Pulang?

20 3 0
                                    

"Hah?"

Pria itu tertawa pelan menjawab kebingunganku. Ia mengusap kepalaku seraya berkata

"Lo belum tau ya?"

"Gue Rinne, abang lo. Dan gue kesini mau jemput lo buat pulang" Lanjutnya

Aku terdiam, mencerna apa yang baru saja ia katakan. Abang? Pulang? Hei, April fools sudah lewat bukan?!

"Pulang? Ini kan rumah gue, ngapain gue ikut lo pulang?!" Jawabku tak terima

Aku menoleh kearah ibu, meminta penjelasan. Sedangkan ibu hanya diam tak bergeming, bahkan matanya sedikit berkaca-kaca. Tak lama, ibu menghela nafas dan menjawab

"Maafkan saya, Sheri. Sebenarnya... anda bukan anak saya"

"Dan pria ini benar, ia adalah kakak anda"

Pernyataan ibu membuatku lemas. Aku hampir berteriak tak terima. Dan juga apa-apaan cara bicaranya berubah seketika?! Kalian bayangin aja ya. Warna rambutku hitam sama seperti ibu dan ayah, tapi berbeda jauh sekali dengan rambut pria ini yang rambutnya merah. Lalu warna manik matanya biru, sedangkan punyaku bewarna merah. Apakah wajar jika pria ini adalah "abang"ku?! Aku memukul kedua pipiku agar berharap ini hanya bunga mimpi. Aku mengaduh dan nahas... ini kenyataan. Aku mengacak rambutku frustasi, lalu menunjuk ke pria di hadapanku.

"Buktikan kalo lo abang gue!"

Pria itu menyilangkan tangannya di dada, ia mendengus geli mendengarkan perkataanku.

"Oke, gue buktiin"

"Satorou Sheri, si bungsu dari Satorou Family. Akrab dipanggil Eri sejak kecil. Suka makan cireng pake masako 1 bungkus, minumnya pop es rasa es doger. Hobinya main genshin, makan cireng, dan ngehaluin yang gak nyata. Akhir-akhir ini dapat nilai yang bagus buat ngebaikin imej. Sheri adalah anak yang tantruman, mudah di begoin pake duit, nurut kalo diajak sesat, dan bisa dibilang pend-"

"STOP! Sekali lo keluarkan kata sakral itu lagi, gue botakin rambut ayam lo!" Potongku dengan cepat

3rd POV○

Rinne menampilkan smirk khasnya. Ia sudah menduga kalau Sheri akan marah jika sudah menyinggung tinggi badannya yang "pendek". Ayolah, cewek mana sih yang gak marah kalau dipanggil pendek? Apalagi Sheri yang terkena Turners Syndrom, yang membuat tubuhnya sedikit lebih pendek dari tinggi rata-rata gadis seumurannya. Ia mengetahui informasi ini dari kakaknya, Tatsumi.

Sheri mengusap kasar wajahnya. Pikirannya kalut dengan kenyataan yang menamparnya sekarang. Ia menghadap kearah ibunya, lalu menggenggam kedua tangan tangannya. Ia memasang wajah nelangsa miliknya

"Plis, ibu bohong kan? Gak mungkin Eri tiba-tiba punya abang. Ibu kan bilang Eri anak ibu satu-satunya? Masa iya ada yang datang tiba-tiba ngaku jadi abangnya Eri? Atau ibu jual Eri ke orang? Tapi pasti itu gak mungkin, ibu kan sayang Eri. Plis bu, ini bukan drama IndoSial yang sering ibu tonton siang bolong sampe sore. Eri-"

"Maaf Sheri, tapi ini kenyataannya. Saya bukanlah ibu anda. Saya hanya salah satu pembantu yang ditugaskan untuk membesarkan anda sebagaimana keluarga anda meminta saya melakukannya hingga waktu yang ditentukan."

Wanita yang sudah Sheri anggap ibunya, sudah tidak mengakui dirinya sebagai seorang ibu dari Sheri. Bahkan ia sudah benar-benar melepas kata "ibu" sebagai kata ganti. Tubuh Sheri melemas, ia menunduk. Bahunya bergetar menahan isakannya. Rinne yang menyadari itu merasa iba, ia berdeham lalu membuka suara.

"Gue tunggu di mobil"

Setelah itu ia meninggalkan Sheri menangisi kenyataan pahitnya. Sudah belasan tahun ia tinggal bersama "pembantu" yang sudah ia anggap ibunya. Lalu ia diambil begitu saja secara tiba-tiba. Apakah benar Satorou adalah keluarganya?! Kalau iya, kenapa ia "dibuang" bersama pembantunya selama belasan tahun?? Wanita itu tersenyum lembut lalu beralih memeluk nona mudanya itu bagaikan anak sendiri.

ABANG(SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang