Suara denting lonceng menggema di pagi sakral ini.
Pun cuaca yang terlihat begitu cerah, namun tak panas, seakan mendukung acara yang akan segera terlaksana.
Dalam sebuah gereja tua yang begitu mewah, banyak orang berpakaian serba putih.
Masing-masing mengenakan outfit yang nampak sempurna tapi tak menyaingi si pemeran utama diacara pagi ini.Ditengah Altar Jaehyun berdiri canggung, nampak begitu gugup dengan balutan tuxedo putih, yang membuatnya terlihat begitu mempesona.
Diujung sana, Haechan berdiri didampingi Johnny sebagai wali, mata anak itu nampak memerah dan redup.
Baik Lucas, maupun yang lain dapat melihat itu dengan jelas karna Haechan tepat berasal dihadapan mereka.
Anak itu pasti sedang menahan tangis.
Lucas menggigit pipi bagian dalamnya prihatin, namun tak ada yang bisa ia lakukan."Ayo Bear" Ajak Johnny lembut.
Dengan gugup pria mungil dengan rambut sewarna madu itu menggenggam tangan Johnny.
Tuxedo yang hampir mirip dengan yang Jaehyun pakai terlihat membalut tubuh rampingnya dengan begitu pas."Papa Johnny" cicitnya.
Johnny hanya mengulas senyum lembut menanggapi panggilan Haechan, dan membawa langkahnya dengan tegas mengantarkan Haechan menuju altar, meski harus menahan kekhawatiran dibenaknya saat merakan tangan mungil itu begitu dingin digenggamannya.
"TUNGGU"
Pria dengan balutan Jas nampak berdiri menjulang disana, disampingnya ada seorang wanita cantik dengan pipi basah oleh air mata.
"Aku ayahnya, Aku yang akan mengantarkan putraku ke altar"
Lee Min Ho berjalan dengan langkah tegas, semua orang terbelalak, tak terkecuali Haechan yang mematung dengan air mata berjatuhan.
"Jangan menangis dihari pernikahanmu sayang"
Lee Min Ho ayah kandung Haechan masih hidup?
Lucas dan yang lain nampak terperangah kaget.Pria satu anak itu menangkup pipi bulat putra semata wayangnya, lalu dengan penuh kasih sayang mencium keningnya pelan.
Senyum terukir diwajah tampan tampan itu, sumpah, Haechan bahkan tak sanggup mempercayai bahwa orang dihadapannya ini benar ayahnya.
"Ayah? "
"Iya sayang ini ayah, ayo.. Jangan biarkan calon suamimu menunggu"
Dengan senyum diwajahnya, Johnny menyerahkan tangan Haechan pada orang tua kandungnya, lalu dengan sopan membungkuk sebelum mundur, untuk memberi jalan keduanya.
Terisak, anak itu bahkan terus menangis saat tangannya terus digenggam dan dibawa melangkah menuju calon suaminya.
Disana, tepat diujung Altar, Jaehyun nampak terkekeh, meski hatinya sedikit tak tega melihat Haechannya menangis, tapi ini kejutan terbaik menurutnya.
"Jaehyun, aku serahkan putraku satu-satunya padamu, tolong jaga dia dan perlakukan dia baik sebagaimana aku memperlakukannya, jangan sakiti dia, atau membuatnya menangis, aku dan istriku sangat mencintainya, sekarang aku serahkan tanggung jawab menjaganya padamu"
Dengan senyum diwajahnya Lee Min Ho menyerahkan tangan Haechan pada genggaman Jaehyun yang diterima dengan mantap oleh pria itu.
"Pasti ayah, aku akan menjaganya dengan nyawaku bila perlu"
Wajah Jaehyun memerah, dia menatap penuh puja pada pria mungil yang begitu indah dihadapannya.
Haechan memang cantik, tapi hari ini dia berkali kaki lebih cantik, dia bersumpah tak ada apapun yang bisa mengalahkan keindahan miliknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Book 2]
FanfictionJaehyun senang ketika akhirnya dia bisa menikahi prianya setelah semua insiden memilukan. namun masalah baru muncul ketika akhirnya Haechan melahirkan, si kembar Jung yang beranjak dewasa membuat Jaehyun berfikir keras. akankah ia masih bisa menjala...