri disana tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya melihat bagaimana kekasihnya menangis hingga tiba-tiba ia merasakan dorongan dipunggung nya yang membuat ia langsung kembali ke dunia nyata.

Ketika membuka mata, semuanya buram dan nafasnya tersenggal-senggal. Ketika visinya kembali ia melirik jam dan waktu masih menunjukkan pukul 9 malam.

Siapa yang mendorong nya? Pikir zhiguang karna ia masih ingin berada disana.

Zhiguang menghela nafas, mempertanyakan hal yang memaksanya bangun. Dia tidak ingin bangun.

Dengan segala kekesalannya ia bangkit dari tempat tidur dan dengan kaki panjangnya melangkah menuju dapur berniat untuk mengambil minum  tapi kulkasnya benar-benar kosong, seakan-akan ia baru saja membeli kulkas baru dan belum terpakai.

Zhiguang bertanya tanya kapan terakhir kalinya ia berbelanja, dan menghela nafas.

'Aku selalu makan diluar' dengan langkah malas zhiguang mengambil jaket nya dan berniat
Ke mini market membeli air mineral.
...

Ketika zhiguang tiba di mini market ia dengan buru-buru mengisi trolinya dengan air mineral dan ramen. Ia harus pulang makan dan kembali tidur.

Saat akan membayar semua belanjaan nya di kasir. Ia tidak sengaja melihat seorang anak remaja sedang menatap penuh minat pada lollipop yang ada didepannya. Terlihat jelas bahwa anak itu sangat menginginkan permen didepannya.

"ini untukmu" seru zhiguang dan memberikan permen itu untuk anak itu

Si pemuda menatapnya bingung lalu berseru "apa kau pikir aku menginginkan itu? ??"

Zhiguang tersenyum kaku "tidak? " Tanya zhiguang balik karna ia sadar mana mungkin seorang pemuda menginginkan permen.

"Tidak. Tapi terima kasih ge" Ucap pemuda itu dan saat akan berjalan pergi, anak itu berbalik lagi "nama gege siapa? "

Zhiguang dengan senyuman kecil berseru " Zhiguang— Panggil saja Guang ge"

Anak berbaju serba putih itu terdiam sejenak dan menatap zhiguang dengan tatapan yang sulit diartikan "namaku Liu Ruogu dan Terima kasih untuk permennya" serunya dan langsung pergi

Zhiguang terus menatap punggung Rougu yang perlahan menghilang dibalik pintu.
...



Selesai belanja, zhiguang pulang kerumahnya ketika ia hendak membuka pintu ia merasakan tepukan dibahunya, membuatnya menoleh dan di depan nya berdiri pemuda asing yang ia temui dimini market, Liu Ruogu "gege " Serunya

Zhiguang menyerit kaget jadi dia dengan suara keras sontak bertanya "apa kau mengikuti ku? "

Liu Ruogu tidak menjawab dan hanya menatapnya beberapa detik lalu berseru "jika waktu bisa diulang apa yang guang ge inginkan? "

Zhiguang merasakan keanehan pada Rougu menjadi agak takut jadi ia bertanya balik " Apa kau mengikuti ku? Pulanglah ini sudah malam"

"Katakan saja" Dia berdiri kokoh disana. Zhiguang menghela nafas "waktu tidak bisa diulang. Jadi pulanglah" Seru zhiguang dan menoleh untuk membuka pintu.

"Setidaknya kita berandai-andai bukan? Ayolah ge katakan saja! Jika waktu terulang apa keinginan mu? "

"Aku ingin menghabiskan waktu bersama kekasih ku puas? Kenapa kau— " Ketika pintu terbuka, zhiguang kembali menoleh ke arah Rougu tapi pemuda itu sudah tidak ada.

Padahal beberapa detik lalu anak itu depannya tapi— Kenapa?

Sontak zhiguang langsung mencari keberadaannya Rougu di tapi nihil. Pemuda itu seolah hilang tanpa jejak.

" apa itu tadi? " tapi dia berusaha untuk biasa biasa saja dan langsung mengambil barang belanjaan nya dan masuk ke dalam rumah.

"Anak itu tidak mungkin hantu kan? "

Tbc.....









































Epilogue

Suara itu terdengar lirih ketika mengucapkan kata kata perpisahan

" Aku pergi dulu.”

Zhiguang hanya bisa menatapnya tanpa bisa menyentuh. Wajahnya yang sembab akibat menangis dan suara seraknya membuat zhiguang merasakan nyeri didadanya terlebih lagi ketika kekasihnya itu menatap nya kecewa.

" Aku sangat mencintai mu— Seperti ini " suara itu terdengar lagi dan zhiguang sudah tidak bisa menahan nyeri didadanya.

Air mata zhiguang mengalir tanpa bisa dihentikan. Rasa penyesalan dan kerinduan yang amat sangat menggerogoti relung hatinya.

Helaan nafas terdengar, wajah kekasihnya semakin sembab akibat menangis

"Aku selalu mencintaimu" ucapnya dan untuk kesekian kalinya zhiguang merasakan sakit yang amat sangat.












10 Mei 2024

[END] In Heaven • Guangjie 光捷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang