*Dor!*
"Welcome back, Sheri!!"Riuh mereka setelah meledakkan party popper yang mereka bawa, memeriahkan suasana dadakan di siang hari itu. Bukannya terharu karna disambut, Sheri malah memasang wajah datar. Hal itu membuat mereka bingung dengan reaksi Sheri yang diluar dugaan mereka. Padahal si Izumi udah nanya ke teman-temannya tentang "apa yang disukai perempuan kalau disambut dengan spesial". Eh malah gini responnya Sheri.
"Kenapa She-"
"Bang Rinne, mereka teman-teman lo? Gue kira lo tipikal orang yang gak punya teman"
Awalnya Izumi mau marah, karna pertanyaannya dipotong, eh, malah nahan ketawa. Si Koga udah ngakak kenceng sampe guling-guling di lantai. Sedangkan Hiiro gak mau durhaka sama abang sendiri, tapi ya tetep nahan ketawa. Ritsu cuman diem sambil senyum lebar. Natsume? Bodo amat, dia pengen cepet-cepet pergi sini. Tapi ya dia males juga buat pergi, mayan kan komedi gratis.
"Tu pang kerjaannya ngejudi mulu mana kalah melulu! Nasib-nasib jelek banget!!"
Ejek Koga, tuh dia ketawa terpingkal-pingkal sampe gak nyadar goyang "kucing muntah" saking ngakaknya dia. Gws buat Koga yang receh. Rinne makin kesal mendegar ejekan Koga. Ia menyentil dahi Sheri. Yang disentil kaget, lalu mengusap dahinya.
"Kok gue disentil?!"
"Mereka abang-abang lo koplak"Sheri dibuat bingung lagi, ia berbalik menghadap makhluk-makhluk asing di depannya, lalu menoleh kearah Rinne lagi.
"Lo kira gue anak kecil yang mudah dikibulin?!" Ucap Sheri
"Kalo mereka abang gue, harusnya mirip dong kek gue?"Pernyataan Sheri membuat mereka bungkam. Apalagi Koga, dia langsung kicep. Mereka semua menatap Sheri gak percaya. Yang ditatap tambah bingung.
"Loh, iya kan?" Tanya Sheri
"Iya, cuman gue abang lo" Ritsu menimpali.
Semua menoleh kearah Ritsu yang masih dengan senyumannya itu. Bukan, bukan tersenyum menyeramkan, melainkan senyuman hangat dan lembut. Bahkan tatapannya yang ia berikan ke Sheri tak kalah hangat. Sheri menaikkan satu alisnya bingung, menatap heran kepedean Ritsu.
"Mang eak?"
Ritsu bangkit dari posisi PW-nya, lalu menghampiri Sheri. Sheri yang menyadari pergerakan Ritsu, ingin mundur menjauh darinya. Tapi entah mengapa tubuhnya tak merespon, malah diam di tempat seakan terhipnotis dengan pergerakan Ritsu. Saat Ritsu tepat berada di hadapan Sheri, kedua tangannya bergerak menangkup wajah Sheri. Yang lain hanya diam memperhatikan keduanya. Bahkan Rinne yang masih disebelah Sheri, mengeraskan rahangnya dan melemparkan tatapan tajam ke adiknya itu.
"Jangan macam-macam lo" Ancam Rinne.
"Bang, siapa sih yang mau macam-macam sama kembaran sendiri?" Potong Ritsu cepat.
Sheri membelalakkan matanya tak percaya.
"Kembaran?" Beo Sheri
Ritsu menyeringai menganggapinya.
"Iya, gue sama lo anak kembar. Lo gak sadar? Warna rambut dan mata kita sama. Juga, yang paling mencolok..."
Ritsu menggerakkan jempolnya untuk mengusap bibir Sheri, lalu mengangkat sedikit bibirnya ke atas. Ia tersenyum simpul saat melihat taring milik Sheri.
"Gigi taring yang unik" sambung Ritsu sembari menampilkan taring miliknya.
Mata Sheri terbelalak untuk yang kesekian kalinya. Dengan cepat ia menepis kedua tangan Ritsu.
"Cukup sampai situ, markonah."
Ritsu mendengus geli, ia menjilati jempolnya bekas bibir Sheri dengan tatapan yang sulit diartikan. Sheri dibuat merinding oleh tingkah mesum manusia dihadapannya ini. Tiba-tiba pergelangan tangan Sheri ditarik kebelakang punggung seseorang. Dan itu Hiiro pelakunya. Seketika raut wajah Ritsu berubah masam, ia menatap sinis kearah Hiiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG(SAT)
FanfictionMenjadi remaja normal ialah impian seorang Sheri. Dulu sih iya, tapi semenjak datang seorang laki-laki berusia 24 tahun menjemputnya dan mengaku sebagai abangnya. Semuanya berubah. Bukan, bukan menjadi buruk(mungkin) Hidup Sheri berubah menjadi leb...